Kubu Raya    

PKK Trenggalek Puji Perempuan Desa Lulusan Akademi Paradigta Kubu Raya

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 26 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi kedatangan Ketua Tim

Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardini Mochamad di Kabupaten Kubu Raya.

Menurut Muda, kehadiran Novita beserta sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Trenggalek memberikan semangat tersendiri bagi pihak Pemerintah

Kabupaten Kubu Raya.

“Kita tentu akan berbagi pengalaman dan mungkin di sana juga

ada best practice atau konsep-konsep

yang perlu kita pelajari. Jadi saya yakin di Trenggalek juga banyak terobosan,”

ujar Muda, Rabu (24/4/2019).

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Jawa

Timur, Novita Hardini Mochamad, mengaku takjub melihat para perempuan desa di

Kubu Raya lulusan Akademi Paradigta yang menurutnya sangat percaya diri.

“Saya merasa tersadar dan bahagia sekali melihat para

perempuan yang menjadi wisudawati ini. Dari cara berjalan, tatapan mata, aura

wajah dan semuanya dari ujung kaki sampai kepala saya mengamati mereka sudah

tampil dengan penuh rasa percaya diri,” ujar Novita saat diterima Bupati Kubu

Raya, Muda Mahendrawan di ruang kerjanya.

Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek ini menyebut dirinya sangat

jarang melihat perempuan desa yang tampil penuh percaya diri. Menurutnya, para

perempuan desa peserta Akademi Paradigta Kubu Raya membuktikan keberhasilan

dari upaya yang dilakukan di Kabupaten Kubu Raya melalui pendidikan perempuan.

“Di mana para perempuan dikembalikan esensinya menjadi

perempuan seutuhnya yang percaya diri, berbahagia, dan berdaya,” ucap Istri pelaksana

tugas Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ini.

Novita mengatakan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kubu Raya

untuk mencari referensi guna mewujudkan rencana membangun sekolah perempuan di

Trenggalek. Ia menjelaskan di Trenggalek pihaknya telah memulai rangkaian kerja

terkait pembangunan sekolah perempuan.

“Ini bukan program melainkan movement. Jadi lebih berarti dari pada program. Jika suatu hari

saya sudah tidak lagi menjadi istri pejabat publik, maka movement atau gerakan ini akan terus berjalan. Berbeda kalau ini

program,” terangnya.

Novita menjelaskan dirinya berkeinginan membuat sebuah

gerakan yang serupa akademi, namun dengan sentuhan khas sesuai kebutuhan di

Kabupaten Trenggalek. Dirinya mengungkapkan sekolah perempuan yang digagasnya

akan diluncurkan pada November mendatang.

“Selama beberapa bulan ini kita akan melatih mentor dan

kader. Setelah itu membuat semacam testimoni untuk menguatkan peluncurannya

nanti, agar tidak hanya angan tapi menjadi sebuah aksi nyata yang bisa kita

tunjukkan ke masyarakat,” tuturnya. (ian/rio)

Artikel Selanjutnya
Koordinasi Dengan Tim OK-OCE se-Indonesia, Sandiaga Uno : Semangat dan Terus Suarakan Kewirausahaan
Kamis, 25 April 2019
Artikel Sebelumnya
KPU Ketapang Gelar Pleno Tingkat Kecamatan
Kamis, 25 April 2019

Berita terkait