Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 27 Maret 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Menyikapi masih adanya status desa yang tertinggal di Kabupaten Kubu
Raya, Komisi II Bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Kubu Raya, M. Amri
menyatakan bahwa Desa-desa yang masih tergolong tertinggal disebabkan kurang
maksimalnya pengelolaan potensi Desa.
“Tentu dalam hal ini masih perlu sentuhan, yakni pemerintah kabupaten,
provinsi, bahkan pemerintah kota. Cara yang paling efektif adalah mengulas
masalah pendidikan atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena wilayah desa
yang tertinggal erat hubungannya dengan rendahnya IPM,” ujar legislator asal Dapil
Padang Tikar ini, Rabu (27/3/2019) pagi.
Selain itu, tambah Amri, metode yang kedua yakni dalam rangka
meningkatkan perekonomian Desa. Ia berpendapat, desa yang tertinggal dapat
dibangun dengan cara pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes) yang optimal.
Hal tersebut dapat terwujud apabila para pengelola BUMDes peka terhadap nilai
ekonomi yang ada di desanya.
“Ada potensi dari segi pertanian maka BUMDes itu harus
mengelola pendapatanya mulai dari pembentukan lahan sawah, penanaman,
pemeliharaan dan seterusnya. Kemudian ada desa yang berpotensi dengan galian C,
namun dikelola pihak luar, inikan amat disayangkan tidak dapat menghidupkan BUMDes
itu sendiri. Begitu pula ada desa yang memiliki objek wisata seperti hutan
mangrove namun tidak dapat mengelolanya,” tukasnya.
Untuk itu, tegas Amri, perlunya sinergi antara pemerintah kabupaten,
provinsi, maupun pemerintah kota dalam hal mendorong mewujudkan desa mandiri.
Selain itu pemerintah tingkat desa juga harus bijak dalam pengelolaan dana desa,
kebijakan tersebut bisa menjadi lebih baik dengan cara setiap desa dapat
membangun BUMDes.
“Sedangkan BUMDes yang sudah terbangun saat ini masih dapat
dihitung dengan jumlah desa yang telah ada. Makanya saya sarankan Pemdes itu
organisasinya tersendiri, saat inikan masih bergabung dengan Dinas Sosial. Kebetulan
Pak Bupati ada keinginan untuk merombak OPD, saya sarankan Pemdes itu sendiri,
karena tugasnya banyak. Seperti mengawal, membimbing dan mengarahkan desa agar
kontrol Pemdes terhadap desa-desa menjadi maksimal,” jelasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Menyikapi masih adanya status desa yang tertinggal di Kabupaten Kubu
Raya, Komisi II Bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Kubu Raya, M. Amri
menyatakan bahwa Desa-desa yang masih tergolong tertinggal disebabkan kurang
maksimalnya pengelolaan potensi Desa.
“Tentu dalam hal ini masih perlu sentuhan, yakni pemerintah kabupaten,
provinsi, bahkan pemerintah kota. Cara yang paling efektif adalah mengulas
masalah pendidikan atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena wilayah desa
yang tertinggal erat hubungannya dengan rendahnya IPM,” ujar legislator asal Dapil
Padang Tikar ini, Rabu (27/3/2019) pagi.
Selain itu, tambah Amri, metode yang kedua yakni dalam rangka
meningkatkan perekonomian Desa. Ia berpendapat, desa yang tertinggal dapat
dibangun dengan cara pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes) yang optimal.
Hal tersebut dapat terwujud apabila para pengelola BUMDes peka terhadap nilai
ekonomi yang ada di desanya.
“Ada potensi dari segi pertanian maka BUMDes itu harus
mengelola pendapatanya mulai dari pembentukan lahan sawah, penanaman,
pemeliharaan dan seterusnya. Kemudian ada desa yang berpotensi dengan galian C,
namun dikelola pihak luar, inikan amat disayangkan tidak dapat menghidupkan BUMDes
itu sendiri. Begitu pula ada desa yang memiliki objek wisata seperti hutan
mangrove namun tidak dapat mengelolanya,” tukasnya.
Untuk itu, tegas Amri, perlunya sinergi antara pemerintah kabupaten,
provinsi, maupun pemerintah kota dalam hal mendorong mewujudkan desa mandiri.
Selain itu pemerintah tingkat desa juga harus bijak dalam pengelolaan dana desa,
kebijakan tersebut bisa menjadi lebih baik dengan cara setiap desa dapat
membangun BUMDes.
“Sedangkan BUMDes yang sudah terbangun saat ini masih dapat
dihitung dengan jumlah desa yang telah ada. Makanya saya sarankan Pemdes itu
organisasinya tersendiri, saat inikan masih bergabung dengan Dinas Sosial. Kebetulan
Pak Bupati ada keinginan untuk merombak OPD, saya sarankan Pemdes itu sendiri,
karena tugasnya banyak. Seperti mengawal, membimbing dan mengarahkan desa agar
kontrol Pemdes terhadap desa-desa menjadi maksimal,” jelasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini