Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 07 Februari 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada jajaran Kodam XII/Tanjungpura khususnya Pangdam
XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Achmad Supriyadi yang telah membentuk Satgas
Pendidikan yang terdiri dari 100 orang prajurit TNI untuk menjadi tenaga
pengajar di perbatasan.
“Ini merupakan satu upaya kita bersama untuk menyelesaikan
secara maksimal masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Kalbar,” ujar
Sutarmidji memberikan arahannya saat menghadiri pembekalan tenaga pengajar di
wilayah perbatasan Kodam XII/Tanjungpura di aula Makodam, Rabu (6/2/2019).
Indeks pembangunan masyarakat (IPM) Kalbar saat ini berada
di urutan ke-29 dari 34 provinsi se-Indoensia. Tentu menurutnya ada tiga masalah
yang menyebabkan IPM Kalbar berada di urutan tersebut.
“Ada tiga komponen yang bermasalah. Yaitu bidang pendidikan,
kesehatan serta infrastruktur dan tata kelola ekonomi. Kalau semua ini jadi gambaran
Kalbar dan tidak ada progres peningkatan, maka investor tidak akan melirik
Kalbar,” tegasnya.
Memang diakuinya pertumbuhan ekonomi Kalbar lebih tinggi secara
nasional, tapi kualitas investasinya, kata dia, tidak menyentuh langsung pada
masyarakat.
“Sehingga angka kemiskinan kita masih 7,7 persen dan setiap
tahun hanya turun 0,1-0,2. Nah, kita harus menyelesaikan masalah-masalah
berkaitan dengan IPM. Selama ini yang dilakukan hampir tak menyelesaikan
masalah, justru menambah masalah. Yang dilakukan Kodam XII/Tanjungpura ini
sangat menyentuh dan mendasar untuk menyelesaikan masalah Kalbar,” tegasnya.
Satgasd Pendidikan yang dibentuk Kodam XII/Tanjungpura ini
sangat diapresiasinya guna membantu pemerintah daerah dalam mengatasi kekurangan
tenaga pengajar di perbatasan.
“Dengan adanya program dari Kodam XII/Tanjungpura ini
merupakan solusi yang sangat baik untuk mengatasi kekurangan guru di daerah
perbatasan. Saya sangat mendukung dan mudah-mudahan ini bisa menjadikan model
dalam penanganan pendidikan yang selama ini diributkan masalah guru perbatasan,”
tegasnya.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh Kepala Daerah di Kalbar
untuk tidak melepaskan guru yang ingin pindah ke luar Kalbar. Sebab guru
terutama di daerah perbatasan sangat minim. Untuk itu ditegaskannya, tidak akan
mengabulkan perpindahan dengan berbagai alasan apapun.
“Guru garis depan baru tiga tahun bertugas mau pindah ke
luar Kalbar, saya tak akan kabulkan, sama saja bohong. Kalbar saat ini kurang
guru tapi guru yang ada dilepas ke luar Kalbar, saya pastikan tak akan
mengabulkan,” tuturnya.
Sutarmidji tak ingin masyarakat yang tinggal di perbatasan
terutama anak-anak perbatasan menjadi korban oleh guru yang ingin pindah ke
luar daerah Kalbar.
“Kepala daerah jangan mudah untuk mengabulkan permintaan
guru yang pindah ke luar daerah Kalbar, jangan berpikir kalau guru-guru dilepas
akan mengurangi beban pemerintah mebayar gaji. Jangan berpikir seperti itu dan
saya pastikan tidak ada guru perbatasan yang mau pindah ke luar Kalbar bisa saya
acc, saya akan tolak,” tegasnya.
Sutarmidji berencana akan membuat suatu program pendidikan
jarak jauh akan dibentuk. Jika jaringan internet dan komunikasinya telah
memadai.
“Kedepannya pendidikan jarak jauh jadi pilihan mengatasi
daerah-daerah perbatasan. Asal jaringan internetnya kuat,” pungkasnya. (ian/Fai)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada jajaran Kodam XII/Tanjungpura khususnya Pangdam
XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Achmad Supriyadi yang telah membentuk Satgas
Pendidikan yang terdiri dari 100 orang prajurit TNI untuk menjadi tenaga
pengajar di perbatasan.
“Ini merupakan satu upaya kita bersama untuk menyelesaikan
secara maksimal masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Kalbar,” ujar
Sutarmidji memberikan arahannya saat menghadiri pembekalan tenaga pengajar di
wilayah perbatasan Kodam XII/Tanjungpura di aula Makodam, Rabu (6/2/2019).
Indeks pembangunan masyarakat (IPM) Kalbar saat ini berada
di urutan ke-29 dari 34 provinsi se-Indoensia. Tentu menurutnya ada tiga masalah
yang menyebabkan IPM Kalbar berada di urutan tersebut.
“Ada tiga komponen yang bermasalah. Yaitu bidang pendidikan,
kesehatan serta infrastruktur dan tata kelola ekonomi. Kalau semua ini jadi gambaran
Kalbar dan tidak ada progres peningkatan, maka investor tidak akan melirik
Kalbar,” tegasnya.
Memang diakuinya pertumbuhan ekonomi Kalbar lebih tinggi secara
nasional, tapi kualitas investasinya, kata dia, tidak menyentuh langsung pada
masyarakat.
“Sehingga angka kemiskinan kita masih 7,7 persen dan setiap
tahun hanya turun 0,1-0,2. Nah, kita harus menyelesaikan masalah-masalah
berkaitan dengan IPM. Selama ini yang dilakukan hampir tak menyelesaikan
masalah, justru menambah masalah. Yang dilakukan Kodam XII/Tanjungpura ini
sangat menyentuh dan mendasar untuk menyelesaikan masalah Kalbar,” tegasnya.
Satgasd Pendidikan yang dibentuk Kodam XII/Tanjungpura ini
sangat diapresiasinya guna membantu pemerintah daerah dalam mengatasi kekurangan
tenaga pengajar di perbatasan.
“Dengan adanya program dari Kodam XII/Tanjungpura ini
merupakan solusi yang sangat baik untuk mengatasi kekurangan guru di daerah
perbatasan. Saya sangat mendukung dan mudah-mudahan ini bisa menjadikan model
dalam penanganan pendidikan yang selama ini diributkan masalah guru perbatasan,”
tegasnya.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh Kepala Daerah di Kalbar
untuk tidak melepaskan guru yang ingin pindah ke luar Kalbar. Sebab guru
terutama di daerah perbatasan sangat minim. Untuk itu ditegaskannya, tidak akan
mengabulkan perpindahan dengan berbagai alasan apapun.
“Guru garis depan baru tiga tahun bertugas mau pindah ke
luar Kalbar, saya tak akan kabulkan, sama saja bohong. Kalbar saat ini kurang
guru tapi guru yang ada dilepas ke luar Kalbar, saya pastikan tak akan
mengabulkan,” tuturnya.
Sutarmidji tak ingin masyarakat yang tinggal di perbatasan
terutama anak-anak perbatasan menjadi korban oleh guru yang ingin pindah ke
luar daerah Kalbar.
“Kepala daerah jangan mudah untuk mengabulkan permintaan
guru yang pindah ke luar daerah Kalbar, jangan berpikir kalau guru-guru dilepas
akan mengurangi beban pemerintah mebayar gaji. Jangan berpikir seperti itu dan
saya pastikan tidak ada guru perbatasan yang mau pindah ke luar Kalbar bisa saya
acc, saya akan tolak,” tegasnya.
Sutarmidji berencana akan membuat suatu program pendidikan
jarak jauh akan dibentuk. Jika jaringan internet dan komunikasinya telah
memadai.
“Kedepannya pendidikan jarak jauh jadi pilihan mengatasi
daerah-daerah perbatasan. Asal jaringan internetnya kuat,” pungkasnya. (ian/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini