Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 11 Maret 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Masyarakat Kubu Raya dihebohkan dengan penangkapan seorang pria
berinisial PK alias SS yang diduga seorang teroris. PK diamankan tim Detasemen
Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri yang dibantu unit Gegana
Satbrimob Polda Kalbar tepat di depan Jalan Parit Sembin, Kabupaten Kubu Raya,
Minggu (10/3/2019) sore kemarin.
AKBP Nanggalan yang memimpin penangkapan terhadap PK alias
SS turut membenarkan hal tersebut. Ia mengakui bahwa pihaknya telah melakukan
monitoring terhadap tersangka.
“Pelaku diamankan, pada Minggu (10/3/2019) kemarin sekitar
pukul 15.15 WIB,” kata AKBP Nanggalan.
Ia menjelaskan bahwa PK diduga terlibat atas rencana
perampokan di salah sebuah bank yang berada di Surabaya, Jawa Timur.
Dari keterangan tersangka, uang hasil rampokan tersebut nantinya
akan digunakan untuk kebutuhan merakit bom dan membeli senjata api.
“PK beralasan melakukan rampok ini dengan tujuan
menghancurkan pilar-pilar thogut dan
untuk menghancurkan perekonomian yang dihasilkan dari uang riba (bunga yang
diberikan dalam kegiatan peminjaman uang atau pada bank konvensional),”
jelasnya.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari tersangka, lanjut
Nanggalan, apabila berhasil merampok bank, hasilnya kemudian nantinya juga akan
dikirimkan kepada sesama anggotanya yang saat ini berada di Poso.
“PK juga memberitahukan bahwa hasil rampasan akan digunakan
untuk membeli senjata dan merakit bom untuk ihkwan
mereka di Poso untuk melakukan jihad,” tukasnya.
“Tersangka saat ini dititipkan di Mako Satbrimobda Kalbar.
Senin (11/3), sekitar pukul 13.40 WIB baru dibawa ke Jakarta,” tandasnya.
Penangkapan terduga teroris ini sontak saja mengejutkan
publik. PK diketahui ditangkap saat hendak mengantar sang istri yang baru
pulang kerja menuju rumahnya di Jalan Parit Sembin, Gang Usman Husin, Kabupaten
Kubu Raya.
Sementara Ketua RT setempat, Sulyo mengatakan bahwa saat
penangkapan, dirinya bersama warga lainnya sedang melakukan gotong-royong.
Sulyo turut mengungkap bahwa dalam keseharian tak tampak gelagat
mencurigakan dari PK.
“PK alias SS ini sosok yang biasa-biasa saja. Orangnya ramah
dan tak tertutup dengan warga lainnya,” ujar Sulyo saat diwawancarai awak media,
Senin (11/3/2019) siang.
Ia turut membeberkan bahwa sesaat setelah penangkapan,
dirinya didatangi pihak kepolisian untuk melakukan penggeledahan di rumah PK bersama-sama.
Kata Sulyo, pihak kepolisian hanya menemukan beberapa bukti berupa identitas
tersangka.
“Yang disita tak banyak, hanya KTP dan HP. Tak ada yang
mencurigakan juga. Selain itu, tak ada senjata api atau sebagainya, yang dibawa
hanya surat-surat identitas PK saja,” bebernya.
Sulyo turut mengungkapkan bahwa PK sehari-hari bekerja sebagai
kuli bangunan. Dikatakan Sulyo, rumah yang ditinggali oleh PK bersama istrinya
merupakan rumah pribadi dan telah ditempati PK dalam kurun waktu yang cukup
lama.
“Sehari-hari PK ini bekerja sebagai kuli bangunan, biasa
kerjanya sampai keluar kota. Sudah bertahun-tahun tinggal disini dengan istrinya,”
ungkapnya.
Menanggapi kasus yang menyeret salah seorang warganya itu,
Sulyo menegaskan komitmennya untuk membantu pihak Kepolisian melakukan
penyelidikan hingga masalah di wilayahnya benar-benar terselesaikan.
“Kalau memang ada yang bermasalah kita akan bantu beri
keterangan sampai pengusutan hingga selesai. Kemarin dari pihak kepolisian juga
sudah datang dan minta berkas-berkas milik tersangka dan sudah saya serahkan
semua,” tukasnya.
Sulyo turut memastikan rumah PK sudah diperiksa secara
keseluruhan dan dijamin steril dari benda-benda yang mencurigakan. Dirinya berharap
jika memang PK terbukti bersalah agar diusut dan diselesaikan sesuai ketentuan
hukum yang berlaku.
“Semoga saja bisa cepat terselesaikan, kalau
memang dibutuhkan kita pasti bantu sampai masalah ini benar-benar selesai,” tutupnya.
(Fai/ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Masyarakat Kubu Raya dihebohkan dengan penangkapan seorang pria
berinisial PK alias SS yang diduga seorang teroris. PK diamankan tim Detasemen
Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri yang dibantu unit Gegana
Satbrimob Polda Kalbar tepat di depan Jalan Parit Sembin, Kabupaten Kubu Raya,
Minggu (10/3/2019) sore kemarin.
AKBP Nanggalan yang memimpin penangkapan terhadap PK alias
SS turut membenarkan hal tersebut. Ia mengakui bahwa pihaknya telah melakukan
monitoring terhadap tersangka.
“Pelaku diamankan, pada Minggu (10/3/2019) kemarin sekitar
pukul 15.15 WIB,” kata AKBP Nanggalan.
Ia menjelaskan bahwa PK diduga terlibat atas rencana
perampokan di salah sebuah bank yang berada di Surabaya, Jawa Timur.
Dari keterangan tersangka, uang hasil rampokan tersebut nantinya
akan digunakan untuk kebutuhan merakit bom dan membeli senjata api.
“PK beralasan melakukan rampok ini dengan tujuan
menghancurkan pilar-pilar thogut dan
untuk menghancurkan perekonomian yang dihasilkan dari uang riba (bunga yang
diberikan dalam kegiatan peminjaman uang atau pada bank konvensional),”
jelasnya.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari tersangka, lanjut
Nanggalan, apabila berhasil merampok bank, hasilnya kemudian nantinya juga akan
dikirimkan kepada sesama anggotanya yang saat ini berada di Poso.
“PK juga memberitahukan bahwa hasil rampasan akan digunakan
untuk membeli senjata dan merakit bom untuk ihkwan
mereka di Poso untuk melakukan jihad,” tukasnya.
“Tersangka saat ini dititipkan di Mako Satbrimobda Kalbar.
Senin (11/3), sekitar pukul 13.40 WIB baru dibawa ke Jakarta,” tandasnya.
Penangkapan terduga teroris ini sontak saja mengejutkan
publik. PK diketahui ditangkap saat hendak mengantar sang istri yang baru
pulang kerja menuju rumahnya di Jalan Parit Sembin, Gang Usman Husin, Kabupaten
Kubu Raya.
Sementara Ketua RT setempat, Sulyo mengatakan bahwa saat
penangkapan, dirinya bersama warga lainnya sedang melakukan gotong-royong.
Sulyo turut mengungkap bahwa dalam keseharian tak tampak gelagat
mencurigakan dari PK.
“PK alias SS ini sosok yang biasa-biasa saja. Orangnya ramah
dan tak tertutup dengan warga lainnya,” ujar Sulyo saat diwawancarai awak media,
Senin (11/3/2019) siang.
Ia turut membeberkan bahwa sesaat setelah penangkapan,
dirinya didatangi pihak kepolisian untuk melakukan penggeledahan di rumah PK bersama-sama.
Kata Sulyo, pihak kepolisian hanya menemukan beberapa bukti berupa identitas
tersangka.
“Yang disita tak banyak, hanya KTP dan HP. Tak ada yang
mencurigakan juga. Selain itu, tak ada senjata api atau sebagainya, yang dibawa
hanya surat-surat identitas PK saja,” bebernya.
Sulyo turut mengungkapkan bahwa PK sehari-hari bekerja sebagai
kuli bangunan. Dikatakan Sulyo, rumah yang ditinggali oleh PK bersama istrinya
merupakan rumah pribadi dan telah ditempati PK dalam kurun waktu yang cukup
lama.
“Sehari-hari PK ini bekerja sebagai kuli bangunan, biasa
kerjanya sampai keluar kota. Sudah bertahun-tahun tinggal disini dengan istrinya,”
ungkapnya.
Menanggapi kasus yang menyeret salah seorang warganya itu,
Sulyo menegaskan komitmennya untuk membantu pihak Kepolisian melakukan
penyelidikan hingga masalah di wilayahnya benar-benar terselesaikan.
“Kalau memang ada yang bermasalah kita akan bantu beri
keterangan sampai pengusutan hingga selesai. Kemarin dari pihak kepolisian juga
sudah datang dan minta berkas-berkas milik tersangka dan sudah saya serahkan
semua,” tukasnya.
Sulyo turut memastikan rumah PK sudah diperiksa secara
keseluruhan dan dijamin steril dari benda-benda yang mencurigakan. Dirinya berharap
jika memang PK terbukti bersalah agar diusut dan diselesaikan sesuai ketentuan
hukum yang berlaku.
“Semoga saja bisa cepat terselesaikan, kalau
memang dibutuhkan kita pasti bantu sampai masalah ini benar-benar selesai,” tutupnya.
(Fai/ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini