Ketapang    

Termakan Isu Tsunami, Warga Sungai Tengar Kendawangan Mengungsi

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 02 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Ratusan warga Dusun Sungai Tengar, Desa

Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang meninggalkan rumah, memilih

mengungsi ke wilayah Dusun Sukaria lantaran panik terhadap gelombang tinggi

atau pasang di perairan Kendawangan. Kepanikan warga bertambah setelah adanya

informasi hoax mengenai potensi Tsunami di wilayah tersebut, Selasa (1/1/2018) dini

hari.

Sejumlah foto dan video warga yang

meninggalkan rumah dan menaiki kendaraan mulai dari roda dua hingga truk besar

beredar di media sosial. Dalam foto dan video yang tersebar itu, terdengar

suara kepanikan warga yang merekam kondisi jalanan di Dusun Sungai Tengar

sekitar pukul 03.40 WIB.

Dalam video tersebut warga yang merekam

mengatakan kalau kondisi air laut mulai pasang ditambah angin kencang sehingga

masyarakat waspada dan mencari tempat pengungsian yang aman.

Kepala Dusun Sungai Tengar, Aguslan

membenarkan adanya warga yang mengungsi akibat air pasang laut terjadi di tambah

informasi mengenai adanya potensi tsunami yang membuat warganya panik dan memilih

mengungsi.

“Tidak tau juga informasi dari mana soal

akan ada tsunami yang membuat warga panik dan mengungsi ke Dusun Sukaria dan

beberapa tempat lainnya,” ucapnya, Selasa (1/1/2018).

Mendengar informasi tersebut, Agus tak langsung

percaya lantaran tidak ada informasi dari pihak berwenang, di tambah lagi pihak

Polsek dan terkait lainnya menyikapi informasi dan menyampaikan kalau informasi

tsunami tidaklah benar atau hoax.

“Memang air laut pasang dan itu wajar. Itu biasa

terjadi seperti tahun sebelumnya, hanya yang membuat warga panik cuaca tadi

malam ekstrim lantaran adanya hujan, petir dan angin kencang,” imbuhnya.

Agus berharap, pihak terkait yakni BMKG

melalui Pemerintah bisa dapat menginformasikan ke masyarakat mengenai update terbaru cuaca agar bisa dipahami

dan dimaklumi masyarakat sehingga masyarakat tidak mudah panik dan terpancing

informasi hoax lantaran tentunya kejadian-kejadian yang terjadi di beberapa

wilayah seperti di Banten membuat warganya merasa ketakutan dan mudah terpancing

informasi tidak benar.

Sementara Camat Kendawangan, Asdewi turut membenarkan

informasi pengungsian yang dilakukan warga Sungai Tengar. Menurutnya warga yang

mengungsi lantaran panik terhadap gelombang laut tinggi di tambah adanya

informasi hoax mengenai potensi tsunami di wilayahnya.

“Memang warga sempat belarian dan mengungsi

di wilayah lebih tinggi di Sukaria karena adanya informasi hoax dari pihak yang

tak bertanggung jawab mengenai adanya potensi tsunami di Sungai Tengar,” ujarnya.

Namun Asdewi mengakui bahwa kondisi di lapangan

memang benar terdapat gelombang pasang di laut sebab kondisi seperti ini pada

musim-musim tertentu setiap tahun terjadi, hanya saja gelombang pasang tidak sampai

masuk ke pemukiman warga.

“Hanya saja, karena adanya informasi hoax

soal potensi tsunami itu yang kemungkinan membuat warga panik dan mengungsi,

padahal itu tidak benar. Saat ini warga mengungsi sudah pulang ke rumah

masing-masing setelah pihak Polsek, Koramil memberikan penjelasan kepada warga,”

tukasnya.

Asdewi juga menjelaskan bahwa kondisi

kepanikan bisa juga terjadi akibat terpengaruh oleh kejadian-kejadian alam yang

sebelumnya terjadi di beberapa wilayah di Indonesia sehingga ketika adanya

informasi hoax masyarakat dengan mudah mempercayainya.

Oleh karenanya, Asdewi mengimbau masyarakat

khususnya di Kendawangan agar tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang

tidak jelas asal usul dan kebenarannya.

“Jangan percaya info yang tidak bisa

dipertanggungjawabkan, masyarakat jangan panik, selalu waspada terutama kepada

para nelayan yang melaut karena kondisi saat ini kemungkinan gelombang tinggi

di lautan masih ada,” pungkasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Tsunami di Kendawangan, BMKG Ketapang Tegaskan Hoax
Rabu, 02 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Penanganan Kasus Dugaan Korupsi oleh Polres Ketapang Terkesan Mandek
Rabu, 02 Januari 2019

Berita terkait