Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 17 Juli 2019 |
Buka Latihan Dasar
CPNS
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mampu beradaptasi terhadap
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (era digital) yang semakin cepat
berkembang.
Hal itu disampaikannya saat membuka Pelatihan Dasar (Latsar)
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk guru dan tenaga kesehatan Golongan III
Angkatan XLI, XLII dan XLIII di lingkungan Pemprov Kalbar dan Pemkab Mempawah
yang dilangsungkan di aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Kalbar, Rabu (17/7).
“Jika ASN sudah adaptif, maka ini menjadi penunjang untuk
mencapai keunggulan kompetitif di berbagai penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Seperti diketahui, salah satu dari visi Pemprov Kalbar
adalah perbaikan tata kelola pemerintahan. Perbaikan tersebut dapat berupa
perbaikan manajemen, administratif, sistem dan lainnya. Dalam melakukan
perbaikan tersebut, diperlukan sumber daya manusia atau aparatur yang handal,
terlebih di era teknologi informasi, komunikasi dan digitalisasi saat ini.
“Kita telah memasuki era teknologi, era globalisasi, era
digitalisasi bahkan cenderung robotisasi. Era di mana tidak ada lagi yang bisa
disembunyikan, tidak ada lagi yang bisa ditutup-tutupi. Semuanya tampak terjelaskan,
transparan dan mudah diakses,” jelasnya.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Pontianak ini meminta aparatur
harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini. Seperti diketahui pula para
peserta Latsar ini juga diberikan pengetahuan dengan hal-hal yang bersifat ‘Kekinian’.
“Ini dimaksudkan agar aparatur juga bisa mengikuti
perkembangan dinamika kehidupan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, yang
makin hari, semakin cepat berkembang,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Midji juga mengatakan, pelatihan dasar
CPNS dulunya disebut Diklat Prajabatan. Hal ini, kata dia, merupakan salah satu
amanah Undang-undang yang harus dilakukan lantaran menjadi prasyarat bagi
perubahan status dan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Pada Latsar ini para CPNS tidak hanya diberikan pengetahuan
tentang nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS
secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan
berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional. menjunjung tinggi standar
etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya dan
tidak korupsi serta mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya.
Selain itu juga dilengkapi dengan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga
mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosiaI-kultural dengan
menggunaan perspektif whole of govemment
dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.
Para peserta Latsar juga akan diberikan hal-hal lain yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku, baik perilaku selaku warga negara, juga perilaku
selaku pelayan masyarakat.
Dari sisi perilaku sebagai warga negara, para peserta akan
diberikan pendidikan yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan, bela negara
serta pengenalan terhadap isu isu kontemporer dan strategis.
“Hal ini dimaksudkan agar setelah menjadi PNS, para peserta
dapat menerapkan secara real akan
peran PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa dalam lingkungan kehidupan yang
beragam ini,” tukasnya.
Di sisi lain, peserta juga akan mendapatkan materi tentang
bagaimana interaksi satu sama lain dalam kehidupan berkelompok. Bagaimana bisa
membangun kerjasama satu sama lain, saling berkolaborasi, serta paham akan
esensi PNS dalam menjalankan fungsi lainnya yaitu PNS sebagai pelayan publik,
sebagaimana salah satu amanah dan Reformasi Birokrasi.
“Semuanya itu, baik materi yang menyangkut pengetahuan,
keahlian dan sikap tersebut wajib diaktualisasikan di tempat kerja masing-masing,
sehingga para peserta menjadi terhabituasi dalam menjalani pekerjaan yang
dilakukannya di unit kerjanya di tempat para peserta bertugas,” pesannya.
Dengan begitu, lanjut dia, spirit yang ingin dicapai untuk
melaksanakan Iatsar ini, yaitu agar para aparatur sipil negara dapat membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, inovatif, nasionalisme dan
kebangsaan, serta membangun karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi dalam bidang
pekerjaannya, tidak hanya bersifat slogan tetapi dapat tercipta. (Fai)
Buka Latihan Dasar
CPNS
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mampu beradaptasi terhadap
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (era digital) yang semakin cepat
berkembang.
Hal itu disampaikannya saat membuka Pelatihan Dasar (Latsar)
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk guru dan tenaga kesehatan Golongan III
Angkatan XLI, XLII dan XLIII di lingkungan Pemprov Kalbar dan Pemkab Mempawah
yang dilangsungkan di aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Kalbar, Rabu (17/7).
“Jika ASN sudah adaptif, maka ini menjadi penunjang untuk
mencapai keunggulan kompetitif di berbagai penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Seperti diketahui, salah satu dari visi Pemprov Kalbar
adalah perbaikan tata kelola pemerintahan. Perbaikan tersebut dapat berupa
perbaikan manajemen, administratif, sistem dan lainnya. Dalam melakukan
perbaikan tersebut, diperlukan sumber daya manusia atau aparatur yang handal,
terlebih di era teknologi informasi, komunikasi dan digitalisasi saat ini.
“Kita telah memasuki era teknologi, era globalisasi, era
digitalisasi bahkan cenderung robotisasi. Era di mana tidak ada lagi yang bisa
disembunyikan, tidak ada lagi yang bisa ditutup-tutupi. Semuanya tampak terjelaskan,
transparan dan mudah diakses,” jelasnya.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Pontianak ini meminta aparatur
harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini. Seperti diketahui pula para
peserta Latsar ini juga diberikan pengetahuan dengan hal-hal yang bersifat ‘Kekinian’.
“Ini dimaksudkan agar aparatur juga bisa mengikuti
perkembangan dinamika kehidupan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, yang
makin hari, semakin cepat berkembang,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Midji juga mengatakan, pelatihan dasar
CPNS dulunya disebut Diklat Prajabatan. Hal ini, kata dia, merupakan salah satu
amanah Undang-undang yang harus dilakukan lantaran menjadi prasyarat bagi
perubahan status dan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Pada Latsar ini para CPNS tidak hanya diberikan pengetahuan
tentang nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS
secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan
berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional. menjunjung tinggi standar
etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya dan
tidak korupsi serta mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya.
Selain itu juga dilengkapi dengan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga
mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosiaI-kultural dengan
menggunaan perspektif whole of govemment
dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.
Para peserta Latsar juga akan diberikan hal-hal lain yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku, baik perilaku selaku warga negara, juga perilaku
selaku pelayan masyarakat.
Dari sisi perilaku sebagai warga negara, para peserta akan
diberikan pendidikan yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan, bela negara
serta pengenalan terhadap isu isu kontemporer dan strategis.
“Hal ini dimaksudkan agar setelah menjadi PNS, para peserta
dapat menerapkan secara real akan
peran PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa dalam lingkungan kehidupan yang
beragam ini,” tukasnya.
Di sisi lain, peserta juga akan mendapatkan materi tentang
bagaimana interaksi satu sama lain dalam kehidupan berkelompok. Bagaimana bisa
membangun kerjasama satu sama lain, saling berkolaborasi, serta paham akan
esensi PNS dalam menjalankan fungsi lainnya yaitu PNS sebagai pelayan publik,
sebagaimana salah satu amanah dan Reformasi Birokrasi.
“Semuanya itu, baik materi yang menyangkut pengetahuan,
keahlian dan sikap tersebut wajib diaktualisasikan di tempat kerja masing-masing,
sehingga para peserta menjadi terhabituasi dalam menjalani pekerjaan yang
dilakukannya di unit kerjanya di tempat para peserta bertugas,” pesannya.
Dengan begitu, lanjut dia, spirit yang ingin dicapai untuk
melaksanakan Iatsar ini, yaitu agar para aparatur sipil negara dapat membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, inovatif, nasionalisme dan
kebangsaan, serta membangun karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi dalam bidang
pekerjaannya, tidak hanya bersifat slogan tetapi dapat tercipta. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini