Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 28 Maret 2019 |
Hadirkan narasumber
dari Balitbang Kemendikbud RI
KalbarOnline,
Pontianak – PT Yudhistira Ghalia Indonesia bekerjasama dengan Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Pontianak menggelar workshop kurikulum yang mengusung
tema buku, pembelajaran dan penilaian bermakna kurikulum 2013 yang dilangsungkan
di aula Magister Hukum Untan Pontianak, Rabu (27/3/2019).

Digelarnya workshop ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitas guru terkait pembelajaran yang lebih aktif atau yang
dikenal dengan istilah HOTS (Hight Order Thingking Skill) serta mempermudah pengisian
penilaian yang berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23
dan 24 tahun 2016 dan Permendikbud nomor 53 tahun 2015 menggunakan kompetensi dasar
2016 dan revisi penilaian tahun 2016.
Workshop ini turut dihadiri Kepala Sekolah SMP se-Kota
Pontianak, Kabid PTKP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak serta Kepala
Cabang dan Manajer Area 2 KTI Nasional PT Yudistira Ghalia Indonesia.

Adapun pemateri dalam workshop ini adalah Pusat Penilaian
Pendidikan Litbang Kemendikbud RI, DR. Deni Hadiana, S.Si., M.Si dan Kepala IT PT
Yudhistira Ghalia Indonesia, Risman, M.Pd.
Baca Juga :Prabowo-Sandi Didukung Masyarakat Adat Dayak
Supervisor PT Yudhistira Ghalia Indonesia bagian timur
Kalbar, Merianto, S.Pd.i mengatakan bahwa workshop ini digelar untuk membantu
kepala sekolah dan guru terkait proses kegiatan belajar mengajar dan penilaian
siswa.
“Sekaligus untuk meningkatkan IT dalam proses pembelajaran. Karena
IT adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.
Sementara Ketua MKKS SMP Kota Pontianak, Edhi Sutardi, S.Pd berujar,
workshop pembelajaran dan penilaian bermakna kurikulum 2013 ini sangat
menginspirasi para Kepala SMP se-Kota Pontianak.
“Narasumber sangat piawai dalam menyampaikan materi dengan
penguasaan materi sangat prima, disajikan dengan penggunaan bahasa yang sangat
mudah dipahami oleh peserta, serta dengan menampilkan contoh-contoh yang
terjadi sehari-hari,” tukasnya.
“Uraian materi juga sangat mengena yang selama ini tidak
terpikirkan oleh para Kepsek dalam melakukan supervisi kelas, hubungan antara
pembelajaran dengan penilaian sering tidak sesuai, sehingga hasil pembelajaran
tidak dapat diukur secara benar,” timpalnya.
Dengan digelarnya workshop ini, kata dia, membuka wawasan Kepala
Sekolah dalam pengukuran proses dan hasil belajar.
“Mudah-mudahan workshop seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan
sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan,” tandasnya. (Fai)
Hadirkan narasumber
dari Balitbang Kemendikbud RI
KalbarOnline,
Pontianak – PT Yudhistira Ghalia Indonesia bekerjasama dengan Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Pontianak menggelar workshop kurikulum yang mengusung
tema buku, pembelajaran dan penilaian bermakna kurikulum 2013 yang dilangsungkan
di aula Magister Hukum Untan Pontianak, Rabu (27/3/2019).

Digelarnya workshop ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitas guru terkait pembelajaran yang lebih aktif atau yang
dikenal dengan istilah HOTS (Hight Order Thingking Skill) serta mempermudah pengisian
penilaian yang berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23
dan 24 tahun 2016 dan Permendikbud nomor 53 tahun 2015 menggunakan kompetensi dasar
2016 dan revisi penilaian tahun 2016.
Workshop ini turut dihadiri Kepala Sekolah SMP se-Kota
Pontianak, Kabid PTKP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak serta Kepala
Cabang dan Manajer Area 2 KTI Nasional PT Yudistira Ghalia Indonesia.

Adapun pemateri dalam workshop ini adalah Pusat Penilaian
Pendidikan Litbang Kemendikbud RI, DR. Deni Hadiana, S.Si., M.Si dan Kepala IT PT
Yudhistira Ghalia Indonesia, Risman, M.Pd.
Baca Juga :Prabowo-Sandi Didukung Masyarakat Adat Dayak
Supervisor PT Yudhistira Ghalia Indonesia bagian timur
Kalbar, Merianto, S.Pd.i mengatakan bahwa workshop ini digelar untuk membantu
kepala sekolah dan guru terkait proses kegiatan belajar mengajar dan penilaian
siswa.
“Sekaligus untuk meningkatkan IT dalam proses pembelajaran. Karena
IT adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.
Sementara Ketua MKKS SMP Kota Pontianak, Edhi Sutardi, S.Pd berujar,
workshop pembelajaran dan penilaian bermakna kurikulum 2013 ini sangat
menginspirasi para Kepala SMP se-Kota Pontianak.
“Narasumber sangat piawai dalam menyampaikan materi dengan
penguasaan materi sangat prima, disajikan dengan penggunaan bahasa yang sangat
mudah dipahami oleh peserta, serta dengan menampilkan contoh-contoh yang
terjadi sehari-hari,” tukasnya.
“Uraian materi juga sangat mengena yang selama ini tidak
terpikirkan oleh para Kepsek dalam melakukan supervisi kelas, hubungan antara
pembelajaran dengan penilaian sering tidak sesuai, sehingga hasil pembelajaran
tidak dapat diukur secara benar,” timpalnya.
Dengan digelarnya workshop ini, kata dia, membuka wawasan Kepala
Sekolah dalam pengukuran proses dan hasil belajar.
“Mudah-mudahan workshop seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan
sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini