KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno didampingi Asisten I Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sintang, Abdul Supriyadi, SH., M.Si melakukan kegiatan Safari Natal Pemerintah Kabupaten Sintang tahun 2018 di Gereja Misi Injil Indonesia (GMII) Jemaat Getseman Paribang Baru, Desa Paribang Baru, Kecamatan Tempunak, Jumat (7/12/18) sore.
Turut hadir juga sejumlah rombongan Safari Natal Pemkab Sintang, Camat Tempunak, Kades dan aparatur Desa Paribang Baru, Jemaat GMII Paribang Baru, sejumlah umat Muslim dan Khatolik di Desa Paribang Baru dan tamu undangan lainnya.
Bupati Jarot mengatakan safari Natal ini merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Sintang yang ditemani oleh para rohaniawan, para Pendeta, para Romo untuk mengunjungi sejumlah gereja yang telah ditentukan oleh panitia safari natal Pemkab saat menyonsong perayaan Natal.
Hal itu guna untuk berbagi sukacita antar Pemerintah Kabupaten dengan gereja, umat dan jemaat, sehingga bisa bertatap muka langsung antara masyarakat dan para pemimpinnya.
“Tahun ini ada 15 gereja Kristen Protestan dan 3 Gereja Katolik kita kunjungi, kemudian memang gereja GMII ini di Paribang Baru ini untuk tahun ini salah satu kita kunjungi dalam Safari Natal disini, jadi saya kali kedua datang ke Paribang, ini puji Tuhan, puji syukur saya lihat gereja ini sudah jadi, dulu saya datang pertama pakai tikar kalau ndak salah saya duduk di bawah, jadi sekarang ini sudah hampir jadi, lampunya pun warna-warni,” ungkap Bupati Jarot.
Dalam safari natal itu pun, Bupati Jarot sangat memuji rasa kesatuan dan persatuan serta persaudaraan di Desa Paribang Baru yang terjalin sangatlah baik, karena sejumlah umat muslim dan Khatolik juga turut hadir di acara tersebut.
“Hebatnya di Paribang Baru kegiatan safari Natal ini juga dihadiri umat Katolik pun turut hadir, lalu umat Muslim pun turut hadir juga ini luar biasa memang demikianlah rasa kebersamaan ini terjalin disini, inilah yang memang kita harapkan,” tegasnya.
Selain itu, dalam menyongsong perayaan natal tahun 2018 ini, Bupati Jarot mengajak umat Kristiani di Kabupaten Sintang selain dimeriahkan dengan nyanyian, pujian dan ibadah lain, hendaknya perayaan natal ini juga harus diwujudkan dengan kerja yang kongkrit agar semua masyarakat di Kabupaten Sintang ini bisa mendapatkan yang seharusnya mereka dapatkan, secara khusus kepedulian terhadap anak-anak, karena saat ini yang menjadi permasalah di sekitar kehidupan kita masih ada anak-anak yang stunting, yang kerdil dan masih kurang gizi, itu artinya bahwa anak tersebut belum mendapatkan hak-hak perlindungan yang sewajarnya.
“Kalau ada 100 anak balita di hadapan kita, masih tetap 30 sampai 37 anak diantaranya tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya, itu menentukan bahwa pelayanan kepada mereka 1000 hari pertama kehidupannya sejak dalam kandungan sampai 730 hari kemudian itu belum semestinya, sehingga mereka mengalami gejala yang disebut dengan stunting,” jelasnya.
Permasalah lain juga, lanjut Bupati Jarot, mengenai rata-rata angka lama sekolah, karena saat ini angka rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Sintang baru 6,9 tahun yakni kelas 1 SMP hampir naik kelas 2 SMP, yang seharusnya di wajibkan belajar minimal 9 tahun.
“Artinya masih banyak jumlah anak kita ini yang putus sekolah, tidak melanjutkan sekolahnya itu karena hak mereka belum terpenuhi, pemerintah mungkin lalai, kemudian lagi sosialisasi kepada keluarga mungkin lalai, para orang tua mungkin lalai, keluarga mungkin lalai sehingga hak-hak mereka belum terpenuhi semuanya,” imbuhnya.
Bupati juga menambahkan yang menjadi permasalah di Kabupaten Sintang adalah masalah dasar yakni kesmiskinan, dimana jumlah penduduk Kabupaten Sintang saat ini sekitar 410 juta jiwa, namun 10,22 persen diantaranya yang hidup dalam garis kemiskinan, itu artinya masih ada sekitar 43 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Sintang yang masih hidup dalam garis kemiskinan.
Sementara itu Gembala Jemaat, Matius mengucapkan terima kasih karena Pemerintah Kabupaten Sintang telah melakukan safari natal ke gereja GMII Paribang Baru, sehingga kedatangan tim Safari Natal Kabupaten ini yang langsung dipimpin Bupati Sintang bisa melihat langsung Kondisi Gereja yang memang saat ini belum rampung pengerjaanya terutama untuk bagian dalamnya.
“Kita kursi belum ada, langit-langit atau deknya juga kita belum pasang, karena masih terkendala anggaran, untuk kami mohon bantuan dari Pemerintah agar gereja kami ini bisa selesai semua pengerjaannya,” kata Matius.
Matius menjelaskan GMII ini berdiri sejak 2013 lalu yang anggaran pembangunanya murni melalui swadaya jemaat, tapi 2016 lalu pernah mendapatkan bantuan anggaran aspirasi dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Sintang sebesar Rp30 juta, kemudian tahun 2018 ini juga kembali GMII mendapatkan bantuan anggaran dari aspirasi salah satu Anggota DPRD Kabupaten Sintang sebesar Rp50 juta.
Dalam kegiatan safari natal tersebut juga turut di serahkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sintang kepada sejumlah tempat ibadah seperti Gereja dan Masjid di wilayah Kecamatan Tempunak. (*/Sg)
Comment