Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 23 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Nasional – Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan)
dan Forwacana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seminar dan Diskusi
Education Outlook 2019 yang berlangsung di Gedung Bung Hatta, Kampus UNJ
Rawamangun Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018) kemarin.

Sebanyak 220 orang yang terdiri dari
mahasiswa, pemerhati dan praktisi pendidikan, perwakilan pemerintah, perusahaan
swasta, NGO dan media massa, menghadiri acara tersebut.
Education Outlook kali ini mengangkat isu
urgensi kurikulum kepemimpinan dalam sistem pendidikan Indonesia. Adapun tema
yang digunakan sebagai acuan diskusi dan seminarnya adalah ‘Memupuk Jiwa
Kepemimpinan Dalam Pendidikan’.
Aza El Munadiyan, Manajer Strategic
Partnership DD Pendidikan dalam pemaparannya menuturkan bahwa tujuan dari
perhelatan diskusi Education Outlook 2019 ini untuk menatap wajah pendidikan di
Indonesia tahun 2019.
“Menghadapi tahun politik, tema tentang
kurikulum kepemimpinan dalam pendidikan menarik untuk diperbincangkan,” kata
Aza.
“Secara lebih khusus diskusi ini mencoba
mengevaluasi kurikulum kepemimpinan di Indonesia, sekaligus memprediksi peluang penerapannya
pada tahun 2019. DD Pendidikan berharap dapat terbangun sinergi dengan
pemerintah, akademisi, perusahaan, juga sesama NGO untuk menerapkan kurikulum
kepemimpinan pada skala nasional,” jelas Aza lebih lanjut.
Education Outlook sendiri merupakan
pemaparan kepada publik (public expose) tentang program-program best practice
DD Pendidikan selama satu tahun ini. Kebutuhan akan kurikulum pendidikan
kepemimpinan merupakan kesimpulan dari aktivitas program pendidikan yang lembaga
ini lakukan selama 14 tahun belakangan.
Kesimpulan inilah yang diusulkan DD
Pendidikan sebagai solusi atas permasalahan bangsa. Hal tersebut disampaikan
oleh Direktur DD Pendidikan, Muhammmad Syafi’ie El-Bantanie dalam sambutannya
saat pembukaan acara.
“Ketika membangun tatanan bangsa ini, kita
akan selalu dihadapkan pada permasalahan pendidikan. Karenanya, ini saatnya kita
berkontribusi secara konkrit untuk kemajuan bangsa ini,” kata Syafi’ie.
“Aplikasi kurikulum kepemimpinan di dalam
proses pendidikan, telah dilakukan oleh DD Pendidikan pada program-programnya.
Misalnya pada sekolah formal yang didirikan oleh Dompet Dhuafa dan saat ini
dikelola DD Pendidikan, SMART Ekselensia Indonesia. SMART memiliki kurikulum
kepemimpinan yang khas, memadukan konsep kurikulum nasional dan khas SMART.
Program lain yaitu Beasiswa Aktivis Nusantara, Beastudi Etos, Sekolah Literasi
Indonesia yang mempersiapkan para penerima manfaatnya untuk menjadi pemimpin
saat ini bagi masyarakat dan masa depan bagi bangsa dan negaranya,” papar Syafi’ie.
Pembukaan acara, dihadiri oleh pejabat di
lingkungan kampus UNJ. Wakil Direktur Pasca Sarjana UNJ, Prof. Dr. Ivan Hanafi,
M.Pd menyoroti bagaimana peran mahasiswa dalam pembangunan Indonesia.
“Mahasiswa sebagai salah satu tonggak
pembangunan bangsa harus selalu semangat menggali ilmu baru agar pembangunan
pendidikan di negeri ini tidak hanya sekedar wacana,” ujarnya dalam sambutan.
Hadir pula pada kesempatan ini Wakil Rektor
III Bidang Kemahasiswaan UNJ, Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd. Senada
dengan Ivan, Achmad pun mengangkat potensi mahasiswa dan bagaimana seharusnya
mereka berperan di tengah masyarakat.
“Sudah sepatutnya mahasiswa mempersiapkan
diri mereka menjadi pemimpin. Dan sudah saatnya mahasiswa menjadi kader-kader
perubahan di masyarakat,” kata Achmad.
Semua peserta dan pembicara sepakat bahwa
Penerapan kurikulum kepemimpinan dalam pendidikan Indonesia menjadi sebuah
urgensi, melihat semakin kompleksnya permasalahan negeri ini. Kurikulum ini
akan mencetak para pemimpin berintegritas dan berkarakter yang akan membawa
Indonesia kembali kepada kejayaannya. Semoga. (DD/KO)
KalbarOnline,
Nasional – Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan)
dan Forwacana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seminar dan Diskusi
Education Outlook 2019 yang berlangsung di Gedung Bung Hatta, Kampus UNJ
Rawamangun Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018) kemarin.

Sebanyak 220 orang yang terdiri dari
mahasiswa, pemerhati dan praktisi pendidikan, perwakilan pemerintah, perusahaan
swasta, NGO dan media massa, menghadiri acara tersebut.
Education Outlook kali ini mengangkat isu
urgensi kurikulum kepemimpinan dalam sistem pendidikan Indonesia. Adapun tema
yang digunakan sebagai acuan diskusi dan seminarnya adalah ‘Memupuk Jiwa
Kepemimpinan Dalam Pendidikan’.
Aza El Munadiyan, Manajer Strategic
Partnership DD Pendidikan dalam pemaparannya menuturkan bahwa tujuan dari
perhelatan diskusi Education Outlook 2019 ini untuk menatap wajah pendidikan di
Indonesia tahun 2019.
“Menghadapi tahun politik, tema tentang
kurikulum kepemimpinan dalam pendidikan menarik untuk diperbincangkan,” kata
Aza.
“Secara lebih khusus diskusi ini mencoba
mengevaluasi kurikulum kepemimpinan di Indonesia, sekaligus memprediksi peluang penerapannya
pada tahun 2019. DD Pendidikan berharap dapat terbangun sinergi dengan
pemerintah, akademisi, perusahaan, juga sesama NGO untuk menerapkan kurikulum
kepemimpinan pada skala nasional,” jelas Aza lebih lanjut.
Education Outlook sendiri merupakan
pemaparan kepada publik (public expose) tentang program-program best practice
DD Pendidikan selama satu tahun ini. Kebutuhan akan kurikulum pendidikan
kepemimpinan merupakan kesimpulan dari aktivitas program pendidikan yang lembaga
ini lakukan selama 14 tahun belakangan.
Kesimpulan inilah yang diusulkan DD
Pendidikan sebagai solusi atas permasalahan bangsa. Hal tersebut disampaikan
oleh Direktur DD Pendidikan, Muhammmad Syafi’ie El-Bantanie dalam sambutannya
saat pembukaan acara.
“Ketika membangun tatanan bangsa ini, kita
akan selalu dihadapkan pada permasalahan pendidikan. Karenanya, ini saatnya kita
berkontribusi secara konkrit untuk kemajuan bangsa ini,” kata Syafi’ie.
“Aplikasi kurikulum kepemimpinan di dalam
proses pendidikan, telah dilakukan oleh DD Pendidikan pada program-programnya.
Misalnya pada sekolah formal yang didirikan oleh Dompet Dhuafa dan saat ini
dikelola DD Pendidikan, SMART Ekselensia Indonesia. SMART memiliki kurikulum
kepemimpinan yang khas, memadukan konsep kurikulum nasional dan khas SMART.
Program lain yaitu Beasiswa Aktivis Nusantara, Beastudi Etos, Sekolah Literasi
Indonesia yang mempersiapkan para penerima manfaatnya untuk menjadi pemimpin
saat ini bagi masyarakat dan masa depan bagi bangsa dan negaranya,” papar Syafi’ie.
Pembukaan acara, dihadiri oleh pejabat di
lingkungan kampus UNJ. Wakil Direktur Pasca Sarjana UNJ, Prof. Dr. Ivan Hanafi,
M.Pd menyoroti bagaimana peran mahasiswa dalam pembangunan Indonesia.
“Mahasiswa sebagai salah satu tonggak
pembangunan bangsa harus selalu semangat menggali ilmu baru agar pembangunan
pendidikan di negeri ini tidak hanya sekedar wacana,” ujarnya dalam sambutan.
Hadir pula pada kesempatan ini Wakil Rektor
III Bidang Kemahasiswaan UNJ, Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd. Senada
dengan Ivan, Achmad pun mengangkat potensi mahasiswa dan bagaimana seharusnya
mereka berperan di tengah masyarakat.
“Sudah sepatutnya mahasiswa mempersiapkan
diri mereka menjadi pemimpin. Dan sudah saatnya mahasiswa menjadi kader-kader
perubahan di masyarakat,” kata Achmad.
Semua peserta dan pembicara sepakat bahwa
Penerapan kurikulum kepemimpinan dalam pendidikan Indonesia menjadi sebuah
urgensi, melihat semakin kompleksnya permasalahan negeri ini. Kurikulum ini
akan mencetak para pemimpin berintegritas dan berkarakter yang akan membawa
Indonesia kembali kepada kejayaannya. Semoga. (DD/KO)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini