Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 17 November 2018 |
KalbarOnline, Sintang
– Kabupaten Sintang tidak boleh mengantungkan hidup hanya dengan yang
namanya ekonomi ekstraktif yakni eknomi yang mengekploitasi sumber daya alam
yang dimiliki, namun sudah saatnya bergerak ke ekonomi kreatif yakni ekonomi
yang tumbuh dari generasi yang sehat, generasi yang bebas dari narkoba,
generasi yang saling beradu kreatifitas dalam komunitas yang ada.
“Generasi yang terus melahirkan ide-ide kreatif sehingga
ekonomi Sintang menjadi ekonomi kreatif,” tegas Bupati Sintang, Jarot Winarno saat
menghadiri pegelaran seni daerah Kabupaten Sintang tahun 2018 yang diselenggarakan
oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sintang di
Gedung Kesenian Sintang, belum lama ini.
Sehingga lanjut Bupati Jarot, yang diperlukan Sintang adalah
inovasi dan kreativitas, karena dalam suatu daerah tidak mungkin mengerjakan
hal yang sama, dengan cara yang sama, terhadap masalah namun mengharapakan
hasil yang berbeda.
“Jadi di perlukan anak-anak muda yang penuh inovasi selalu
mengerjakan hal-hal yang baik, terobosan yang baru dalam berbagai bidang dalam
menghadapi berbagai masalah,” imbuhnya.
Selain itu juga, jelas Bupati, dalam kreatifitas diperlukan
ide ideal, ide gila, yang bisa memanfaatkan sesuatu yang lama untuk hal-hal
yang baru, bisa menempatkan hal-hal yang baru untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi, sehingga dirinya menilai pentingnya kegiatan Pegelearan Seni
Daerah Kabupaten Sintang tahun 2018 ini sebagai wadah ruang publik untuk
bertemu, sharing, berintegrasi, berbagi dan lainnya.
“Kata kuncinya adalah inovasi dan kreatifitas, kegiatan ini
pada intinya memberikan ruang publik, ruang untuk bertemu, kita sharing, kita
berbagi, kita berintegrasi, kita berkolaborasi pada akhirnya akan tumbuh, akan
muncul ide-ide gila yang baru dan ide-ide kreatif,” terangnya.
Dalam kegiatan Pegelaran Seni Daerah Kabupaten Sintang tahun
2018 tersebut juga di launching tiga komunitas anak muda kreatif yakni Takin
(Tempat Kreasi Anak Sintang), Genpi (Generasi Pesona Indonesia) dan Belantik,
atas dilaunchingnya komunitas itu, Bupati Jarot optimis keberadaan tiga
komunitas anak muda itu dan komunitas yang lainnya akan memberi warna baru bagi
kemajuan kreatifitas anak muda di Kabupaten Sintang.
“Saya optimis dengan dilaunchingnya komunitas ini ditambah
lagi komunitas-komunitas yang sudah ada akan memberi warna tersendiri bagi Kabupaten
Sintang dan suatu saat nanti kreatifitas anak muda Sintang, suatu saat nanti
masyarakat Sintang bisa tumbuh besar dengan ekonomi kreatif dan suatu saat
nanti Sintang bisa menjadi kabupaten kreatif,” harapnya.
Sementara Kadisporapar Sintang, Hendrika mengatakan Pagelaran
Pertunjukan Seni Darah Kabupaten Sintang tahun 2018 ini merupakan suatu program
dari Disporapar Sintang dalam rangka menumbuhkembangkan pembanguna daerah di
bidang ekonomi kreatif.
“Dimana ditampilkan karya-karya anak bangsa yang telah
berprestasi di Kabupaten Sintang ini dan juga kita melaunching komunitas
diantaranya Takin, Belantik dan Genpi, dimana diharapkan ketiganya nanti akan mampu
pemerintah daerah mempromosikan Kabupaten Sintang di berbagai bidang,” kata Hendrika.
Turut hadir dalam kegiatan itu sejumlah unsur Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Sintang, perwakilan unsur Forkopimda Sintang, masyarakat
Kabupaten Sintang dan tamu undangan lainnya dan penampilan dari anak-anak muda
kreatif di Kabupaten Sintang, baik grup vocal dan tari dari berbagai sanggar,
penampilan kolaborasi Musik Sape’ dan Biola, grup band dan tampilan kreatif
lainnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Kabupaten Sintang tidak boleh mengantungkan hidup hanya dengan yang
namanya ekonomi ekstraktif yakni eknomi yang mengekploitasi sumber daya alam
yang dimiliki, namun sudah saatnya bergerak ke ekonomi kreatif yakni ekonomi
yang tumbuh dari generasi yang sehat, generasi yang bebas dari narkoba,
generasi yang saling beradu kreatifitas dalam komunitas yang ada.
“Generasi yang terus melahirkan ide-ide kreatif sehingga
ekonomi Sintang menjadi ekonomi kreatif,” tegas Bupati Sintang, Jarot Winarno saat
menghadiri pegelaran seni daerah Kabupaten Sintang tahun 2018 yang diselenggarakan
oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sintang di
Gedung Kesenian Sintang, belum lama ini.
Sehingga lanjut Bupati Jarot, yang diperlukan Sintang adalah
inovasi dan kreativitas, karena dalam suatu daerah tidak mungkin mengerjakan
hal yang sama, dengan cara yang sama, terhadap masalah namun mengharapakan
hasil yang berbeda.
“Jadi di perlukan anak-anak muda yang penuh inovasi selalu
mengerjakan hal-hal yang baik, terobosan yang baru dalam berbagai bidang dalam
menghadapi berbagai masalah,” imbuhnya.
Selain itu juga, jelas Bupati, dalam kreatifitas diperlukan
ide ideal, ide gila, yang bisa memanfaatkan sesuatu yang lama untuk hal-hal
yang baru, bisa menempatkan hal-hal yang baru untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi, sehingga dirinya menilai pentingnya kegiatan Pegelearan Seni
Daerah Kabupaten Sintang tahun 2018 ini sebagai wadah ruang publik untuk
bertemu, sharing, berintegrasi, berbagi dan lainnya.
“Kata kuncinya adalah inovasi dan kreatifitas, kegiatan ini
pada intinya memberikan ruang publik, ruang untuk bertemu, kita sharing, kita
berbagi, kita berintegrasi, kita berkolaborasi pada akhirnya akan tumbuh, akan
muncul ide-ide gila yang baru dan ide-ide kreatif,” terangnya.
Dalam kegiatan Pegelaran Seni Daerah Kabupaten Sintang tahun
2018 tersebut juga di launching tiga komunitas anak muda kreatif yakni Takin
(Tempat Kreasi Anak Sintang), Genpi (Generasi Pesona Indonesia) dan Belantik,
atas dilaunchingnya komunitas itu, Bupati Jarot optimis keberadaan tiga
komunitas anak muda itu dan komunitas yang lainnya akan memberi warna baru bagi
kemajuan kreatifitas anak muda di Kabupaten Sintang.
“Saya optimis dengan dilaunchingnya komunitas ini ditambah
lagi komunitas-komunitas yang sudah ada akan memberi warna tersendiri bagi Kabupaten
Sintang dan suatu saat nanti kreatifitas anak muda Sintang, suatu saat nanti
masyarakat Sintang bisa tumbuh besar dengan ekonomi kreatif dan suatu saat
nanti Sintang bisa menjadi kabupaten kreatif,” harapnya.
Sementara Kadisporapar Sintang, Hendrika mengatakan Pagelaran
Pertunjukan Seni Darah Kabupaten Sintang tahun 2018 ini merupakan suatu program
dari Disporapar Sintang dalam rangka menumbuhkembangkan pembanguna daerah di
bidang ekonomi kreatif.
“Dimana ditampilkan karya-karya anak bangsa yang telah
berprestasi di Kabupaten Sintang ini dan juga kita melaunching komunitas
diantaranya Takin, Belantik dan Genpi, dimana diharapkan ketiganya nanti akan mampu
pemerintah daerah mempromosikan Kabupaten Sintang di berbagai bidang,” kata Hendrika.
Turut hadir dalam kegiatan itu sejumlah unsur Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Sintang, perwakilan unsur Forkopimda Sintang, masyarakat
Kabupaten Sintang dan tamu undangan lainnya dan penampilan dari anak-anak muda
kreatif di Kabupaten Sintang, baik grup vocal dan tari dari berbagai sanggar,
penampilan kolaborasi Musik Sape’ dan Biola, grup band dan tampilan kreatif
lainnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini