Kubu Raya    

Sutarmidji Apresiasi Kodam XII/Tanjungpura Bentuk Satgas Pendidikan

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 07 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada jajaran Kodam XII/Tanjungpura khususnya Pangdam

XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Achmad Supriyadi yang telah membentuk Satgas

Pendidikan yang terdiri dari 100 orang prajurit TNI untuk menjadi tenaga

pengajar di perbatasan.

“Ini merupakan satu upaya kita bersama untuk menyelesaikan

secara maksimal masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Kalbar,” ujar

Sutarmidji memberikan arahannya saat menghadiri pembekalan tenaga pengajar di

wilayah perbatasan Kodam XII/Tanjungpura di aula Makodam, Rabu (6/2/2019).

Indeks pembangunan masyarakat (IPM) Kalbar saat ini berada

di urutan ke-29 dari 34 provinsi se-Indoensia. Tentu menurutnya ada tiga masalah

yang menyebabkan IPM Kalbar berada di urutan tersebut.

“Ada tiga komponen yang bermasalah. Yaitu bidang pendidikan,

kesehatan serta infrastruktur dan tata kelola ekonomi. Kalau semua ini jadi gambaran

Kalbar dan tidak ada progres peningkatan, maka investor tidak akan melirik

Kalbar,” tegasnya.

Memang diakuinya pertumbuhan ekonomi Kalbar lebih tinggi secara

nasional, tapi kualitas investasinya, kata dia, tidak menyentuh langsung pada

masyarakat.

“Sehingga angka kemiskinan kita masih 7,7 persen dan setiap

tahun hanya turun 0,1-0,2. Nah, kita harus menyelesaikan masalah-masalah

berkaitan dengan IPM. Selama ini yang dilakukan hampir tak menyelesaikan

masalah, justru menambah masalah. Yang dilakukan Kodam XII/Tanjungpura ini

sangat menyentuh dan mendasar untuk menyelesaikan masalah Kalbar,” tegasnya.

Satgasd Pendidikan yang dibentuk Kodam XII/Tanjungpura ini

sangat diapresiasinya guna membantu pemerintah daerah dalam mengatasi kekurangan

tenaga pengajar di perbatasan.

“Dengan adanya program dari Kodam XII/Tanjungpura ini

merupakan solusi yang sangat baik untuk mengatasi kekurangan guru di daerah

perbatasan. Saya sangat mendukung dan mudah-mudahan ini bisa menjadikan model

dalam penanganan pendidikan yang selama ini diributkan masalah guru perbatasan,”

tegasnya.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh Kepala Daerah di Kalbar

untuk tidak melepaskan guru yang ingin pindah ke luar Kalbar. Sebab guru

terutama di daerah perbatasan sangat minim. Untuk itu ditegaskannya, tidak akan

mengabulkan perpindahan dengan berbagai alasan apapun.

“Guru garis depan baru tiga tahun bertugas mau pindah ke

luar Kalbar, saya tak akan kabulkan, sama saja bohong. Kalbar saat ini kurang

guru tapi guru yang ada dilepas ke luar Kalbar, saya pastikan tak akan

mengabulkan,” tuturnya.

Sutarmidji tak ingin masyarakat yang tinggal di perbatasan

terutama anak-anak perbatasan menjadi korban oleh guru yang ingin pindah ke

luar daerah Kalbar.

“Kepala daerah jangan mudah untuk mengabulkan permintaan

guru yang pindah ke luar daerah Kalbar, jangan berpikir kalau guru-guru dilepas

akan mengurangi beban pemerintah mebayar gaji. Jangan berpikir seperti itu dan

saya pastikan tidak ada guru perbatasan yang mau pindah ke luar Kalbar bisa saya

acc, saya akan tolak,” tegasnya.

Sutarmidji berencana akan membuat suatu program pendidikan

jarak jauh akan dibentuk. Jika jaringan internet dan komunikasinya telah

memadai.

“Kedepannya pendidikan jarak jauh jadi pilihan mengatasi

daerah-daerah perbatasan. Asal jaringan internetnya kuat,” pungkasnya. (ian/Fai)

Artikel Selanjutnya
Tingkatkan Kualitas SDM Kalbar, Kodam XII/Tanjungpura Bentuk Satgas Pendidikan
Kamis, 07 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Aliansi Kalbar Bangkit Ajak Masyarakat Peduli Korban Longsor di Bengkayang
Kamis, 07 Februari 2019

Berita terkait