KalbarOnline, Kubu Raya – Sebanyak 220 lulusan Akademi Paradigta Kabupaten Kubu Raya tahun pendidikan 2019/2020 dinyatakan lulus oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, di aula Bupati Kubu Raya, Kamis (12/3/2020). Di kesempatan tersebut, Bupati Muda Mahendrawan menerangkan, Akademi Paradigta adalah sebuah pendidikan dan pelatihan terstruktur bagi kader Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan kader perempuan di wilayah perdesaan.
Tujuannya agar perempuan dapat terlibat aktif dalam proses pembangunan desa dan wilayahnya. Dirinya menilai banyak dampak positif pada pembangunan keluarga dan perempuan khususnya di desa-desa dari hasil pendidikan di Akademi Paradigta. Menurut dia, hal itu punya spirit yang sama dengan Kabupaten Kubu Raya yang juga terlahir dari perjuangan masyarakat di desa-desa.
“Pendidikan dan pelatihan bagi kader-kader perempuan adalah suatu kebutuhan dan cara untuk bisa mendarat langsung pada sasaran pembangunan. Sebab yang diurus pemerintah daerah adalah semua rumah tangga dan keluarga untuk mencapai tujuan hidup bahagia,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun sederhana, tujuan hidup bahagia harus diperjuangkan. Dan mewujudkan hal tersebut butuh kehadiran perempuan-perempuan yang inspiratif dan mampu menggerakkan. Terlebih di era sekarang di mana desa telah punya kewenangan sehingga menjadi peluang besar untuk adanya percepatan.
“Peran perempuan adalah energi yang menambah daya juang yang tinggi. Di mana memunculkan daya juang itu tidak bisa serta merta. Butuh proses dan menancapkan cara pandang dan keterlibatan semua pihak. Termasuk bagaimana desa bisa mempercepat pengurangan kemiskinan dan pemiskinan dengan cara mengepung kalau semuanya bisa solid,” tuturnya.
Bupati Muda berterima kasih kepada semua pihak atas rampungnya proses pendidikan dan pelatihan Akademi Paradigta tahun pendidikan 2019/2020. Dirinya berharap kehadiran perempuan dengan karakter kepemimpinan yang kuat dapat semakin menggerakkan pembangunan di desa. Bupati menyebut alumni Akademi Paradigta punya spontanitas dan respons yang cepat terhadap cepatnya problem yang datang.
“Kita ini serba menggerakkan. Program sebaik apapun konsepnya jika tanpa peta kerja yang kuat untuk menggerakkan, hasilnya tetap tidak akan bisa mengejar masalah. Nah, ke depan kita komitmen untuk bersama-sama memperkuat desa-desa,” tuturnya. (ian)
Comment