Pontianak    

Tingkatkan Kemampuan dan Kualitas Guru, PT Yudhistira Inisiasi Workshop Kurikulum 2013

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 28 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Hadirkan narasumber

dari Balitbang Kemendikbud RI

KalbarOnline,

Pontianak – PT Yudhistira Ghalia Indonesia bekerjasama dengan Musyawarah

Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Pontianak menggelar workshop kurikulum yang mengusung

tema buku, pembelajaran dan penilaian bermakna kurikulum 2013 yang dilangsungkan

di aula Magister Hukum Untan Pontianak, Rabu (27/3/2019).

Digelarnya workshop ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan kualitas guru terkait pembelajaran yang lebih aktif atau yang

dikenal dengan istilah HOTS (Hight Order Thingking Skill) serta mempermudah pengisian

penilaian yang berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23

dan 24 tahun 2016 dan Permendikbud nomor 53 tahun 2015 menggunakan kompetensi dasar

2016 dan revisi penilaian tahun 2016.

Workshop ini turut dihadiri Kepala Sekolah SMP se-Kota

Pontianak, Kabid PTKP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak serta Kepala

Cabang dan Manajer Area 2 KTI Nasional PT Yudistira Ghalia Indonesia.

Adapun pemateri dalam workshop ini adalah Pusat Penilaian

Pendidikan Litbang Kemendikbud RI, DR. Deni Hadiana, S.Si., M.Si dan Kepala IT PT

Yudhistira Ghalia Indonesia, Risman, M.Pd.

Baca Juga :Prabowo-Sandi Didukung Masyarakat Adat Dayak

https://www.youtube.com/watch?v=SPcANbx5YL8

Supervisor PT Yudhistira Ghalia Indonesia bagian timur

Kalbar, Merianto, S.Pd.i mengatakan bahwa workshop ini digelar untuk membantu

kepala sekolah dan guru terkait proses kegiatan belajar mengajar dan penilaian

siswa.

“Sekaligus untuk meningkatkan IT dalam proses pembelajaran. Karena

IT adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.

Sementara Ketua MKKS SMP Kota Pontianak, Edhi Sutardi, S.Pd berujar,

workshop pembelajaran dan penilaian bermakna kurikulum 2013 ini sangat

menginspirasi para Kepala SMP se-Kota Pontianak.

“Narasumber sangat piawai dalam menyampaikan materi dengan

penguasaan materi sangat prima, disajikan dengan penggunaan bahasa yang sangat

mudah dipahami oleh peserta, serta dengan menampilkan contoh-contoh yang

terjadi sehari-hari,” tukasnya.

“Uraian materi juga sangat mengena yang selama ini tidak

terpikirkan oleh para Kepsek dalam melakukan supervisi kelas, hubungan antara

pembelajaran dengan penilaian sering tidak sesuai, sehingga hasil pembelajaran

tidak dapat diukur secara benar,” timpalnya.

Dengan digelarnya workshop ini, kata dia, membuka wawasan Kepala

Sekolah dalam pengukuran proses dan hasil belajar.

“Mudah-mudahan workshop seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan

sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan,” tandasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Lagi, DPRD Ketapang Digeruduk Ratusan Warga
Kamis, 28 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Polsek Sungai Raya Bekuk Pelaku Pencuri Kotak Amal
Kamis, 28 Maret 2019

Berita terkait