Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 25 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji optimis perkembangan
digital dapat mendorong ekonomi masyarakat Kalbar.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri forum diskusi tentang
perkembangan ekonomi terkini dalam era digital ekonomi dan penyerahan program sosial
Bank Indonesia di kantor perwakilan Bank Indonesia, Senin (25/2/2019).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu mengatakan bahwa masyarakat
saat ini dihadapi dengan era revolusi industri 4.0, yang mana masyarakat
bersaing dengan kecepatan dan digitalisasi.
Ia pun memberikan contoh, jumlah pelanggan telepon baru dapat
mencapai 100 juta setelah 75 tahun berlalu, pengguna sosial media (sosmed)
yaitu Facebook di Indonesia bisa mencapai sekitar 100 juta pengguna selama
empat tahun. Sekarang, lanjut dia, dalam jangka waktu 10 hari ada 100 ribu
pengguna game online di Indonesia.
“Artinya begitu cepatnya perkembangan digitalisasi kemajuan teknologi dalam berbagai segala
aspek di tengah masyarakat, maka kita harus mengikuti perkembangan tersebut,”
tukasnya.
“Siapa yang tak mampu mengikuti perkembangan itu maka dia
akan tertinggal. Untuk persaingan ke depan itu harus mampu cepat memberikan
pelayanan, siapa mampu dan cepat memberikan pelayanan di era revolusi industri
4.0 itu akan unggul,” timpalnya.
Di luar Indonesia, lanjut dia, dengan adanya revolusi industri
4.0 ini maka pelayanan semakin cepat dan murah, namun tidak di Indonesia,
terbalik dengan negara luar.
“Semakin cepat semakin mahal, inilah harus kita ubah.
Seharusnya semakin cepat semakin murah,” tegasnya.
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini
semakin pesat, teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagaian besar
kebutuhan manusia. Teknologi, kata dia, digunakan manusia untuk mempermudah
melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang
membawa peradaban maunsia memasuki era digital.
“Menurut laporan Mckinsey yang dirilis pada Agustus
2018, bahwa ekonomi digitalisasi telah memberikan kontribusi 10 persen terhadap
PDB dan membuka 3,7 juta peluang lapangan kerja di Indonesia. Untuk pasar
e-commerce Indonesia tahun 2022 akan tumbuh menjadi 55 miliar dollar AS hingga
65 miliar dollar AS atau setara Rp955 triliun,” tandasnya. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji optimis perkembangan
digital dapat mendorong ekonomi masyarakat Kalbar.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri forum diskusi tentang
perkembangan ekonomi terkini dalam era digital ekonomi dan penyerahan program sosial
Bank Indonesia di kantor perwakilan Bank Indonesia, Senin (25/2/2019).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu mengatakan bahwa masyarakat
saat ini dihadapi dengan era revolusi industri 4.0, yang mana masyarakat
bersaing dengan kecepatan dan digitalisasi.
Ia pun memberikan contoh, jumlah pelanggan telepon baru dapat
mencapai 100 juta setelah 75 tahun berlalu, pengguna sosial media (sosmed)
yaitu Facebook di Indonesia bisa mencapai sekitar 100 juta pengguna selama
empat tahun. Sekarang, lanjut dia, dalam jangka waktu 10 hari ada 100 ribu
pengguna game online di Indonesia.
“Artinya begitu cepatnya perkembangan digitalisasi kemajuan teknologi dalam berbagai segala
aspek di tengah masyarakat, maka kita harus mengikuti perkembangan tersebut,”
tukasnya.
“Siapa yang tak mampu mengikuti perkembangan itu maka dia
akan tertinggal. Untuk persaingan ke depan itu harus mampu cepat memberikan
pelayanan, siapa mampu dan cepat memberikan pelayanan di era revolusi industri
4.0 itu akan unggul,” timpalnya.
Di luar Indonesia, lanjut dia, dengan adanya revolusi industri
4.0 ini maka pelayanan semakin cepat dan murah, namun tidak di Indonesia,
terbalik dengan negara luar.
“Semakin cepat semakin mahal, inilah harus kita ubah.
Seharusnya semakin cepat semakin murah,” tegasnya.
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini
semakin pesat, teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagaian besar
kebutuhan manusia. Teknologi, kata dia, digunakan manusia untuk mempermudah
melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang
membawa peradaban maunsia memasuki era digital.
“Menurut laporan Mckinsey yang dirilis pada Agustus
2018, bahwa ekonomi digitalisasi telah memberikan kontribusi 10 persen terhadap
PDB dan membuka 3,7 juta peluang lapangan kerja di Indonesia. Untuk pasar
e-commerce Indonesia tahun 2022 akan tumbuh menjadi 55 miliar dollar AS hingga
65 miliar dollar AS atau setara Rp955 triliun,” tandasnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini