Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 05 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan pembangunan Kota
Pontianak dengan konsep kota baru oleh Pemerintah Pusat akan berlanjut.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu menyebutkan bahwa
pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran senilai Rp4 triliun, termasuk
untuk penataan tujuh saluran primer.
“Pasti lanjut. Pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp4
triliun, termasuk penataan 7 saluran primer,” ujarnya.
Saluran primer tersebut disebutkan Midji di antaranya Parit
Sungai Raya Dalam, Parit H. Husin, Parit Media, Parit Tokaya, Parit Diponegoro,
Parit Serok dan Parit Sungai Jawi.
“Saluran-saluran itu penurapannya sudah dianggarkan dalam konsep
kota baru,” tandasnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menuturkan
bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana mengalokasikan anggaran
untuk promenade atau penataan jalan paralel dari Kapuas Indah hingga ke
Pelabuhan Seng Hie.
Penataan ini, lanjut dia, untuk menjadikan Sungai Kapuas
sebagai wajah terdepan Kota Pontianak di mana bangunan-bangunan tersebut
menghadap ke sungai. Bangunan-bangunan di sepanjang sungai akan dipotong dengan
menerapkan Garis Sempadan Sungai (GSS).
“Pemilik bangunan ruko-ruko itu harus mendukung. Nanti
bangunannya harus menghadap ke sungai, tidak hanya menghadap ke Jalan Sultan
Muhammad,” ujar Edi usai pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2020 di Hotel Grand Mahkota, Senin
(4/3/2019).
Seperti diketahui bahwa Kota Pontianak sebagai satu dari
lima kota baru yang akan direvitalisasi dalam program Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Lima kota baru yang akan dibangun yakni Pontianak, Tanjung
Selor, Sofifi, Sintang dan Kota Baru.
Pontianak dipilih menjadi kota pertama yang direvitalisasi
lantaran dinilai memiliki potensi yang sangat besar sebagai kota sungai dengan
membangun waterfront.
Konsep kota baru sendiri diketahui akan lebih menonjolkan
daerah perairan sebagai wajah kota. Tak heran beberapa proyek dengan nilai yang
fantastis digelontorkan pemerintah pusat untuk menata kawasan tepian Sungai
Kapuas.
Sesuai dengan kesepakatan, terdapat tiga koridor yang
menjadi target pembangunan yakni Pelabuhan Seng Hie, Taman Alun Kapuas dan
Kawasan Beting. Kawasan beting ini juga termasuk penataan pemukimannya.
Penataan kawasan tersebut bukan hanya untuk keperluan
penataan Kota Pontianak tapi juga sebagai target dari pada RPJMN 2015-2019 yang
sangat jelas mengenai penataan pemukiman kumuh. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan pembangunan Kota
Pontianak dengan konsep kota baru oleh Pemerintah Pusat akan berlanjut.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu menyebutkan bahwa
pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran senilai Rp4 triliun, termasuk
untuk penataan tujuh saluran primer.
“Pasti lanjut. Pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp4
triliun, termasuk penataan 7 saluran primer,” ujarnya.
Saluran primer tersebut disebutkan Midji di antaranya Parit
Sungai Raya Dalam, Parit H. Husin, Parit Media, Parit Tokaya, Parit Diponegoro,
Parit Serok dan Parit Sungai Jawi.
“Saluran-saluran itu penurapannya sudah dianggarkan dalam konsep
kota baru,” tandasnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menuturkan
bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana mengalokasikan anggaran
untuk promenade atau penataan jalan paralel dari Kapuas Indah hingga ke
Pelabuhan Seng Hie.
Penataan ini, lanjut dia, untuk menjadikan Sungai Kapuas
sebagai wajah terdepan Kota Pontianak di mana bangunan-bangunan tersebut
menghadap ke sungai. Bangunan-bangunan di sepanjang sungai akan dipotong dengan
menerapkan Garis Sempadan Sungai (GSS).
“Pemilik bangunan ruko-ruko itu harus mendukung. Nanti
bangunannya harus menghadap ke sungai, tidak hanya menghadap ke Jalan Sultan
Muhammad,” ujar Edi usai pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2020 di Hotel Grand Mahkota, Senin
(4/3/2019).
Seperti diketahui bahwa Kota Pontianak sebagai satu dari
lima kota baru yang akan direvitalisasi dalam program Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Lima kota baru yang akan dibangun yakni Pontianak, Tanjung
Selor, Sofifi, Sintang dan Kota Baru.
Pontianak dipilih menjadi kota pertama yang direvitalisasi
lantaran dinilai memiliki potensi yang sangat besar sebagai kota sungai dengan
membangun waterfront.
Konsep kota baru sendiri diketahui akan lebih menonjolkan
daerah perairan sebagai wajah kota. Tak heran beberapa proyek dengan nilai yang
fantastis digelontorkan pemerintah pusat untuk menata kawasan tepian Sungai
Kapuas.
Sesuai dengan kesepakatan, terdapat tiga koridor yang
menjadi target pembangunan yakni Pelabuhan Seng Hie, Taman Alun Kapuas dan
Kawasan Beting. Kawasan beting ini juga termasuk penataan pemukimannya.
Penataan kawasan tersebut bukan hanya untuk keperluan
penataan Kota Pontianak tapi juga sebagai target dari pada RPJMN 2015-2019 yang
sangat jelas mengenai penataan pemukiman kumuh. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini