Pontianak    

Kalbar Go Digital: Peningkatan Daya Saing di Bidang SDM dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 08 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

60 peserta ikuti sertifikasi

SKKNI

KalbarOnline,

Pontianak – Sebanyak 60 peserta dari berbagai kabupaten dan kota se-Kalbar

mengikuti fasilitasi bimbingan teknis dan Sertifikasi Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia (SKKNI) angkatan kerja muda bidang teknologi, informasi dan

komunikasi (TIK) yang berlangsung di Grand Mahkota Hotel, Kamis (8/11/2018).

Bimtek dan Sertifikasi SKKNI ini dibuka secara resmi oleh

Asisten III Sekda Kalbar, Dra. Marlina, M.Si mewakili Gubernur Kalbar,

Sutarmidji.

Dalam amanat Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang disampaikan

Marlina berharap agar kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan

kualitikasi teknis bagi SDM TIK di Kalbar dan secara umum sehingga dapat

menjadi katalisator bagi pengembangan ekonomi digital di Kalbar.

“Saya menitipkan pesan agar mengikuti kegiatan ini dengan

serius dan menyerap segala pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan

teknis masing-masing,” harap Gubernur Kalbar, kata Marlina.

Gubernur, kata Marlina, juga meminta kepada para peserta

dapat memahami bahwa di era digital ini memiliki standar kompetensi kerja atau

sertifikasi keahlian di bidang TIK sangat penting sebagai jaminan mutu dan

tolak ukur penilaian bagi kapabilitas individu.

“Sertifikasi keahlian adalah kunci bagi generasi muda untuk

menjual kemampuannya di bidang TIK,” pintanya.

Saat ini, kata dia, adalah era masyarakat digital. Anak-anak

yang lahir pada tahun 2000-an ke atas telah familiar dengan teknologi

smartphone sedari kecil. Orang-orang dewasa sekarang bahkan memiliki lebih dari

satu smartphone dan tablet.

“Hal ini menunjukkan adanya pergeseran nilai-nilai dan

budaya dalam generasi milenial. Istilahnya, ‘Kids Zaman Now’,” jelasnya.

Presiden Jokowi dalam Program Nawacita yang menggaungkan bahwa

Indonesia harus dibangun dari pinggiran, turut serta mencanangkan bahwa

Indonesia harus menjadi ‘Pusat Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara’

karena melihat potensi yang signifikan dari tumbuhnya perdagangan e-Commerce

dan kemunculan start-up lokal atau perusahan rintisan di bidang teknologi di

Indonesia.

Dijelaskannya, di Provinsi Kalbar gema itu sudah terlihat

manakala Kementerian Kominfo RI melalui Program Gerakan Nasional 1000 Startup

beberapa kali menyelenggarakan kegiatan tersebut di Pontianak.

Gayung bersambut, animo generasi muda di Kalbar sangat luar

biasa untuk mengikuti acara tersebut. Di warung-warung kopi dan cafe-cafe juga

bisa menyaksikan bahwa sekarang orang-orang datang ‘Ngopi sambil Wi-Fi’.

“Hal ini menandakan bahwa pengaruh internet dan teknologi

sudah menjangkau semua dimensi kehidupan. Pemerintah Daerah dan masyarakat,

wajib hukumnya untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman,” ujarnya.

Pemanfaatan teknologi secara luas oleh Pemerintah Daerah

kini menjadi ukuran penting bagi peningkatan daya saing baik di tingkat

nasional maupun untuk pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi

lokal demi kesejahteraan umum.

Dengan demikian, masih kata Gubernur Kalbar, untuk mencapai

tujuan dan sasaran strategis tersebut, Kalbar harus ‘Go Digital’.

“Kita hatus maju, kreatif dan inovatif untuk membangun

Kalbar yang lebih baik,” ajaknya.

Indonesia mendapatkan anugerah berupa ‘Bonus Demografi’

selama rentang waktu antara 2020 2035, yang mencapai puncaknya pada 2030.

Pada saat ini, jumlah kelompok usia produktif (umur 15-64

tahun) jauh melebihi usia non-produktif (umur 14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke

atas). Singkatnya,  selama terjadi bonus demografl tersebut, 

komposisi penduduk Indonesia akan didominasi oleh kelompok usia produktif yang

akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi kita.

Untuk memanfaatkan peluang Bonus Demografi ini, anak-anak

kita perlu ditempa menjadi ‘Generasi Pencipta’ yang memiliki kualitas personal

yang disebut 4-C: Curiosity, Critical Thinking, Collaboration dan Creating.

“Tugas Pemerintah saat ini adalah mempersiapkan

Generasi Pencipta tersebut dengan sejumlah kualiiikasi teknis yang dibutuhkan

untuk menghadapi persaingan global. Jika kita tidak siap dalam memanfaatkan

momen bonus demografi ini. Dapat dikatakan bahwa kita telah membuang peluang

dan mengubahnya menjadi Bencana demografi,” pungkasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Wabup Aloysius Harap Atlet Sekadau Tampil Maksimal di Porprov Kalbar XII
Kamis, 08 November 2018
Artikel Sebelumnya
Tangkai Gasing Meriahkan FSBM Kalbar ke-XII
Kamis, 08 November 2018

Berita terkait