Pontianak    

Jadikan Sungai Kapuas Wajah Terdepan, Edi Kamtono : Mengarah ke Kota yang Cantik

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 05 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Musrenbang RKPD Kota

Pontianak Tahun 2020

KalbarOnline,

Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bakal menggelontorkan anggaran

untuk promenade atau penataan jalan paralel dari Kapuas Indah hingga ke

Pelabuhan Seng Hie.

Penataan ini untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai wajah

terdepan Kota Pontianak di mana bangunan-bangunan tersebut menghadap ke sungai.

Bangunan-bangunan di sepanjang sungai akan dipotong dengan menerapkan Garis

Sempadan Sungai (GSS).

“Pemilik bangunan ruko-ruko itu harus mendukung. Nanti

bangunannya harus menghadap ke sungai, tidak hanya menghadap ke Jalan Sultan

Muhammad,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai pembukaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kota Pontianak tahun 2020 di Hotel Grand Mahkota, Senin (4/3/2019).

Terkait Musrenbang RKPD, Edi menyebut pembahasan ini untuk

program tahun 2020 ke depan. Tahun ini, kata dia, perencanaan lebih banyak pada

infrastruktur, yang berkaitan dengan pelebaran jalan, trotoar, persimpangan,

pasar, waterfront, bangunan Kapuas Indah, rumah sakit di Pontianak Utara.

“Sehingga di tahun 2020 kita anggarkan dan langsung lelang

fisik,” tutur dia.

Pihaknya juga akan melakukan pembenahan dan merapikan

sejumlah ruas jalan. Seperti salah satunya di Jalan Ahmad Yani, kata Edi,

trotoarnya akan diperlebar sekitar 6 meter. Dengan adanya pelebaran trotoar

itu, pagar-pagar yang terkena dampak pembangunan harus dimundurkan supaya ada

space.

Sementara untuk jalannya akan diperlebar semaksimal mungkin

dan akan lebih baik lagi bila bisa selebar 12 meter. Trotoarnya juga dibangun

yang humanis dan representatif, yang berkarakter taman sehingga masyarakat bisa

menikmatinya dengan lampu-lampu hias.

“Kita sudah harus mengarah ke kota yang cantik,” ucapnya.

Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji

mengungkapkan hal yang harus segera dilakukan Pemkot Pontianak adalah

percepatan penanganan genangan air di sekitar Jalan Ahmad Yani.

Menurutnya, untuk menangani itu adalah dengan merelokasi

bangunan atau rumah yang ada di sepanjang Parit Tokaya.

“Tidak boleh ada bangunan apapun di atas parit itu,”

tukasnya.

Kemudian, pembangunan trotoar, terutama di Jalan Ahmad Yani

juga menjadi prioritas. Dimulai dari rumah jabatan Gubernur hingga ke Taman

Digulis. Tahun depan, lanjutnya, pembangunan trotoar dari Kantor Gubernur

hingga ke Taman Digulis.

“Pelebaran jalan dari Jalan Husin Hamzah ke Jembatan I

harusnya dilebarkan dari 8 meter menjadi 12 meter,” sebut Sutarmidji.

Sementara pembangunan program kota baru dari pemerintah

pusat tetap berlanjut. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran senilai Rp4

triliun, termasuk untuk penataan tujuh saluran primer. Saluran primer itu

adalah Parit Sungai Raya Dalam, Parit H Husin, Parit Media, Parit Tokaya, Parit

Diponegoro, Parit Serok dan Parit Sungai Jawi.

“Saluran-saluran itu penurapannya sudah

dianggarkan dalam program kota baru,” pungkasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
Millenial Road Safety Festival di Sekadau, Bupati Rupinus : Generasi Millenial Harus Jadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
Selasa, 05 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
TKA PT BSM Terduga Pelaku Asusila Ternyata Tak Terdaftar di Disnaker, Imigrasi Ketapang Bungkam
Selasa, 05 Maret 2019

Berita terkait