Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 06 Februari 2019 |
KalbarOnline, Kubu Raya - Usai mengamuk di Gang Martapura, si jago merah kembali mengamuk di Gang Hanura, Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (6/2/2019).
Peristiwa kebakaran yang tak kalah hebat itu, sedikitnya menghanguskan 4 unit bangunan yang terdiri dari 1 rumah walet, 2 rumah warga dan 1 gudang sekaligus pabrik meubel yang diduga menjadi pusat terjadinya kebakaran.
Salah seorang saksi mata di lapangan, Willy menjelaskan bahwa api pertama kali bersarang di pabrik meubel, sekitar pukul 07.00 WIB. Api yang semakin membesar itu kemudian, lanjut dia, merembet ke bangunan lainnya yang persis berada di sekitar pabrik.
“Api pertama kali dari pabrik meubel yang menjual kursi dan meja, kemudian membesar dan menjalar ke bangunan di sekitarnya. Yang terkena dampak sendiri itu ada rumah sarang walet dan juga 2 rumah yang terdiri dari rumah pemilik pabrik meubel tersebut dan juga satu rumah guru saya. Tapi untuk 2 rumah tersebut tidak mengalami rusak parah, hanya terdampak sebagiannya saja,” jelas Willy saat dikonfirmasi.
Sementara salah seorang petugas pemadam yang berada di TKP, Putra mengaku bahwa petugas pemadam kebakaran sempat kewalahan karena harus berangkat ke lokasi kebakaran.
Hal tersebut lantaran sebelumnya, petugas juga baru selesai menjinakkan api di Gang Martapura dan tiba-tiba mendapat informasi kebakaran di Jalan Adisucipto, sontak saja petugas langsung menuju lokasi kebakaran di Jalan Adisucipto.
“Ketika selesai memadamkan api di Gang Martapura, beberapa saat kemudian dapat info dari Pak Ateng ada kebakaran di Adisucipto, jadi kami langsung merapat. Sempat kewalahan karena tiba-tiba informasinya dan jaraknya juga cukup jauh,” ungkapnya.
Kesulitan mendapatkan sumber air turut menjadi kendala petugas dalam menjinakkan api yang sudah lebih dulu membesar dan menjalar ke beberapa bangunan sekitar pabrik meubel tersebut.
“Sumber air sulit didapat. Jadi pemadam terpaksa ambil air yang ada di selokan sekitar lokasi kejadian,” pungkasnya.
Kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian. (ian)
KalbarOnline, Kubu Raya - Usai mengamuk di Gang Martapura, si jago merah kembali mengamuk di Gang Hanura, Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (6/2/2019).
Peristiwa kebakaran yang tak kalah hebat itu, sedikitnya menghanguskan 4 unit bangunan yang terdiri dari 1 rumah walet, 2 rumah warga dan 1 gudang sekaligus pabrik meubel yang diduga menjadi pusat terjadinya kebakaran.
Salah seorang saksi mata di lapangan, Willy menjelaskan bahwa api pertama kali bersarang di pabrik meubel, sekitar pukul 07.00 WIB. Api yang semakin membesar itu kemudian, lanjut dia, merembet ke bangunan lainnya yang persis berada di sekitar pabrik.
“Api pertama kali dari pabrik meubel yang menjual kursi dan meja, kemudian membesar dan menjalar ke bangunan di sekitarnya. Yang terkena dampak sendiri itu ada rumah sarang walet dan juga 2 rumah yang terdiri dari rumah pemilik pabrik meubel tersebut dan juga satu rumah guru saya. Tapi untuk 2 rumah tersebut tidak mengalami rusak parah, hanya terdampak sebagiannya saja,” jelas Willy saat dikonfirmasi.
Sementara salah seorang petugas pemadam yang berada di TKP, Putra mengaku bahwa petugas pemadam kebakaran sempat kewalahan karena harus berangkat ke lokasi kebakaran.
Hal tersebut lantaran sebelumnya, petugas juga baru selesai menjinakkan api di Gang Martapura dan tiba-tiba mendapat informasi kebakaran di Jalan Adisucipto, sontak saja petugas langsung menuju lokasi kebakaran di Jalan Adisucipto.
“Ketika selesai memadamkan api di Gang Martapura, beberapa saat kemudian dapat info dari Pak Ateng ada kebakaran di Adisucipto, jadi kami langsung merapat. Sempat kewalahan karena tiba-tiba informasinya dan jaraknya juga cukup jauh,” ungkapnya.
Kesulitan mendapatkan sumber air turut menjadi kendala petugas dalam menjinakkan api yang sudah lebih dulu membesar dan menjalar ke beberapa bangunan sekitar pabrik meubel tersebut.
“Sumber air sulit didapat. Jadi pemadam terpaksa ambil air yang ada di selokan sekitar lokasi kejadian,” pungkasnya.
Kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini