Sekadau    

MTAMT Sekadau Gelar Maulid Tradisional di Sungai Sambang : Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 25 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Majelis Ta’lim Al-Barzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau

melanjutkan Maulid Nabi Muhammad 1440 Hijriah yang dilaksanakan keliling dari

Masjid ke Masjid. Kali ini maulid tradisional itu berlangsung di Masjid Al-Janah,

Desa Sungai Sambang, Minggu (24/2/2019).

Maulid tradisional yang mengusung tema ‘mari kita perkuat Ukhuwah

Islamiyah dalam penyatuan umat’ ini dipadati warga Desa Sungai Sambang,

Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Warga Desa Sungai Sambang, baik tua maupun muda tampak

antusias mengikuti maulid. Tak hanya warga setempat, Maulid Nabi di Desa Sungai

Sambang ini turut dihadiri para jamaah dari berbagai daerah di Kabupaten

Sekadau.

Shalawat yang dilantunkan para jamaah menggema di Masjid Al-Janah

yang ditujukan kepada tuntunan kehidupan umat Muslim di dunia, Nabi Muhammad

Shalallhu Alaihi Wassalam.

Pengurus MTAMT Sekadau, Drs. Zakasi Efendi menuturkan bahwa

digelarnya maulid tradisional ini sebagai ajang mempererat silaturrahim

sekaligus syiar umat Islam dalam memupuk tingkat keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Kegiatan ini semata-mata untuk mengekspresikan tentang

nilai-nilai akhlak dan budi pekerti Nabi Muhammad dalam kehidupan. Mencintai

Nabi Muhammad dengan bershalawat melalui maulid tradisional,” ujarnya.

Dirinya turut mengungkapkan bahwa maulid tradisional di Desa

Sungai Sambang kali ini merupakan tahun ke sembilan terselenggara. Untuk itu,

ia mengucap syukur lantaran masyarakat Sungai Sambang tak pernah meninggalkan

maulid meskipun telah terjadi perubahan zaman.

“Maulid di Desa Sungai Sambang kali ini merupakan tahun ke

sembilan terselenggara. Alhamdulillah masyarakat Sungai Sambang tak pernah

meninggalkan maulid,” ucapnya.

Dirinya berharap agar maulid tradisional ini terus

dilestarikan oleh generasi-generasi muda.

“Kalau kita lihat di setiap perayaan maulid ini rata-rata

diisi oleh kaum-kaum orang tua yang sudah berusia 40-60 ke atas. Untuk itu kita

harap generasi muda dapat berkecimpung untuk melestarikan maulid tradisional

ini agar tak hilang ditelan zaman. Tapi sekarang sudah ada kawula muda

contohnya seperti di Dusun Tanjung Dait, mudah-mudahan semakin banyak generasi

muda yang peduli dengan maulid tradisional,” tandasnya.

Sementara Ketua panitia maulid Desa Sambang, Robi menuturkan

bahwa melalui maulid ini selain sebagai syiar juga sebagai ajang mempererat

silaturahim dan kerukunan antar umat Islam.

“Kita berharap melalui maulid ini, silaturahim antar umat

semakin erat, semakin maju, semakin bersatu dan semakin rukun,” tukasnya.

Robi yang diketahui merupakan seorang mualaf ini turut

berujar bahwa pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap kaum muda-mudi setempat

berkenaan dengan maulid tradisional ini.

“Muda mudinya kita bina supaya maulid tradisional ini tak

hilang ditelan zaman,” ucapnya.

Sementara salah seorang Kepala Dusun di Desa Sungai Sambang,

Budi berharap maulid tradisional ini sampai kapanpun tak hilang ditelan zaman. Dirinya

menegaskan akan selalu mendukung perayaan keagamaan Islam di Sungai Sambang.

“Kita harap sampai kapan pun Maulid Tradisional

ini tak hilang ditelan zaman. Kami warga Desa Sungai Sambang akan selalu mendukung

dan menerima dengan senang hati perayaan maulid dan perayaan keagamaan Islam di

sini (Sungai Sambang),” pungkasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Puluhan Warga Geruduk Kantor Camat dan Mapolsek Kendawangan
Minggu, 24 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Aktivitas PETI di Sekadau Kembali Marak, Aparat Tutup Mata?
Minggu, 24 Februari 2019

Berita terkait