Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 14 September 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Cabang Olahraga Bridge direncanakan menjadi salah satu kurikulum
sekolah di Kubu Raya. Permainan kartu dengan taktik tersebut, akhir-akhir ini
diyakini dapat mengubah kebiasaan para remaja khususnya pelajar sekolah yang
lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain gadget atau smartphone.
“Bridge ini akan disosialisasikan ke sekolah-sekolah untuk
dijadikan sebagai tambahan kurikulum. Karena Bridge, termasuk olahraga melatih
daya ingat serta mengasah kemampuan anak-anak untuk lebih cerdas dan lebih
cepat mengambil keputusan,” ucap, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Kubu Raya, Cicilia Tri Agustina, saat ditemui KalbarOnline usai menghadiri
kompetisi kejuaraan Bridge tingkat Provinsi Kalbar ke-17 di Gardenia Sungai
Raya, Jumat (13/9/2019) sore.
Menurut dia, dengan mengenalkan cabang olahraga Bridge ke
murid-murid sekolah, maka akan menimbulkan ketrampilan yang positif terhadap
anak-anak tersebut.
“Dari pada mereka lebih suka ke gadget. Bapak Bupati juga menghendaki Bridge ini akan diikutsertakan
dalam kurikulum sekolah. Mulai dari sekolah dasar hingga di tingkat sekolah menengah,”
terangnya.
Sementara Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI)
Kalbar, Abdul Hadi mengapresiasi semangat Disporapar Kubu Raya dalam upaya
merubah kebiasaan para remaja untuk lebih kreatif dan sanggup berkompetensi.
“Mudah-mudahan ke depannya Bridge di Kubu Raya ini bisa
berkembang dan dapat menjadi ikon olahraga. Karena memang, Bridge harus dimulai
dari usia dini. Apapun bentuknya olahraga harus dimulai dari usia dini,” tegas dia.
Ia mengatakan, dengan performa yang baik, maka para
penggemar olahraga Bridge khususnya murid-murid sekolah tidak akan kecewa
karena yang diminatinya akan dikompetisikan oleh pihak yang terkait.
“Jadi, anak-anak itu dilatih untuk berpikir memenangkan kompetisi.
Artinya dalam permainan Bridge mereka bukan ditekan untuk belajar tetapi untuk
melatih daya pikirnya,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua GABSI Kubu Raya, Syahrul
Ramadani menuturkan, 24 atlet yang terdiri dari empat pasang untuk atlet senior
dan kelas junior terbagi menjadi dua tim yang berjumlah delapan orang peserta.
“Khusus untuk atlet senior kita tidak menyeleksi lagi karena
sudah pernah ikut Kejuaraan Pemprov kemarin. Sedangkan yang junior, kita
seleksi melalui tingkat sekolah untuk mewakili Kabupaten Kubu Raya dalam
kejuaraan ini,” terang, pria asal Sungai Ambawang ini.
Dia menyebutkan dalam kejuaraan yang diikuti delapan daerah
Kabupaten/Kota tersebut akan berpasangan disetiap regu-regu senior dan junior
untuk memperebutkan piala bergilir Gubernur Kalimantan Barat.
“Sebelumnya para peserta telah dilatih kemampuannya di
Fakultas Tekhnik Pontianak. Untuk para peserta dari Kubu Raya karena belum ada
sarana, maka lebih sering dilatih di sekolah-sekolahnya masing-masing.
Khususnya di SMA N 1 Sungai Ambawang dan SMA N 1 Kuala Mandor B itu, olahraga
Bridge ini sudah masuk ekstrakurikuler,” terang Dani. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Cabang Olahraga Bridge direncanakan menjadi salah satu kurikulum
sekolah di Kubu Raya. Permainan kartu dengan taktik tersebut, akhir-akhir ini
diyakini dapat mengubah kebiasaan para remaja khususnya pelajar sekolah yang
lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain gadget atau smartphone.
“Bridge ini akan disosialisasikan ke sekolah-sekolah untuk
dijadikan sebagai tambahan kurikulum. Karena Bridge, termasuk olahraga melatih
daya ingat serta mengasah kemampuan anak-anak untuk lebih cerdas dan lebih
cepat mengambil keputusan,” ucap, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Kubu Raya, Cicilia Tri Agustina, saat ditemui KalbarOnline usai menghadiri
kompetisi kejuaraan Bridge tingkat Provinsi Kalbar ke-17 di Gardenia Sungai
Raya, Jumat (13/9/2019) sore.
Menurut dia, dengan mengenalkan cabang olahraga Bridge ke
murid-murid sekolah, maka akan menimbulkan ketrampilan yang positif terhadap
anak-anak tersebut.
“Dari pada mereka lebih suka ke gadget. Bapak Bupati juga menghendaki Bridge ini akan diikutsertakan
dalam kurikulum sekolah. Mulai dari sekolah dasar hingga di tingkat sekolah menengah,”
terangnya.
Sementara Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI)
Kalbar, Abdul Hadi mengapresiasi semangat Disporapar Kubu Raya dalam upaya
merubah kebiasaan para remaja untuk lebih kreatif dan sanggup berkompetensi.
“Mudah-mudahan ke depannya Bridge di Kubu Raya ini bisa
berkembang dan dapat menjadi ikon olahraga. Karena memang, Bridge harus dimulai
dari usia dini. Apapun bentuknya olahraga harus dimulai dari usia dini,” tegas dia.
Ia mengatakan, dengan performa yang baik, maka para
penggemar olahraga Bridge khususnya murid-murid sekolah tidak akan kecewa
karena yang diminatinya akan dikompetisikan oleh pihak yang terkait.
“Jadi, anak-anak itu dilatih untuk berpikir memenangkan kompetisi.
Artinya dalam permainan Bridge mereka bukan ditekan untuk belajar tetapi untuk
melatih daya pikirnya,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua GABSI Kubu Raya, Syahrul
Ramadani menuturkan, 24 atlet yang terdiri dari empat pasang untuk atlet senior
dan kelas junior terbagi menjadi dua tim yang berjumlah delapan orang peserta.
“Khusus untuk atlet senior kita tidak menyeleksi lagi karena
sudah pernah ikut Kejuaraan Pemprov kemarin. Sedangkan yang junior, kita
seleksi melalui tingkat sekolah untuk mewakili Kabupaten Kubu Raya dalam
kejuaraan ini,” terang, pria asal Sungai Ambawang ini.
Dia menyebutkan dalam kejuaraan yang diikuti delapan daerah
Kabupaten/Kota tersebut akan berpasangan disetiap regu-regu senior dan junior
untuk memperebutkan piala bergilir Gubernur Kalimantan Barat.
“Sebelumnya para peserta telah dilatih kemampuannya di
Fakultas Tekhnik Pontianak. Untuk para peserta dari Kubu Raya karena belum ada
sarana, maka lebih sering dilatih di sekolah-sekolahnya masing-masing.
Khususnya di SMA N 1 Sungai Ambawang dan SMA N 1 Kuala Mandor B itu, olahraga
Bridge ini sudah masuk ekstrakurikuler,” terang Dani. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini