KalbarOnline, Kubu Raya – Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Barat salah satunya melalui sektor pendidikan, Kodam XII/Tanjungpura membentuk Satgas Pendidikan.
Hal ini ditegaskan Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Achmad Supriyadi saat memberikan sambutannya pada pembekalan tenaga pengajar di wilayah perbatasan Kodam XII/Tanjungpura yang dilangsungkan di aula Makodam, Rabu (6/2/2019).
“Satgas Pendidikan ini terdiri dari 100 orang prajurit yang akan kami siapkan untuk menjadi tenaga pengajar khususnya di perbatasan. Ini adalah cikal bakal,” ujar Pangdam saat memberikan arahannya pada acara itu.
Satgas ini dibentuk lantaran Pangdam menilai Kalbar masih jauh tertinggal di segala bidang khususnya di bidang pendidikan. Berkenaan dengan hal inilah, pihaknya merasa terpanggil untuk turut membantu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyelesaikan persoalan dasar ini.
“Semua komponen yang ada di Kalbar harus berfikir bagaimana Kalbar bisa sejajar dengan provinsi lainnya salah satunya dengan meningkatkan kualitas SDM kita melalui pendidikan,” tukas Pangdam.
Lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kalbar ini lantaran distribusi guru yang tidak merata dan buruknya kualitas sarana dan prasarana pendidikan di banyak daerah.
“Kebutuhan tenaga pengajar di Kalbar saat ini mencapai 1501 guru, sementara yang ada baru 961 orang, artinya ada kekurangan sebanyak 538 orang,” ujar Pangdam XII Tanjungpura.
“Untuk tahap pertama ini kita terjunkan 100 orang prajurit untuk menjadi tenaga pengajar. Itu belum apa-apa, tapi saya minta 100 orang prajurit ini harus bisa berbuat banyak. Bisa. Tentara, prajurit Kodam XII/Tanjungpura harus bisa apapun. Mencerdaskan kehidupan bangsa ini bagian dari tugas kita,” tegas Pangdam.
Dalam Undang-undang juga disebutkan bahwa TNI memiliki tugas pokok yang pada prinsipnya ada tiga, yaitu ; pertama, menegakkan kedaulatan negara; kedua, mempertahankan keutuhan wilayah dan ketiga, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan. Tugas pokok tersebut dilaksanakan melalui Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Tugas pokok OMSP TNI, kata Pangdam, salah satunya adalah membantu tugas pemerintah di daerah.
“Pemahaman saya, membantu tugas pemerintah di daerah itu tak mesti harus diminta. Kita (TNI) harus melihat apa yang bisa kita bantu, apa yang masih kurang, kita harus proaktif. Salah satunya itu di bidang pendidikan dengan melibatkan prajurit kita sebagai tenaga pengajar,” tegasnya lagi.
Perihal Satgas Pendidikan ini, akan disampaikan Pangdam ke Mabes TNI untuk dijadikan model atau percontohan dalam menangani persoalan pendidikan.
“Akan saya sampaikan ke Komando atas agar dijadikan model bahwa pendidikan itu perlu ada operasi juga, untuk daerah terpencil, perbatasan itu tidak bisa sama menanganinya dengan daerah lainnya,” tegas Pangdam.
Di akhir arahannya, Pangdam berpesan kepada 100 prajurit yang akan ditugaskan sebagai tenaga pengajar di perbatasan ini agar benar-benar membentuk disiplin anak-anak atau siswa-siswi perbatasan itu.
“Bentuk disiplin anak-anak ini. Ini adalah tugas mulia bagi kalian,” pungkasnya.
Turut hadir pula pada kesempatan ini, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, sejumlah pejabat Kodam XII/Tanjungpura, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar serta unsur Forkopimda Kalbar. (ian/Fai)
Comment