Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 11 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Warga Kelurahan Tambelan Sampit,
Pontianak Timur digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi laki-laki yang
diletakkan di dalam sebuah kardus, Selasa (11/12/2018) siang.
Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar menerangkan
bahwa penemuan ini terjadi sekitar pukul 13.45 WIB, tak jauh dari sebuah toko
milik warga.
“Warga melihat kardus di pinggir jalan
tertutup dengan kain hitam. Saat dibuka ternyata isinya mayat bayi,” terangnya saat
ditemui di Kamar jenazah RS Soedarso, Pontianak, Selasa sore.
Mendapati hal tersebut, warga kemudian
melapor ke Polsek Pontianak Timur.
Warga, kemudian melaporkan hal tersebut
kepada Polsek Pontianak Timur. Setelah menerima laporan warga, lanjut Suhar, pihaknya
langsung mendatangi TKP.
“Saat diperiksa, kondisi bayi sudah tidak
bernyawa. Jenazah bayi diperkirakan baru berusia beberapa hari. Saat ditemukan,
tali pusar mayat bayi itu diikat menggunakan tali sepatu warna hitam,” tuturnya.
Pihaknya menduga tali sepatu tersebut
digunakan untuk menghentikan pendarahan pada bekas potongan tali pusar bayi.
Jenazah bayi, lanjut Suhar, telah dibawa ke
RS Soedarso untuk dilakukan visum.
Kompol Suhar juga telah memerintahkan
anggotanya untuk memeriksa saksi di TKP dan melakukan pengecekan CCTV milik
warga di sekitar lokasi untuk mencari pelaku.
“Dari keterangan warga sekitar, tidak ada
yang melihat orang yang membuang bayi malang tersebut. Kami akan melakukan
penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya.
Sementara dokter forensik RS Soedarso, Dr.
Monang Siahaan menjelaskan bahwa dirinya tak menemukan tanda-tanda kekerasan
pada tubuh jenazah.
Dirinya menduga bayi malang tersebut harus
merengang nyawa lantaran tidak diperlakukan dengan wajar.
“Contohnya seperti tidak diberikan susu.
Soalnya kalau disusui itu pasti beleteran air susu dari mulutnya,” jelasnya.
Bayi tersebut juga ditemukan bersih. Karena
tidak berlumuran darah dan air ketuban. Tali pusar juga sudah dipotong. Artinya
bayi ini, lanjut Monang, sudah dibersihkan dahulu sebelum dibuang.
Monang juga mengatakan bahwa kemungkinan
besar bayi ini sudah meninggal terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
kotak dan dibuang.
“Meninggalnya sekitar 2-3 hari. Itu
kotaknya baru. Meninggalnya di tempat lain, dia cari kotak, dimasukkan ke
kotak, baru diletakkan di pinggir jalan,” pungkasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Warga Kelurahan Tambelan Sampit,
Pontianak Timur digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi laki-laki yang
diletakkan di dalam sebuah kardus, Selasa (11/12/2018) siang.
Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar menerangkan
bahwa penemuan ini terjadi sekitar pukul 13.45 WIB, tak jauh dari sebuah toko
milik warga.
“Warga melihat kardus di pinggir jalan
tertutup dengan kain hitam. Saat dibuka ternyata isinya mayat bayi,” terangnya saat
ditemui di Kamar jenazah RS Soedarso, Pontianak, Selasa sore.
Mendapati hal tersebut, warga kemudian
melapor ke Polsek Pontianak Timur.
Warga, kemudian melaporkan hal tersebut
kepada Polsek Pontianak Timur. Setelah menerima laporan warga, lanjut Suhar, pihaknya
langsung mendatangi TKP.
“Saat diperiksa, kondisi bayi sudah tidak
bernyawa. Jenazah bayi diperkirakan baru berusia beberapa hari. Saat ditemukan,
tali pusar mayat bayi itu diikat menggunakan tali sepatu warna hitam,” tuturnya.
Pihaknya menduga tali sepatu tersebut
digunakan untuk menghentikan pendarahan pada bekas potongan tali pusar bayi.
Jenazah bayi, lanjut Suhar, telah dibawa ke
RS Soedarso untuk dilakukan visum.
Kompol Suhar juga telah memerintahkan
anggotanya untuk memeriksa saksi di TKP dan melakukan pengecekan CCTV milik
warga di sekitar lokasi untuk mencari pelaku.
“Dari keterangan warga sekitar, tidak ada
yang melihat orang yang membuang bayi malang tersebut. Kami akan melakukan
penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya.
Sementara dokter forensik RS Soedarso, Dr.
Monang Siahaan menjelaskan bahwa dirinya tak menemukan tanda-tanda kekerasan
pada tubuh jenazah.
Dirinya menduga bayi malang tersebut harus
merengang nyawa lantaran tidak diperlakukan dengan wajar.
“Contohnya seperti tidak diberikan susu.
Soalnya kalau disusui itu pasti beleteran air susu dari mulutnya,” jelasnya.
Bayi tersebut juga ditemukan bersih. Karena
tidak berlumuran darah dan air ketuban. Tali pusar juga sudah dipotong. Artinya
bayi ini, lanjut Monang, sudah dibersihkan dahulu sebelum dibuang.
Monang juga mengatakan bahwa kemungkinan
besar bayi ini sudah meninggal terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
kotak dan dibuang.
“Meninggalnya sekitar 2-3 hari. Itu
kotaknya baru. Meninggalnya di tempat lain, dia cari kotak, dimasukkan ke
kotak, baru diletakkan di pinggir jalan,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini