Pontianak    

Sebut Dana Desa Tak Mungkin Selesaikan 52 Indikator Desa Mandiri, Sutarmidji : Sampai Kiamat Tak Selesai

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 21 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan agar jangan

ada kekhawatiran penyimpangan dana desa. Pasalnya, tegas Midji, dalam

pengelolaan dana desa sudah ada panduan sesuai mekanisme yang ada dari sisi

pertanggungjawaban dan pemanfaatan dana yang dikelola.

“Kalau desa ada panduannya, pertangungjawabannya tidak

repot, kemudian peruntukannya jelas untuk apa saja. Fokus pada dana desa itu

arah menciptakan desa mandiri, desa dalam kategori baik dari sarana dan

prasarana semua untuk masyarakat ada, jangan khawatir dalam pengelolaan selama

mengikuti panduan dana desa tersebut,” ujarnya usai memberikan materi pada seminar

nasional optimalisasi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa menuju Indonesia sejahtera

di Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura, Sabtu (20/4/2019) kemarin.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini mengatakan bahwa desa

mandiri memiliki 52 indikator. Seharunya, tegas dia, dana desa itu jangan

dibiarkan untuk menyelesaikan 52 indikator itu. Ia menegaskan bahwa 52

indikator desa mandiri itu tak akan mungkin diselesaikan dengan menggunakan

dana desa yang ada.

“Dana desa itu jangan dibiarkan untuk menyelesaikan 52

indikator desa mandiri, itu tidak akan mungkin. Sampai kiamat pun tidak akan selesai,”

tegasnya.

Dana desa ini, kata dia, seharusnya digunakan untuk memenuhi

17 indikator di setiap desa dari 52 indikator desa mandiri. Ia mengaku optimis 17

indikator itu dapat diselesaikan dalam jangka 5 tahun dan masyarakat bisa dapat

merasakan pembangunan dari indikator tersebut.

“Dana desa itu hanya bisa memenuhi 17 indikator saja, yang

ringan-ringan saja seperti pembangunan PAUD (pendidikan anak usia dini),

Posyandu, lapangan olahraga, itu bisa. Dan itu akan selesai dalam waktu 5 tahun.

Selesai semuanya tanggung jawab desa dan saya yakin bisa, sebelum 5 tahun bisa

selesai,” tukasnya.

Untuk 15 indikator lainnya guna mewujudkan desa mandiri itu

harus menggunakan dana APBD di luar dana desa yang ada. Untuk itu dirinya meminta

pemerintah daerah wajib mendukung untuk mewujudkan desa mandiri tersebut.

“Pemerintah daerah harus mau mendukung itu dan dewan juga

memiliki pokok pikiran yang seharusnya programnya diarahkan ke 15 indikator

desa mandiri itu. Nah, kalau indikator yang berat-berat itu biarkan Pemerintah

Provinsi yang selesaikan, di provinsi ada DPRD provinsi yang mana memiliki

pokok pikiran. Nantinya diarahkan untuk menyelesaikan indikator desa mandiri,”

tegasnya.

Sedangkan Pemerintah Provinsi Kalbar, kata dia, akan

bekerjasama dengan Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura menyelesaikan 15

indikator desa mandiri yang menurutnya tidak mungkin penyerapan anggaran

menggunakan dana desa tersebut.

“Pemda Provinsi akan bekerjasama dengan Polda Kalbar dan

Kodam XII/Tanjungpura akan menyelesaikan 15 indikator yang berat itu, yang mana

tidak mungkin dibiayai oleh dana desa. Nanti TNI bisa melalui Bhakti TNI skala

besar dan dari Polri juga ada 2 indikator yang dapat menunjang untuk mewujudkan

desa mandiri. TNI juga memiliki peralatan untuk membuka keterisolasian suatu

desa atau kawasan untuk mewujudkan desa mandiri dan ketersedian air bersih TNI

juga memiliki alat untuk mengebor tanah sedalam 200 meter untuk melayani

masyarakat,” tuturnya.

Mantan Wali Kota Pontianak ini menegaskan, jika semua indikator desa mandiri terkordinir dengan baik antara desa, pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan TNI-Polri maka semua desa yang bisa menuju desa mandiri.

“Kalau semua terkordinir dengan baik semuanya jelas, arahannya jelas, saya rasa tidak ada lagi cerita penyimpangan dana desa. Dan perkuatan perekonomian desa akan kuat dan gampang, BUMDes itu betul-betul dibangun, ada kegiatan kebutuhan masyarakat yang diserahkan ke BUMDes dan dikelola dengan baik. Jika semuanya serius menangani maka masyarakat desa menikmati dari hasil yang diupayakan mereka sendiri dan anak cucu mereka akan bahagia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa itu,” pungkasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Program Desa Makmur Peduli Api Lirik Potensi Desa
Minggu, 21 April 2019
Artikel Sebelumnya
Berangsur Pulih, Sandiaga Uno Hadiri Malam Nisfu Sya’ban di Masjid At-Taqwa
Minggu, 21 April 2019

Berita terkait