Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 11 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno didampingi
Asisten I Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sintang, Abdul Supriyadi, SH.,
M.Si melakukan kegiatan Safari Natal Pemerintah Kabupaten Sintang tahun 2018 di
Gereja Misi Injil Indonesia (GMII) Jemaat Getseman Paribang Baru, Desa Paribang
Baru, Kecamatan Tempunak, Jumat (7/12/18) sore.
Turut hadir juga sejumlah rombongan Safari
Natal Pemkab Sintang, Camat Tempunak, Kades dan aparatur Desa Paribang Baru,
Jemaat GMII Paribang Baru, sejumlah umat Muslim dan Khatolik di Desa Paribang
Baru dan tamu undangan lainnya.
Bupati Jarot mengatakan safari Natal ini
merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Sintang yang ditemani oleh
para rohaniawan, para Pendeta, para Romo untuk mengunjungi sejumlah gereja yang
telah ditentukan oleh panitia safari natal Pemkab saat menyonsong perayaan
Natal.
Hal itu guna untuk berbagi sukacita antar
Pemerintah Kabupaten dengan gereja, umat dan jemaat, sehingga bisa bertatap
muka langsung antara masyarakat dan para pemimpinnya.
“Tahun ini ada 15 gereja Kristen Protestan
dan 3 Gereja Katolik kita kunjungi, kemudian memang gereja GMII ini di Paribang
Baru ini untuk tahun ini salah satu kita kunjungi dalam Safari Natal disini, jadi
saya kali kedua datang ke Paribang, ini puji Tuhan, puji syukur saya lihat
gereja ini sudah jadi, dulu saya datang pertama pakai tikar kalau ndak salah
saya duduk di bawah, jadi sekarang ini sudah hampir jadi, lampunya pun
warna-warni,” ungkap Bupati Jarot.
Dalam safari natal itu pun, Bupati Jarot
sangat memuji rasa kesatuan dan persatuan serta persaudaraan di Desa Paribang
Baru yang terjalin sangatlah baik, karena sejumlah umat muslim dan Khatolik
juga turut hadir di acara tersebut.
“Hebatnya di Paribang Baru kegiatan safari
Natal ini juga dihadiri umat Katolik pun turut hadir, lalu umat Muslim pun
turut hadir juga ini luar biasa memang demikianlah rasa kebersamaan ini
terjalin disini, inilah yang memang kita harapkan,” tegasnya.
Selain itu, dalam menyongsong perayaan
natal tahun 2018 ini, Bupati Jarot mengajak umat Kristiani di Kabupaten Sintang
selain dimeriahkan dengan nyanyian, pujian dan ibadah lain, hendaknya perayaan
natal ini juga harus diwujudkan dengan kerja yang kongkrit agar semua
masyarakat di Kabupaten Sintang ini bisa mendapatkan yang seharusnya mereka
dapatkan, secara khusus kepedulian terhadap anak-anak, karena saat ini yang
menjadi permasalah di sekitar kehidupan kita masih ada anak-anak yang stunting,
yang kerdil dan masih kurang gizi, itu artinya bahwa anak tersebut belum
mendapatkan hak-hak perlindungan yang sewajarnya.
“Kalau ada 100 anak balita di hadapan kita,
masih tetap 30 sampai 37 anak diantaranya tinggi badannya tidak sesuai dengan
umurnya, itu menentukan bahwa pelayanan kepada mereka 1000 hari pertama
kehidupannya sejak dalam kandungan sampai 730 hari kemudian itu belum
semestinya, sehingga mereka mengalami gejala yang disebut dengan stunting,” jelasnya.
Permasalah lain juga, lanjut Bupati Jarot, mengenai
rata-rata angka lama sekolah, karena saat ini angka rata-rata lama sekolah
masyarakat Kabupaten Sintang baru 6,9 tahun yakni kelas 1 SMP hampir naik kelas
2 SMP, yang seharusnya di wajibkan belajar minimal 9 tahun.
“Artinya masih banyak jumlah anak kita ini
yang putus sekolah, tidak melanjutkan sekolahnya itu karena hak mereka belum
terpenuhi, pemerintah mungkin lalai, kemudian lagi sosialisasi kepada keluarga
mungkin lalai, para orang tua mungkin lalai, keluarga mungkin lalai sehingga
hak-hak mereka belum terpenuhi semuanya,” imbuhnya.
Bupati juga menambahkan yang menjadi
permasalah di Kabupaten Sintang adalah masalah dasar yakni kesmiskinan, dimana
jumlah penduduk Kabupaten Sintang saat ini sekitar 410 juta jiwa, namun 10,22
persen diantaranya yang hidup dalam garis kemiskinan, itu artinya masih ada
sekitar 43 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Sintang yang masih hidup dalam garis
kemiskinan.
Sementara itu Gembala Jemaat, Matius
mengucapkan terima kasih karena Pemerintah Kabupaten Sintang telah melakukan
safari natal ke gereja GMII Paribang Baru, sehingga kedatangan tim Safari Natal
Kabupaten ini yang langsung dipimpin Bupati Sintang bisa melihat langsung
Kondisi Gereja yang memang saat ini belum rampung pengerjaanya terutama untuk
bagian dalamnya.
“Kita kursi belum ada, langit-langit atau
deknya juga kita belum pasang, karena masih terkendala anggaran, untuk kami
mohon bantuan dari Pemerintah agar gereja kami ini bisa selesai semua
pengerjaannya,” kata Matius.
Matius menjelaskan GMII ini berdiri sejak
2013 lalu yang anggaran pembangunanya murni melalui swadaya jemaat, tapi 2016
lalu pernah mendapatkan bantuan anggaran aspirasi dari salah satu anggota DPRD
Kabupaten Sintang sebesar Rp30 juta, kemudian tahun 2018 ini juga kembali GMII
mendapatkan bantuan anggaran dari aspirasi salah satu Anggota DPRD Kabupaten
Sintang sebesar Rp50 juta.
Dalam kegiatan safari natal tersebut juga
turut di serahkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sintang kepada sejumlah
tempat ibadah seperti Gereja dan Masjid di wilayah Kecamatan Tempunak. (*/Sg)
KalbarOnline,
Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno didampingi
Asisten I Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sintang, Abdul Supriyadi, SH.,
M.Si melakukan kegiatan Safari Natal Pemerintah Kabupaten Sintang tahun 2018 di
Gereja Misi Injil Indonesia (GMII) Jemaat Getseman Paribang Baru, Desa Paribang
Baru, Kecamatan Tempunak, Jumat (7/12/18) sore.
Turut hadir juga sejumlah rombongan Safari
Natal Pemkab Sintang, Camat Tempunak, Kades dan aparatur Desa Paribang Baru,
Jemaat GMII Paribang Baru, sejumlah umat Muslim dan Khatolik di Desa Paribang
Baru dan tamu undangan lainnya.
Bupati Jarot mengatakan safari Natal ini
merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Sintang yang ditemani oleh
para rohaniawan, para Pendeta, para Romo untuk mengunjungi sejumlah gereja yang
telah ditentukan oleh panitia safari natal Pemkab saat menyonsong perayaan
Natal.
Hal itu guna untuk berbagi sukacita antar
Pemerintah Kabupaten dengan gereja, umat dan jemaat, sehingga bisa bertatap
muka langsung antara masyarakat dan para pemimpinnya.
“Tahun ini ada 15 gereja Kristen Protestan
dan 3 Gereja Katolik kita kunjungi, kemudian memang gereja GMII ini di Paribang
Baru ini untuk tahun ini salah satu kita kunjungi dalam Safari Natal disini, jadi
saya kali kedua datang ke Paribang, ini puji Tuhan, puji syukur saya lihat
gereja ini sudah jadi, dulu saya datang pertama pakai tikar kalau ndak salah
saya duduk di bawah, jadi sekarang ini sudah hampir jadi, lampunya pun
warna-warni,” ungkap Bupati Jarot.
Dalam safari natal itu pun, Bupati Jarot
sangat memuji rasa kesatuan dan persatuan serta persaudaraan di Desa Paribang
Baru yang terjalin sangatlah baik, karena sejumlah umat muslim dan Khatolik
juga turut hadir di acara tersebut.
“Hebatnya di Paribang Baru kegiatan safari
Natal ini juga dihadiri umat Katolik pun turut hadir, lalu umat Muslim pun
turut hadir juga ini luar biasa memang demikianlah rasa kebersamaan ini
terjalin disini, inilah yang memang kita harapkan,” tegasnya.
Selain itu, dalam menyongsong perayaan
natal tahun 2018 ini, Bupati Jarot mengajak umat Kristiani di Kabupaten Sintang
selain dimeriahkan dengan nyanyian, pujian dan ibadah lain, hendaknya perayaan
natal ini juga harus diwujudkan dengan kerja yang kongkrit agar semua
masyarakat di Kabupaten Sintang ini bisa mendapatkan yang seharusnya mereka
dapatkan, secara khusus kepedulian terhadap anak-anak, karena saat ini yang
menjadi permasalah di sekitar kehidupan kita masih ada anak-anak yang stunting,
yang kerdil dan masih kurang gizi, itu artinya bahwa anak tersebut belum
mendapatkan hak-hak perlindungan yang sewajarnya.
“Kalau ada 100 anak balita di hadapan kita,
masih tetap 30 sampai 37 anak diantaranya tinggi badannya tidak sesuai dengan
umurnya, itu menentukan bahwa pelayanan kepada mereka 1000 hari pertama
kehidupannya sejak dalam kandungan sampai 730 hari kemudian itu belum
semestinya, sehingga mereka mengalami gejala yang disebut dengan stunting,” jelasnya.
Permasalah lain juga, lanjut Bupati Jarot, mengenai
rata-rata angka lama sekolah, karena saat ini angka rata-rata lama sekolah
masyarakat Kabupaten Sintang baru 6,9 tahun yakni kelas 1 SMP hampir naik kelas
2 SMP, yang seharusnya di wajibkan belajar minimal 9 tahun.
“Artinya masih banyak jumlah anak kita ini
yang putus sekolah, tidak melanjutkan sekolahnya itu karena hak mereka belum
terpenuhi, pemerintah mungkin lalai, kemudian lagi sosialisasi kepada keluarga
mungkin lalai, para orang tua mungkin lalai, keluarga mungkin lalai sehingga
hak-hak mereka belum terpenuhi semuanya,” imbuhnya.
Bupati juga menambahkan yang menjadi
permasalah di Kabupaten Sintang adalah masalah dasar yakni kesmiskinan, dimana
jumlah penduduk Kabupaten Sintang saat ini sekitar 410 juta jiwa, namun 10,22
persen diantaranya yang hidup dalam garis kemiskinan, itu artinya masih ada
sekitar 43 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Sintang yang masih hidup dalam garis
kemiskinan.
Sementara itu Gembala Jemaat, Matius
mengucapkan terima kasih karena Pemerintah Kabupaten Sintang telah melakukan
safari natal ke gereja GMII Paribang Baru, sehingga kedatangan tim Safari Natal
Kabupaten ini yang langsung dipimpin Bupati Sintang bisa melihat langsung
Kondisi Gereja yang memang saat ini belum rampung pengerjaanya terutama untuk
bagian dalamnya.
“Kita kursi belum ada, langit-langit atau
deknya juga kita belum pasang, karena masih terkendala anggaran, untuk kami
mohon bantuan dari Pemerintah agar gereja kami ini bisa selesai semua
pengerjaannya,” kata Matius.
Matius menjelaskan GMII ini berdiri sejak
2013 lalu yang anggaran pembangunanya murni melalui swadaya jemaat, tapi 2016
lalu pernah mendapatkan bantuan anggaran aspirasi dari salah satu anggota DPRD
Kabupaten Sintang sebesar Rp30 juta, kemudian tahun 2018 ini juga kembali GMII
mendapatkan bantuan anggaran dari aspirasi salah satu Anggota DPRD Kabupaten
Sintang sebesar Rp50 juta.
Dalam kegiatan safari natal tersebut juga
turut di serahkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sintang kepada sejumlah
tempat ibadah seperti Gereja dan Masjid di wilayah Kecamatan Tempunak. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini