Sanggau    

Inovasi di Perbatasan, Kemenpar Agendakan Sosec Malindo Fun Bike 2019

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 11 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Nasional – Sebagai upaya memajukan pariwisata di daerah perbatasan (cross border tourism), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berencana berkolaborasi dengan berbagai komunitas menggelar Sosec Malindo Fun Bike, Desember 2019 nanti. Kegiatan ini digagas dengan menggandeng komunitas sepeda di daerah.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II

Kemenpar, Adella Raung mengatakan, Sosec Malindo sendiri sebenarnya merupakan

kegiatan rutin tahunan yang digelar antara Kalimantan Barat, Indonesia dan

Negeri Sarawak, Malaysia. Bedanya, tahun ini akan diselipkan acara fun bike

agar pertemuan tidak terlalu tegang.

“Melalui acara fun bike ini, kami juga berharap ada nilai

tambah dari kegiatan rutin Sosec Malindo. Ada hiburan dan ada ‘tamu’ yang bisa

didatangkan. Antara lain dari Entikong, Sambas, Aruk, Singkawang dan

Pontianak,” ungkapnya, Senin (11/2/2019).

Adella menuturkan sedikitnya ada 500 orang dari negara

tetangga luar yang meramaikan Sosec Malindo Fun Bike nanti. Ia pun berharap

gelaran perdana tersebut sukses, sehingga bisa berlanjut ke tahun-tahun

berikutnya. Sebab, imbasnya jelas menguntungkan daerah setempat. Penginapan

bisa terisi full dan akan ada perputaran uang yang tak sedikit.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran

I Regional II Kemenpar, Sapto Haryono menambahkan, Malindo adalah kawasan

perbatasan antara Sintang dan Entikong, Malaysia. Pendatang tidak perlu

khawatir terkait kondisi infrastruktur. Meski daerah perbatasan, namun kondisi

jalan sudah beraspal dan cukup baik.

“Dari sisi keamanan, kawasan ini jelas sangat aman.

Sepanjang jalan lintas Malindo akan banyak ditemui petugas jaga, baik aparat

TNI maupun Polri. Jadi, pendatang pun akan merasa nyaman di tempat ini. Akses

juga sudah sangat baik dan bagus di perbatasan ini,” jelasnya.

Menurutnya, Sosec Malindo Fun Bike adalah gagasan menarik.

Kawasan ini akan semakin dikenal masyarakat luas, baik dari Negeri Serawak

maupun dari Indonesia sendiri. Tinggal kemasannya yang perlu dimatangkan.

Sehingga, kegiatan ini bukan hanya memberi manfaat sehat, tetapi benar-benar

menghibur.

“Nantinya akan diadakan bazaar, ada pasar kaget, sehingga

saat mereka singgah akan terjadi transaksi di masyarakat. Mungkin juga nantinya

ditambah dengan pentas musik seperti kegiatan di wilayah perbatasan lainnya.

Musik akan membuat acara semakin semarak dan menarik minat warga untuk datang

ke lokasi,” tuturnya.

Sementara Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya menyatakan,

wisatawan Malaysia paling mudah ditarik ke Indonesia lewat perbatasan. Karenanya,

beragam atraksi terus digencarkan di dekat pintu-pintu masuk Tanah Air tak

terkecuali di Kalimantan Barat.

“Layaknya tuan rumah terhadap tamu, masyarakat perbatasan

juga harus bisa menyambut wisatawan dengan baik. Jika mereka datang dengan

senyum, maka pulang pun harus dengan senyum. Kita serumpun dengan Malaysia,

akan banyak kesamaan dengan negara tetangga kita dalam berbagai aspek,” tandasnya.

(WWP)

Artikel Selanjutnya
Sampaikan Nota Pembelaan, Isa Anshari Minta Dibebaskan
Senin, 11 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Inovasi di Perbatasan, Kemenpar Agendakan Sosec Malindo Fun Bike 2019
Senin, 11 Februari 2019

Berita terkait