Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 15 September 2019 |
KalbarOnline, Ketapang
– Belasan hektar lahan perorangan milik warga Dusun Kalibambang dan Air
Tebadak, Desa Air Upas ludes dilahap si jago merah, Jumat (13/9/2019) lalu. Api
yang diduga diakibatkan oleh warga yang membakar ladangnya tersebut
menghanguskan belasan hektar lahan kosong dan sawit pribadi milik warga Desa
Air Upas lainnya.
Anggota Polsubsektor Air Upas, Kepala Desa air upas, Sekcam
Kecamatan Air Upas turun langsung bersama warga memadamkan api pada dengan alat
seadanya.
Kebakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 11:00
siang baru bisa dipadamkan warga sekitar pukul 23:40 malam dikarenakan tidak
ada akses jalan menuju titik api serta minimnya alat untuk memadamkan api.
Pada keesokan harinya, Sabtu (14/9/2019) sekitar pukul
14:00, terdapat 3 titik api yang masih menyala mengarah ke pemakaman umum Desa Air
Upas dan warga harus bergotong royong lagi untuk memadamkan api.
Beni Alpri selaku anggota Karang Taruna Air Upas Ketabung
Bepangkau yang ikut langsung memadamkan api menyayangkan sikap oknum warga yang
masih saja membakar lahan tanpa koordinasi kepada pihak-pihak terkait.
“Apalagi lahan-lahan pribadi milik warga Dusun Kalibambang
dan Air Tebadak ikut hangus karena ulah oknum warga yang membakar. Kita semua
turut prihatin atas kebakaran lahan kosong dan lahan sawit pribadi milik warga
yang hangus dimakan api. Tentu kita sangat menyayangkan masih saja ada oknum
warga yang membakar tanpa koordinasi dan saya pribadi dan warga lainnya bekerja
keras memadamkan api tentunya merasa cemas karena ditakutkan api bisa merambat
ke pemukiman warga dan pemakaman umum khususnya di Dusun Kalimbang,” tukasnya.
Sementara Kepala Desa Air Upas, Ir. Matias Sembiring
mengatakan, pemadaman api terhambat dikarenakan tidak ada akses jalan masuk
menuju titik api dan warga merintis membuat jalan menggunakan parang untuk
menuju titik api.
Di kesempatan itu ia mengimbau agar masyarakat Air Upas dalam
proses membakar ladang hendaknya berkoordinasi dahulu pada pihak-pihak terkait
khususnya pemerintah desa sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan. (Goda)
KalbarOnline, Ketapang
– Belasan hektar lahan perorangan milik warga Dusun Kalibambang dan Air
Tebadak, Desa Air Upas ludes dilahap si jago merah, Jumat (13/9/2019) lalu. Api
yang diduga diakibatkan oleh warga yang membakar ladangnya tersebut
menghanguskan belasan hektar lahan kosong dan sawit pribadi milik warga Desa
Air Upas lainnya.
Anggota Polsubsektor Air Upas, Kepala Desa air upas, Sekcam
Kecamatan Air Upas turun langsung bersama warga memadamkan api pada dengan alat
seadanya.
Kebakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 11:00
siang baru bisa dipadamkan warga sekitar pukul 23:40 malam dikarenakan tidak
ada akses jalan menuju titik api serta minimnya alat untuk memadamkan api.
Pada keesokan harinya, Sabtu (14/9/2019) sekitar pukul
14:00, terdapat 3 titik api yang masih menyala mengarah ke pemakaman umum Desa Air
Upas dan warga harus bergotong royong lagi untuk memadamkan api.
Beni Alpri selaku anggota Karang Taruna Air Upas Ketabung
Bepangkau yang ikut langsung memadamkan api menyayangkan sikap oknum warga yang
masih saja membakar lahan tanpa koordinasi kepada pihak-pihak terkait.
“Apalagi lahan-lahan pribadi milik warga Dusun Kalibambang
dan Air Tebadak ikut hangus karena ulah oknum warga yang membakar. Kita semua
turut prihatin atas kebakaran lahan kosong dan lahan sawit pribadi milik warga
yang hangus dimakan api. Tentu kita sangat menyayangkan masih saja ada oknum
warga yang membakar tanpa koordinasi dan saya pribadi dan warga lainnya bekerja
keras memadamkan api tentunya merasa cemas karena ditakutkan api bisa merambat
ke pemukiman warga dan pemakaman umum khususnya di Dusun Kalimbang,” tukasnya.
Sementara Kepala Desa Air Upas, Ir. Matias Sembiring
mengatakan, pemadaman api terhambat dikarenakan tidak ada akses jalan masuk
menuju titik api dan warga merintis membuat jalan menggunakan parang untuk
menuju titik api.
Di kesempatan itu ia mengimbau agar masyarakat Air Upas dalam
proses membakar ladang hendaknya berkoordinasi dahulu pada pihak-pihak terkait
khususnya pemerintah desa sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan. (Goda)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini