Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 07 November 2018 |
KalbarOnline,
Ketapang - Warga Kendawangan Ketapang dihebohkan dengan penemuan dua mayat
di perairan Kendawangan, Selasa (6/11/2018).
Diketahui satu diantara mayat tersebut bernama Amar (50)
yang merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) Arta Ilahi
pengangkut garam yang beberapa hari lalu tenggelam di Perairan Mangkut,
Kendawangan.
Sedangkan potongan mayat lainnya belum diketahui
identitasnya lantaran tidak dapat di identifikasi karena kondisi tubuh jenazah
yang sudah tidak utuh lagi karena bagian kepala, tangan dan kaki sudah hilang.
Kedua mayat tersebut ditemukan oleh Tim Sar gabungan yang
terdiri dari 4 anggota Basarnas Ketapang, 2 anggota TNI AL Kendawangan, 2
anggota Marnit Patroli Kendawangan serta 2 orang keluarga korban kapal Arta
Ilahi.
Mayat tanpa identitas ditemukan pada koordinat 03,
19',218"S 110, 21', 056" E sekitar pukul 14.20 WIB yang langsung
dievakuasi dan dibawa ke pelabuhan Kendawangan sekitar pukul 18.20 kemudian
diserahkan ke Mapolsek Kendawangan. Setelah melalui kesepakatan jenazah
dikebumikan di Kendawangan.
Kemudian penemuan berikutnya yang merupakan mayat Amar
(50) ditemukan pada koordinat 03, 31'
1218" S 110,14', 1630" E kemudian dibawa ke dermaga pelabuhan
kendawangan pada pukul 23.10 yang langsung diserahkan ke keluarga korban yang
hendak membawa jenazah untuk dimakamkan di Desa Kalinilam, Kecamatan Delta
Pawan, Ketapang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Heri
Marantika, SH., M.Si membenarkan bahwa mayat yang ditemukan pihaknya di
perairan Kendawangan merupakan ABK Kapal Arta Ilahi yang beberapa hari
lalu tenggelam di perairan Kendawangan.
“Informasi sudah A1 dari pihak keluarganya kalau mayat
tersebut penumpang kapal Arta Ilahi yang beberapa hari lalu tenggelam,”
katanya.
Lanjut Heri, selain menemukan mayat ABK Kapal Arta Ilahi,
Tim Sar terlebih dahulu menemukan mayat yang sudah tidak utuh lagi kondisinya
pada sore hari namun dipastikan mayat tersebut bukan merupakan korban Kapal
Arta Ilahi.
“Terkait ini, kemungkinan dari pihak Kepolisian yang lebih
tepat menjelaskannya,” katanya.
Sementara Humas Polres Ketapang, Ipda Matalib juga
membenarkan adanya dua penemuan mayat di perairan Kendawangan yang mana satu
mayat dalam kondisi tidak utuh dan tanpa identitas sedangkan satu mayat masih
utuh diketahui bernama Amar (50) yang merupakan ABK Kapal Arta Ilahi.
“Benar ada dua penemuan mayat. Penemuan pertama mayat tanpa
identitas karena kondisi sudah tidak utuh, satunya mayat Amar penumpang kapal
Arta Ilahi yang langsung dijemput sama keluarganya,” ungkapnya, Rabu
(7/11/2018).
Ia mengatakan penemuan mayat tersebut pada saat pencarian
korban Kapal Arta Ilahi. Sekitar pukul 13.30 WIB, Radio RIB Basarnas mendapat
panggilan radio dari kapal tugboat yang tidak menyebutkan identitas kapal yang
memberitahukan koordinat keberadaan sesosok jenazah yang sedang mengapung dan
sudah tidak utuh.
Kemudian, setelah didatangi titik koordinat tersebut sekitar
pukul 14.05 WIB tim gabungan menemukan sesosok mayat yang langsung dievakuasi
dan dimasukkan ke kantong jenazah untuk dibawa ke dermaga pelabuhan
kendawangan.
“Setelah melalui musyawarah antara tokoh masyarakat,
perangkat desa dan pihak terkait jenazah tidak utuh langsung dikebumikan di
Kendawangan,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang - Warga Kendawangan Ketapang dihebohkan dengan penemuan dua mayat
di perairan Kendawangan, Selasa (6/11/2018).
Diketahui satu diantara mayat tersebut bernama Amar (50)
yang merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) Arta Ilahi
pengangkut garam yang beberapa hari lalu tenggelam di Perairan Mangkut,
Kendawangan.
Sedangkan potongan mayat lainnya belum diketahui
identitasnya lantaran tidak dapat di identifikasi karena kondisi tubuh jenazah
yang sudah tidak utuh lagi karena bagian kepala, tangan dan kaki sudah hilang.
Kedua mayat tersebut ditemukan oleh Tim Sar gabungan yang
terdiri dari 4 anggota Basarnas Ketapang, 2 anggota TNI AL Kendawangan, 2
anggota Marnit Patroli Kendawangan serta 2 orang keluarga korban kapal Arta
Ilahi.
Mayat tanpa identitas ditemukan pada koordinat 03,
19',218"S 110, 21', 056" E sekitar pukul 14.20 WIB yang langsung
dievakuasi dan dibawa ke pelabuhan Kendawangan sekitar pukul 18.20 kemudian
diserahkan ke Mapolsek Kendawangan. Setelah melalui kesepakatan jenazah
dikebumikan di Kendawangan.
Kemudian penemuan berikutnya yang merupakan mayat Amar
(50) ditemukan pada koordinat 03, 31'
1218" S 110,14', 1630" E kemudian dibawa ke dermaga pelabuhan
kendawangan pada pukul 23.10 yang langsung diserahkan ke keluarga korban yang
hendak membawa jenazah untuk dimakamkan di Desa Kalinilam, Kecamatan Delta
Pawan, Ketapang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Heri
Marantika, SH., M.Si membenarkan bahwa mayat yang ditemukan pihaknya di
perairan Kendawangan merupakan ABK Kapal Arta Ilahi yang beberapa hari
lalu tenggelam di perairan Kendawangan.
“Informasi sudah A1 dari pihak keluarganya kalau mayat
tersebut penumpang kapal Arta Ilahi yang beberapa hari lalu tenggelam,”
katanya.
Lanjut Heri, selain menemukan mayat ABK Kapal Arta Ilahi,
Tim Sar terlebih dahulu menemukan mayat yang sudah tidak utuh lagi kondisinya
pada sore hari namun dipastikan mayat tersebut bukan merupakan korban Kapal
Arta Ilahi.
“Terkait ini, kemungkinan dari pihak Kepolisian yang lebih
tepat menjelaskannya,” katanya.
Sementara Humas Polres Ketapang, Ipda Matalib juga
membenarkan adanya dua penemuan mayat di perairan Kendawangan yang mana satu
mayat dalam kondisi tidak utuh dan tanpa identitas sedangkan satu mayat masih
utuh diketahui bernama Amar (50) yang merupakan ABK Kapal Arta Ilahi.
“Benar ada dua penemuan mayat. Penemuan pertama mayat tanpa
identitas karena kondisi sudah tidak utuh, satunya mayat Amar penumpang kapal
Arta Ilahi yang langsung dijemput sama keluarganya,” ungkapnya, Rabu
(7/11/2018).
Ia mengatakan penemuan mayat tersebut pada saat pencarian
korban Kapal Arta Ilahi. Sekitar pukul 13.30 WIB, Radio RIB Basarnas mendapat
panggilan radio dari kapal tugboat yang tidak menyebutkan identitas kapal yang
memberitahukan koordinat keberadaan sesosok jenazah yang sedang mengapung dan
sudah tidak utuh.
Kemudian, setelah didatangi titik koordinat tersebut sekitar
pukul 14.05 WIB tim gabungan menemukan sesosok mayat yang langsung dievakuasi
dan dimasukkan ke kantong jenazah untuk dibawa ke dermaga pelabuhan
kendawangan.
“Setelah melalui musyawarah antara tokoh masyarakat,
perangkat desa dan pihak terkait jenazah tidak utuh langsung dikebumikan di
Kendawangan,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini