Pontianak    

Sutarmidji : Kemenag Berperan Ciptakan Kerukunan dan Ketentraman

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 04 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Hari Amal Bhakti ke-73

Kementerian Agama

KalbarOnline,

Pontianak – Hari Amal Bhakti (HAB) ke-73 Kementerian Agama (Kemenag) di Kalimantan

Barat diperingati dengan upacara bendera di Halaman Upacara Kantor Wilayah

Kementerian Agama Kalbar, Kamis (3/1/2018).

Gubernur Kalbar, Sutarmidji hadir selaku inspektur upacara.

Dalam sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin yang

disampaikan Sutarmidji mengatakan bahwa memperingati hari bersejarah ini dalam

kesederhanaan, keprihatinan, dan kepedulian untuk membantu saudara-saudara kita

yang terkena dampak dari peristiwa alam di beberapa wilayah, seperti di Lombok,

Palu, Banten dan Lampung.

“Seluruh bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan dalam

derita dan bahagia, dalam sukacita maupun dukalara,” katanya.

Keberhasilan pembangunan kehidupan beragama, lanjutnya, sangat

menentukan hari depan bangsa. Melalui peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian

Agama, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam

pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, terutama sila Ketuhanan

Yang Maha Esa pada pembukaan dan pasal 29 Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia.

“Dalam negara kita berdasar Pancasila, bukan hanya jaminan

untuk mengamalkan ajaran agama dilindungi negara, bahkan kebijakan Pemerintah

tidak boleh bertentangan dengan ajaran dan kaidah agama,” tuturnya.

Sejalan dengan tema Hari Amal Bhakti Kementerian Agama tahun

ini, yaitu ‘Jaga Kebersamaan Umat’, Menag mengajak seluruh jajaran Kementerian

Agama untuk senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan

diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. Terlebih lagi saat

ini merupakan tahun politik.

“Kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan

sesama anak bangsa. Segala ujaran, perilaku dan sikap yang bisa menimbulkan

luka bagi sesama saudara, mari kita hindari. Mari jauhi saling menebar benci,

saling melempar fitnah keji, saling menyuburkan penyakit hati dan saling

melukai hati antarsesama anak negeri,” ajaknya.

Menag juga meminta seluruh ASN dan jajaran Kementerian Agama

haruslah menjadi perangkai, penjalin dan perajut tenun kebangsaan kita yang

bhinneka. Setiap kita haruslah menjadi teladan dalam kesederhanaan,kejujuran dan

keikhlasan memberikan amal bhakti bagi segenap warga negara tercinta.

Dalam tugas sehari-hari, setiap aparatur Kementerian Agama

harus mampu menunjukkan nilai kinerja yang baik, kepemimpinan yang amanah dan

memberi kemudahan kepada masyarakat luas, untuk memperoleh akses pelayanan

keagamaan secara akuntabel dan berkualitas.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah melalui peran dan

fungsi Kementerian Agama hadir memberikan pelayanan keagamaan bagi semua umat

beragama dengan berbagai fasilitasi. Kementerian Agama menyelenggarakan

pelayanan publik di bidang keagamaan dengan tiada henti melakukan inovasi.

“Setiap pejabat dan birokrat Kementerian Agama harus

memerankan diri sebagai pelayan masyarakat dan tempat berlabuhnya kepercayaan

umat. Jangan sekali-kali mengkhianati kepercayaan umat dengan perbuatan korupsi

dan berbagai perbuatan tak terpuji. Kita harus ingat bahwa anjuran agar menjaga

integritas tidak akan banyak pengaruhnya bila kita sendiri tidak terlebih

dahulu mempraktikkan dan membuktikannya,” tukasnya.

Semua agenda Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan

pelayanan publik yang efektif, efisien, serta meminimalisir penyimpangan dan malpraktik

administrasi negara.

Reformasi Birokrasi akan menciptakan lingkungan kerja yang

membukaruang dan peluang yang sama bagi setiap pegawai untuk berkontribusi dan

berprestasi.

“Saya memohon perhatian semua elemen umat beragama, para

ulama dan tokoh agama, serta jajaran Kementerian Agama terhadap urgensi

ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan bangsa,” ingatnya.

Pembinaan ketahanan keluarga haruslah dilakukan terus

menerus tiada henti. Ketahanan keluarga belakangan ini menghadapi ancaman

guncangan dan kerapuhan, seperti terlihat dari tingginya angka perceraian,

perkawinan usia dini dan kekerasan dalam rumah tangga.

“Saya minta agar program bimbingan perkawinan dan konseling keluarga

dijalankan secara lebih masif bekerjasama dengan organisasi mitra Kementerian

Agama dan ormas keagamaan lainnya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu pula, Gubernur Kalbar, Sutarmidji berkesempatan

menyematkan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS) XXX, XX dan X tahun

kepada Pegawai Kemenag Kalbar, usai upacara. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
2019, Sutarmidji Minta Sektor Beras Nihil Inflasi
Jumat, 04 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Sutarmidji Harap Jajaran Menag Kalbar Jadi Tauladan Percepatan dan Transparansi Pelayanan Publik
Jumat, 04 Januari 2019

Berita terkait