Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 08 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menargetkan di tahun 2020
ada penurunan angka kemiskinan di Kalbar sebesar 0,8 persen.
“Tahun depan, kita targetkan penurunan angka kemiskinan
sebesar 0,8 persen. Artinya harus ada 35 ribu orang yang harus tidak lagi
miskin,” ujarnya saat diwawancarai awak media usai acara konsultasi publik rancangan
awal rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Barat di Hotel
Kapuas Palace Pontianak, Kamis (7/2/2019).
Sutarmidji mengakui bahwa menurunkan angka kemiskinan dengan
target 0,5 persen dalam setahun bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Tahun 2018
ini saja, diungkap Midji, Pemprov Kalbar bekerja ekstra dalam menurunkan angka
kemiskinan sebesar 0,4 persen atau dari angka 7,77 persen ke 7,37 persen.
“Menurunkan angka kemiskinan dengan target 0,5 persen setiap
tahun itu bukan pekerjaan gampang. Tahun ini 17 ribu orang miskin yang turun
sehingga kita sudah berada di angka 7,37 dari 7,77. Turunnya 0,4 dan itu luar
biasa,” tukasnya.
Meski terbilang sulit, Sutarmidji menegaskan bahwa dirinya
optimis dengan target 0,8 persen tersebut. Ia mengaku memiliki cara tersendiri
dalam menurunkan angka kemiskinan, salah satunya dengan perbaikan sanitasi 10
ribu rumah masyarakat miskin.
“Programnya, kita lihat indikator masyarakat miskin itu ada
14, kalau masih menggunakan yang dari BKKBN. Yang delapan itu di rumah. Salah
satu yang muncul adalah sanitasi. Tahun depan itu saya maunya ada 10 ribu rumah
masyarakat miskin yang sanitasi, wc dan air bersihnya jadi perhatian,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Kalbar ini juga memastikan bahwa
pihaknya akan melakukan penanganan serius terhadap 14 indikator masyarakat
miskin. Bahkan, guna memastikan bahwa masyarakat miskin ini benar-benar
tertangani secara serius, Pemprov Kalbar akan menggandeng aparat TNI dalam
melakukan intervensi kepada pihak-pihak terkait.
“Dari 14 indikator itu kita lihat lagi mana yang sulit.
Pemerintah Provinsi akan intervensi untuk itu. Kita akan gandeng TNI,” pungkasnya.
(Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menargetkan di tahun 2020
ada penurunan angka kemiskinan di Kalbar sebesar 0,8 persen.
“Tahun depan, kita targetkan penurunan angka kemiskinan
sebesar 0,8 persen. Artinya harus ada 35 ribu orang yang harus tidak lagi
miskin,” ujarnya saat diwawancarai awak media usai acara konsultasi publik rancangan
awal rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Barat di Hotel
Kapuas Palace Pontianak, Kamis (7/2/2019).
Sutarmidji mengakui bahwa menurunkan angka kemiskinan dengan
target 0,5 persen dalam setahun bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Tahun 2018
ini saja, diungkap Midji, Pemprov Kalbar bekerja ekstra dalam menurunkan angka
kemiskinan sebesar 0,4 persen atau dari angka 7,77 persen ke 7,37 persen.
“Menurunkan angka kemiskinan dengan target 0,5 persen setiap
tahun itu bukan pekerjaan gampang. Tahun ini 17 ribu orang miskin yang turun
sehingga kita sudah berada di angka 7,37 dari 7,77. Turunnya 0,4 dan itu luar
biasa,” tukasnya.
Meski terbilang sulit, Sutarmidji menegaskan bahwa dirinya
optimis dengan target 0,8 persen tersebut. Ia mengaku memiliki cara tersendiri
dalam menurunkan angka kemiskinan, salah satunya dengan perbaikan sanitasi 10
ribu rumah masyarakat miskin.
“Programnya, kita lihat indikator masyarakat miskin itu ada
14, kalau masih menggunakan yang dari BKKBN. Yang delapan itu di rumah. Salah
satu yang muncul adalah sanitasi. Tahun depan itu saya maunya ada 10 ribu rumah
masyarakat miskin yang sanitasi, wc dan air bersihnya jadi perhatian,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Kalbar ini juga memastikan bahwa
pihaknya akan melakukan penanganan serius terhadap 14 indikator masyarakat
miskin. Bahkan, guna memastikan bahwa masyarakat miskin ini benar-benar
tertangani secara serius, Pemprov Kalbar akan menggandeng aparat TNI dalam
melakukan intervensi kepada pihak-pihak terkait.
“Dari 14 indikator itu kita lihat lagi mana yang sulit.
Pemerintah Provinsi akan intervensi untuk itu. Kita akan gandeng TNI,” pungkasnya.
(Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini