Kubu Raya    

Kunker ke Padang Tikar, Sutarmidji Dorong Terbentuknya Bumdes

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 05 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melakukan kunjungan kerja ke Desa

Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Dalam kunjungan

tersebut Gubernur Sutarmidji didampingi oleh Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo,

Selasa (2/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyampaikan berbagai

program dan kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Sutarmidji mengajak masyarakat untuk meningkatkan produktifitas hasil perikanan

dalam berbagai olahan pangan berkualitas dengan packing yang baik.

“Di sini potensi perikanan kita sangat baik dan sangat

bagus. Bisa dibikin berbagai olahan pangan dengan bahan baku yang telah

tersedia di sini. Tinggal bagaimana kita membuka peluang bagi masyarakat kita

disini, melakukan pembinaan dan pendampingan sehingga dapat mengembangkan

perekonomian masyarakat kita disini,” ujar Sutarmidji.

Sutarmidji berujar, potensi perikanan yang sangat baik di

Padang Tikar semestinya dapat dikelola dengan sangat baik untuk kesejahteraan

masyarakat. Pengelolaannya bisa dalam bentuk Bumdes atau kelompok UKM

masyarakat.

Sehingga tidak semua hasil tangkap dan hasil budidaya

ditampung oleh tengkulak yang cenderung mempermainkan harga pasar. Jika Bumdes

dapat berperan akan sangat baik manfaatnya bagi kestabilan harga nelayan.

“Di sinilah kita harus hadir bisa dalam bentuk Bumdes, atau

kelompok UMKM/UKM pemerintah dapat menambah permodalan sehingga masyarakat

terbantu. Jika Bumdes dan UKM dapat menampung hasil budidaya dan hasil tangkap

nelayan, maka akan berdampak pada kestabilan harga jual nelayan. Sehingga tidak

sesuka hati tengkulak memberikan harga. Dengan demikian akan berdampak positif

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukas Midji.

Menanggapi itu, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo menyambut

baik wacana program tersebut. Dikatakan Sujiwo, pihaknya juga akan proaktif

mendorong Desa-Desa di Kubu Raya untuk memiliki badan usaha. Sehingga dapat

berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Semuanya muaranya adalah dalam upaya kita meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Mendorong perputaran perekonomian masyarakat yang

semakin baik. Kita punya potensi yang sangat melimpah, tinggal bagaimana kita

saat ini membuka peluang dan membuka ruang bagi masyarakat untuk menjadikan ini

sebagai lapangan pekerjaan,” tukasnya.

Bumdes memang salah satu solusi bagi masyarakat untuk

menstabilkan harga ditengah masyarakat. Jika Bumdes dapat menampung dan

mengolah hasil tangkap dan budidaya nelayan dengan harga yang sesuai maka akan

menstabilkan harga di masyarakat. Sebab tengkulak tidak lagi memainkan harga

dengan sesuka hatinya.

Disamping itu, lanjut Sujiwo, melalui Bumdes lapangan

pekerjaan untuk masyarakar lokal akan terbuka. Misalnya saja jika Bumdes

membuka pengolahan ikan dalam bentuk pangan dengan berbagai olahan, menjadi

produk-produk pangan yang inovatif dan kekinian, akan membuka lapangan

pekerjaan bagi ibu-ibu dan anak-anak muda yang ada didesa tersebut. Dengan

demikian pengangguran akan semakin dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat

akan meningkat.

“Melalui Bumdes sebenarnya kita dapat membuka lapangan

pekerjaan. Tinggal aparat Kades sekarang ayo kita buka Bumdes, kita memiliki

banyak potensi untuk kita olah dalam Bumdes, kenapa ini tidak kita lakukan. Ini

juga akan mendorong terbukanya lapangan pekerjaaan. Kita juga akan memiliki produk

olahan masing-masing disetiap Desa,” jelas Sujiwo.

Sujiwo menambahkan hingga saat ini cincalo, udang ebi dan

terasi yang paling enak datangnya dari Padang Tikar. Tetapi kenapa tidak

dikenal Padang Tikarnya. Karena bahan baku setengah jadi dijual ke daerah lain,

daerah lain mengolah dalam bentuk bahan jadi dengan kemasan yang lebih menarik.

Sehingga Padang Tikar tidak dikenal orang.

“Nah kalau ini dikelola oleh Bumdes, misalnya tadi terasi,

terasi kita dari sini kan masih dalam kemasan besar-besar 1 kilogram, kemudian

kita jual. Pabrikan membeli mengemasnya dalam bentuk kemasan kecil-kecil dan

lebih menarik. Tapi kan menjadi terasi pabrik, Padang Tikarnya hilang padahal

yang punya kita, ini yang harus menjadi perhatian kita bersama. Dan kami sangat

menyambut baik program-program pak Gubernur untuk masuk di Kubu Raya,” tandasnya.

(ian)

Artikel Selanjutnya
Bahaya Karhutla, Pemkab Canangkan Petani Buka Lahan Tanpa Membakar
Jumat, 05 April 2019
Artikel Sebelumnya
Polisi Ringkus DPO Pelaku Pencurian Beras dan Kompor Gas di Kubu Raya
Jumat, 05 April 2019

Berita terkait