Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 05 Maret 2019 |
Musrenbang RKPD Kota
Pontianak Tahun 2020
KalbarOnline,
Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bakal menggelontorkan anggaran
untuk promenade atau penataan jalan paralel dari Kapuas Indah hingga ke
Pelabuhan Seng Hie.
Penataan ini untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai wajah
terdepan Kota Pontianak di mana bangunan-bangunan tersebut menghadap ke sungai.
Bangunan-bangunan di sepanjang sungai akan dipotong dengan menerapkan Garis
Sempadan Sungai (GSS).
“Pemilik bangunan ruko-ruko itu harus mendukung. Nanti
bangunannya harus menghadap ke sungai, tidak hanya menghadap ke Jalan Sultan
Muhammad,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai pembukaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Pontianak tahun 2020 di Hotel Grand Mahkota, Senin (4/3/2019).
Terkait Musrenbang RKPD, Edi menyebut pembahasan ini untuk
program tahun 2020 ke depan. Tahun ini, kata dia, perencanaan lebih banyak pada
infrastruktur, yang berkaitan dengan pelebaran jalan, trotoar, persimpangan,
pasar, waterfront, bangunan Kapuas Indah, rumah sakit di Pontianak Utara.
“Sehingga di tahun 2020 kita anggarkan dan langsung lelang
fisik,” tutur dia.
Pihaknya juga akan melakukan pembenahan dan merapikan
sejumlah ruas jalan. Seperti salah satunya di Jalan Ahmad Yani, kata Edi,
trotoarnya akan diperlebar sekitar 6 meter. Dengan adanya pelebaran trotoar
itu, pagar-pagar yang terkena dampak pembangunan harus dimundurkan supaya ada
space.
Sementara untuk jalannya akan diperlebar semaksimal mungkin
dan akan lebih baik lagi bila bisa selebar 12 meter. Trotoarnya juga dibangun
yang humanis dan representatif, yang berkarakter taman sehingga masyarakat bisa
menikmatinya dengan lampu-lampu hias.
“Kita sudah harus mengarah ke kota yang cantik,” ucapnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji
mengungkapkan hal yang harus segera dilakukan Pemkot Pontianak adalah
percepatan penanganan genangan air di sekitar Jalan Ahmad Yani.
Menurutnya, untuk menangani itu adalah dengan merelokasi
bangunan atau rumah yang ada di sepanjang Parit Tokaya.
“Tidak boleh ada bangunan apapun di atas parit itu,”
tukasnya.
Kemudian, pembangunan trotoar, terutama di Jalan Ahmad Yani
juga menjadi prioritas. Dimulai dari rumah jabatan Gubernur hingga ke Taman
Digulis. Tahun depan, lanjutnya, pembangunan trotoar dari Kantor Gubernur
hingga ke Taman Digulis.
“Pelebaran jalan dari Jalan Husin Hamzah ke Jembatan I
harusnya dilebarkan dari 8 meter menjadi 12 meter,” sebut Sutarmidji.
Sementara pembangunan program kota baru dari pemerintah
pusat tetap berlanjut. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran senilai Rp4
triliun, termasuk untuk penataan tujuh saluran primer. Saluran primer itu
adalah Parit Sungai Raya Dalam, Parit H Husin, Parit Media, Parit Tokaya, Parit
Diponegoro, Parit Serok dan Parit Sungai Jawi.
“Saluran-saluran itu penurapannya sudah
dianggarkan dalam program kota baru,” pungkasnya. (jim)
Musrenbang RKPD Kota
Pontianak Tahun 2020
KalbarOnline,
Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bakal menggelontorkan anggaran
untuk promenade atau penataan jalan paralel dari Kapuas Indah hingga ke
Pelabuhan Seng Hie.
Penataan ini untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai wajah
terdepan Kota Pontianak di mana bangunan-bangunan tersebut menghadap ke sungai.
Bangunan-bangunan di sepanjang sungai akan dipotong dengan menerapkan Garis
Sempadan Sungai (GSS).
“Pemilik bangunan ruko-ruko itu harus mendukung. Nanti
bangunannya harus menghadap ke sungai, tidak hanya menghadap ke Jalan Sultan
Muhammad,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai pembukaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Pontianak tahun 2020 di Hotel Grand Mahkota, Senin (4/3/2019).
Terkait Musrenbang RKPD, Edi menyebut pembahasan ini untuk
program tahun 2020 ke depan. Tahun ini, kata dia, perencanaan lebih banyak pada
infrastruktur, yang berkaitan dengan pelebaran jalan, trotoar, persimpangan,
pasar, waterfront, bangunan Kapuas Indah, rumah sakit di Pontianak Utara.
“Sehingga di tahun 2020 kita anggarkan dan langsung lelang
fisik,” tutur dia.
Pihaknya juga akan melakukan pembenahan dan merapikan
sejumlah ruas jalan. Seperti salah satunya di Jalan Ahmad Yani, kata Edi,
trotoarnya akan diperlebar sekitar 6 meter. Dengan adanya pelebaran trotoar
itu, pagar-pagar yang terkena dampak pembangunan harus dimundurkan supaya ada
space.
Sementara untuk jalannya akan diperlebar semaksimal mungkin
dan akan lebih baik lagi bila bisa selebar 12 meter. Trotoarnya juga dibangun
yang humanis dan representatif, yang berkarakter taman sehingga masyarakat bisa
menikmatinya dengan lampu-lampu hias.
“Kita sudah harus mengarah ke kota yang cantik,” ucapnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji
mengungkapkan hal yang harus segera dilakukan Pemkot Pontianak adalah
percepatan penanganan genangan air di sekitar Jalan Ahmad Yani.
Menurutnya, untuk menangani itu adalah dengan merelokasi
bangunan atau rumah yang ada di sepanjang Parit Tokaya.
“Tidak boleh ada bangunan apapun di atas parit itu,”
tukasnya.
Kemudian, pembangunan trotoar, terutama di Jalan Ahmad Yani
juga menjadi prioritas. Dimulai dari rumah jabatan Gubernur hingga ke Taman
Digulis. Tahun depan, lanjutnya, pembangunan trotoar dari Kantor Gubernur
hingga ke Taman Digulis.
“Pelebaran jalan dari Jalan Husin Hamzah ke Jembatan I
harusnya dilebarkan dari 8 meter menjadi 12 meter,” sebut Sutarmidji.
Sementara pembangunan program kota baru dari pemerintah
pusat tetap berlanjut. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran senilai Rp4
triliun, termasuk untuk penataan tujuh saluran primer. Saluran primer itu
adalah Parit Sungai Raya Dalam, Parit H Husin, Parit Media, Parit Tokaya, Parit
Diponegoro, Parit Serok dan Parit Sungai Jawi.
“Saluran-saluran itu penurapannya sudah
dianggarkan dalam program kota baru,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini