Pontianak    

Ada Sejumlah Kadis di Pemprov Kalbar Mengundurkan Diri Dari Jabatan, Ini Penjelasan Sutarmidji

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 02 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengungkapkan ada sejumlah

Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar yang mengundurkan diri.

Misalnya Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Satpol PP.

Namun dijelaskannya, rata-rata yang mengundurkan diri

lantaran sudah menjabat lebih dari 5 tahun. Untuk itu, ditegaskannya, harus

dilakukan open bidding.

“Kalau Kepala Dinas Kesehatan sudah lebih dari 5 tahun. Yang

sudah lebih dari 5 tahun harusnya open bidding, kalau beliau (Kadis Kesehatan)

mau ikut, harus tes lagi. Tapi katanya mau pindah ke widya suara, silahkan,” ujarnya,

belum lama ini.

“Pak Andy Jap sudah 8 tahun. Tapi beliau siap saja

ditempatkan dimana, hanya masalahnya kalau latar belakang pendidikan dokter itu

susah. Nanti kalau saya tempatkan di PU, ribut lagi,” sambungnya.

Sementara mundurnya Kepala Satpol PP, dituturkan Sutarmidji,

lantaran yang bersangkutan sakit.

“Satpol PP itukan aktivitasnya harus full 24 jam, mungkin

karena fisik. Alhamdulillah beliau sekarang sudah sehat, tapi saya sudah tunjuk

Pj-nya. Tapi beliau (Mantan Kasatpol PP) boleh ikut open bidding untuk jabatan

yang lain,” tuturnya

“Mengundurkan diri rata-rata karena sudah lima tahun,”

sambungnya.

Untuk Jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sutarmidji

berujar belum akan dilakukan open bidding, lantaran yang bersangkutan baru

menjabat dua tahun.

“PU belum dua tahun. Tapi jajaran yang lainnya perlu kita

benahi seperti UPJJ yang sarjana hukum dan sebagainya, Insya Allah sudah.

Angkatan pertama ini hampir semuanya sudah, kita sudah ajukan ke Mendagri untuk

izin pelantikan eselon III dan izin open bidding dan rolling untuk eselon II,”

jelasnya.

Orang nomor satu di Kalbar ini juga mengungkapkan ada satu

Kepala Dinas atau Kepala Badan yang dimintanya untuk mengundurkan diri. Meski

tak secara gamblang mengungkap oknum pejabat tersebut, namun Sutarmidji menjelaskan

bahwa yang bersangkutan sedari awal memang tak bersedia bekerjasama dengan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar terpilih.

“Ada satu yang memang kita minta mundur karena tidak mungkin

kerjasama, karena dari awal sudah mengatakan tak bersedia bekerjasama bahkan

dia menyatakan sebagai orang pertama yang akan mundur kalau saya dan Pak Ria

Norsan memimpin Kalbar,” ungkapnya, saat diwawancarai belum lama ini.

“Kalau sudah begitu, apa mungkin dia bisa

mengimplementasikan visi misi kami. Sampai hari inipun masih bicara seperti

itu, artinya sudah tak mungkin bisa menjalankan visi misi. Makanya saya, kalau

tak mau mundur, kita akan periksa,” pungkasnya.

Mantan Wali Kota Pontianak ini menegaskan dirinya akan

melakukan perombakan dan mengikuti segala aturan yang ada. Selain itu, ia juga

mengingatkan agar jangan ada pejabat yang meminta rekomendasi oleh siapapun.

“Saya akan ikuti aturan semua, jadi jangan ada yang kasak kusuk,

jangan ada yang minta rekomendasi siapapun, rekomendasi itulah yang akan saya

serahkan ke panitia untuk dijadikan alasan untuk tidak meloloskan yang

bersangkutan, jangan ada lagi, saya tak mau dipusingkan dengan hal-hal itu.

Jadi saya, siapapun yang lolos, silahkan. Kalau panitia anggap dia yang

terbaik, ya silahkan,” tegasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
KPU Sekadau Lantik 14 PPK Pemilu 2019
Rabu, 02 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Sudah 2019, Disdukcapil Ketapang Belum Blokir Data Kependudukan
Rabu, 02 Januari 2019

Berita terkait