Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 18 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Provinsi Kalimantan Barat sedang bersiap
menghadapi pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) nasional yang
akan digelar di Pontianak pada 29 Juni-5 Juli 2019 mendatang.
Even dua tahunan ini rencananya akan dilangsungkan
di lima titik antaranya di Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, Alun-Alun
Kapuas, Masjid Raya Mujahidin, Kampus IAIN Pontianak dan Tugu Khatulistiwa.
“STQH nasional itu perkiraan kita, dilaksanakan
pada 29 Juni-5 Juli. Akan kita langsungkan di 5 titik. Hampir semuanya itu
mengambil nuansa Sungai Kapuas. Jadi nanti ada di area Masjid Jami, Alun-Alun
Kapuas, Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan yang paling spektakuler adalah pertama
kalinya selama seminggu Al Qur’an akan dilantunkan di titik 0 derajat lintang
utara selatan yaitu di Tugu Khatulistiwa,” tutur Gubernur Kalbar, Sutarmidji usai
membuka Musyawarah LPTQ Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur
Kalbar, Kamis (17/1/2019).
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini menuturkan
bahwa festival pemuliaan kitab suci umat Islam ini akan dijadikannya sebagai
sarana promosi wisata. Guna mewujudkan hal itu, Ia menginginkan adanya satu
mimbar tilawah yang ditempatkan di titik pertemuan antara Sungai Landak dan
Sungai Kapuas.
“Kalau memang waktunya masih terkejar, kita
akan buat mimbar tilawah di titik pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai
Landak. Itu tak jauh dari Masjid Jami. Untuk promosi wisata,” tuturnya.
Selain itu, STQH nasional yang pelaksanaannya
bertepatan usai perayaan hari raya Idul Fitri ini juga akan dimeriahkan dengan
meriam karbit. Berbagai kuliner asli Kalimantan Barat juga akan dipamerkan pula
pada momen tersebut.
“Kebetulan pelaksanaannya setelah idul fitri,
jadi akan dimeriahkan juga dengan meriam karbit. Festival kuliner seperti mie
panjang umur dari Singkawang, rendang lidah buaya dari Pontianak, bubor paddas
dari Sambas juga saya minta dipamerkan pada STQH nanti,” tukas Midji.
Mantan Wali Kota Pontianak ini juga
berharap pelaksanaan STQH nasional ini bertepatan dengan puncak musim buah
durian. Sehingga, Festival Durian dengan memamerkan belasan varietas unggul
asal Kalimantan Barat bisa dilaksanakan di momen yang bersamaan.
“Mudah-mudahan bertepatan dengan musim
durian sehingga bisa kita ikutkan juga festival durian,” harapnya.
Sutarmidji turut berpesan kepada para
pengurus LPTQ se-Kalimantan Barat agar menjadikan STQH nasional sebagai
momentum peningkatan kualitas para pembaca dan penghafal Qur’an dan Hadis.
“Kegiatan nasional itu harus meninggalkan kesan
tersendiri. Saya berharap bisa ini menjadi momen bagi daerah kita untuk
meningkatkan kualitas qori dan qori’ah kita,” pungkasnya.
Selain membahas persiapan Kalbar sebagai
tuan rumah STQH tingkat nasional, musyawarah pengurus LPTQ kabupaten/kota
se-Kalbar ini juga sekaligus menjadi ajang pemilihan ketua umum LPTQ Kalbar
periode 2019-2024.
Seluruh pengurus LPTQ dari 14 kabupaten dan
kota itu pun sepakat mendaulat Sutarmidji sebagai pimpinan tertinggi LPTQ
Provinsi Kalimantan Barat selama lima tahun ke depan. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Provinsi Kalimantan Barat sedang bersiap
menghadapi pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) nasional yang
akan digelar di Pontianak pada 29 Juni-5 Juli 2019 mendatang.
Even dua tahunan ini rencananya akan dilangsungkan
di lima titik antaranya di Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, Alun-Alun
Kapuas, Masjid Raya Mujahidin, Kampus IAIN Pontianak dan Tugu Khatulistiwa.
“STQH nasional itu perkiraan kita, dilaksanakan
pada 29 Juni-5 Juli. Akan kita langsungkan di 5 titik. Hampir semuanya itu
mengambil nuansa Sungai Kapuas. Jadi nanti ada di area Masjid Jami, Alun-Alun
Kapuas, Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan yang paling spektakuler adalah pertama
kalinya selama seminggu Al Qur’an akan dilantunkan di titik 0 derajat lintang
utara selatan yaitu di Tugu Khatulistiwa,” tutur Gubernur Kalbar, Sutarmidji usai
membuka Musyawarah LPTQ Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur
Kalbar, Kamis (17/1/2019).
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini menuturkan
bahwa festival pemuliaan kitab suci umat Islam ini akan dijadikannya sebagai
sarana promosi wisata. Guna mewujudkan hal itu, Ia menginginkan adanya satu
mimbar tilawah yang ditempatkan di titik pertemuan antara Sungai Landak dan
Sungai Kapuas.
“Kalau memang waktunya masih terkejar, kita
akan buat mimbar tilawah di titik pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai
Landak. Itu tak jauh dari Masjid Jami. Untuk promosi wisata,” tuturnya.
Selain itu, STQH nasional yang pelaksanaannya
bertepatan usai perayaan hari raya Idul Fitri ini juga akan dimeriahkan dengan
meriam karbit. Berbagai kuliner asli Kalimantan Barat juga akan dipamerkan pula
pada momen tersebut.
“Kebetulan pelaksanaannya setelah idul fitri,
jadi akan dimeriahkan juga dengan meriam karbit. Festival kuliner seperti mie
panjang umur dari Singkawang, rendang lidah buaya dari Pontianak, bubor paddas
dari Sambas juga saya minta dipamerkan pada STQH nanti,” tukas Midji.
Mantan Wali Kota Pontianak ini juga
berharap pelaksanaan STQH nasional ini bertepatan dengan puncak musim buah
durian. Sehingga, Festival Durian dengan memamerkan belasan varietas unggul
asal Kalimantan Barat bisa dilaksanakan di momen yang bersamaan.
“Mudah-mudahan bertepatan dengan musim
durian sehingga bisa kita ikutkan juga festival durian,” harapnya.
Sutarmidji turut berpesan kepada para
pengurus LPTQ se-Kalimantan Barat agar menjadikan STQH nasional sebagai
momentum peningkatan kualitas para pembaca dan penghafal Qur’an dan Hadis.
“Kegiatan nasional itu harus meninggalkan kesan
tersendiri. Saya berharap bisa ini menjadi momen bagi daerah kita untuk
meningkatkan kualitas qori dan qori’ah kita,” pungkasnya.
Selain membahas persiapan Kalbar sebagai
tuan rumah STQH tingkat nasional, musyawarah pengurus LPTQ kabupaten/kota
se-Kalbar ini juga sekaligus menjadi ajang pemilihan ketua umum LPTQ Kalbar
periode 2019-2024.
Seluruh pengurus LPTQ dari 14 kabupaten dan
kota itu pun sepakat mendaulat Sutarmidji sebagai pimpinan tertinggi LPTQ
Provinsi Kalimantan Barat selama lima tahun ke depan. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini