Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 02 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, Aqil Iqsan menegaskan bahwa
informasi mengenai tsunami di Kendawangan merupakan informasi hoax.
Iqsan mengaku sudah mengetahui informasi
yang beredar di media sosial mengenai warga Sungai Tengar yang mengungsi pada
subuh hari lantaran panik dengan adanya informasi tsunami.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat
tidak panik dan tidak mudah termakan isu yang tidak benar mengenai adanya
potensi tsunami di wilayah Kendawangan.
“Memang, gelombang tinggi dan angin kencang
itu berpotensi ada dan jauh hari sebelumnya sudah kita sampaikan imbauan. Tapi untuk
tsunami atau gelombang pasang akibat tsunami itu tidak benar dan tidak ada,” jelasnya.
Menurut Aqil Iqsan masih banyak masyarakat
yang salah pemahaman mengenai gelombang tinggi akibat adanya tsunami. Padahal,
kata dia, gelombang tinggi merupakan fenomena alam berbeda dan memang beberapa
hari lalu untuk wilayah pesisir Kalbar terdapat gelombang maksimum mencapai 2,5
meter dan berpotensi terjadinya pasang maksimum pada tanggal 24-27 Desember
lalu.
“Kalaupun ada pasang sampai kerumah warga
itu merupakan efek dari banjir rob karena gelombang tinggi dan itupun biasanya
terdampak pada wilayah pesisir pantai dan berdekatan dengan sungai saat pasang
maksimum terjadi, namun untuk potensi tsunami saya katakan itu tidak ada,” tegasnya.
Iqsan meminta masyarakat untuk tidak mudah
panik dan terpengaruh dengan isu potensi tsunami yang tidak benar. Ia juga meminta
para nelayan untuk selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi khsusunya
nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil.
“Kalau bisa jangan melaut dulu beberapa
hari sampai kondisi cuaca membaik, kemudian masyarakat waspada terhadap potensi
angin kencang dan banjir rob,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, Aqil Iqsan menegaskan bahwa
informasi mengenai tsunami di Kendawangan merupakan informasi hoax.
Iqsan mengaku sudah mengetahui informasi
yang beredar di media sosial mengenai warga Sungai Tengar yang mengungsi pada
subuh hari lantaran panik dengan adanya informasi tsunami.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat
tidak panik dan tidak mudah termakan isu yang tidak benar mengenai adanya
potensi tsunami di wilayah Kendawangan.
“Memang, gelombang tinggi dan angin kencang
itu berpotensi ada dan jauh hari sebelumnya sudah kita sampaikan imbauan. Tapi untuk
tsunami atau gelombang pasang akibat tsunami itu tidak benar dan tidak ada,” jelasnya.
Menurut Aqil Iqsan masih banyak masyarakat
yang salah pemahaman mengenai gelombang tinggi akibat adanya tsunami. Padahal,
kata dia, gelombang tinggi merupakan fenomena alam berbeda dan memang beberapa
hari lalu untuk wilayah pesisir Kalbar terdapat gelombang maksimum mencapai 2,5
meter dan berpotensi terjadinya pasang maksimum pada tanggal 24-27 Desember
lalu.
“Kalaupun ada pasang sampai kerumah warga
itu merupakan efek dari banjir rob karena gelombang tinggi dan itupun biasanya
terdampak pada wilayah pesisir pantai dan berdekatan dengan sungai saat pasang
maksimum terjadi, namun untuk potensi tsunami saya katakan itu tidak ada,” tegasnya.
Iqsan meminta masyarakat untuk tidak mudah
panik dan terpengaruh dengan isu potensi tsunami yang tidak benar. Ia juga meminta
para nelayan untuk selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi khsusunya
nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil.
“Kalau bisa jangan melaut dulu beberapa
hari sampai kondisi cuaca membaik, kemudian masyarakat waspada terhadap potensi
angin kencang dan banjir rob,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini