Sintang    

Pimpin Upacara HANI dan Hari Berkabung Daerah, Ini Pesan Bupati Jarot

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 28 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

PeringatanHari Anti Narkoba

Internasional (HANI) dan Hari Berkabung Daerah (Peristiwa Mandor) diperingati

jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang dengan upacara yang dipimpin oleh Bupati

Sintang, Jarot Winarno yang dilaksanakan di aula Pendopo Bupati Sintang, Kamis

(27/6/2019).

Bupati Jarot mengatakan, dirinya sangat percaya dengan upaya

pencegahan dan penindakan yang dilakukan jajaran Polres Sintang dan jajaran BNN

Sintang baik dari aspek pencegahan, penelusuran dan penindakan Narkoba di

Kabupaten Sintang sudah membaik, apabila ada kendala maka akan selalu di bahas

bersama-sama. Namun hal yang perlu disadari bahwa tantangan saat ini semakin

besar, terlebih lagi di kawasan Sungai Kelik, Ketungau Hulu akan dibangun PLBN.

“Kemungkinan bisa saja PLBN nanti dimanfaatkan untuk

distribusi gelap narkoba oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab yang

ingin menghancurkan generasi bangsa, namun saya percaya baik itu Kepolisian,

TNI dan BNN serta pihak terkait lainnya pastilah sudah mengantisipasinya

jauh-jauh hari agar hal tersebut tidak terjadi ke depannya,” kata Jarot.

Yang menjadi kendala dalam permasalahan Narkoba di Kabupaten

Sintang, lanjut Bupati yakni belum adanya pusat rehabilitasi bagi para pengguna

narkoba. Untuk itu dirinya berkeinginan agar RSUD Rujukan Ade M Djeon Sintang

yang luas area lahannya mencapai 20 hektar lebih bisa dibuat tempat khusus

rehabilitasi narkoba karena rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan

kedokteran jiwa yang merupakan salah satu aspek rehabilitasi.

“Saya mengajak kepada masyarakat sipil, mari kita buat

tempat rehabilitasi, lalu kita sosialisasi bersama bahwa narkoba kalau sudah

ditindak teman-teman Polres, penyidik sudah dikenai konsekuensi hukum yaitu

jangan dianggap stigma lagi, kalau mereka lalu kita jauhi, mereka berkelompok

pada kelompok mereka lagi, mereka kambuh lagi, sehingga penindakan yang tidak

disertai rehabilitasi tidak ada gunanya,” jelas Jarot.

Oleh karenanya, pusat rehabilitas tersebut sangat penting

kata Jarot, kalau bisa tahun ini sudah dirumuskan bersama-sama dengan berbagai

pihak.

“Saya punya pengalaman pribadi saya merehabkan 4 orang yang

harus keluar Kota Sintang, bahkan saya dengar ada lagi pusat rehabilitasi di Melawi,”

tukasnya.

Sementara mengenai Hari Berkabung Daerah atau yang lebih dikenal

dengan Peristiwa Mandor, peristiwa tersebut, kata Bupati Jarot akan selalu

dikenang sebagai sejarah pahit. Di mana dalam peristiwa itu terjadi penculikan,

penyiksaan hingga eksekusi mati secara sadis dari penjajah Jepang terhadap para

feodal lokal, cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman,

budayawan, hingga rakyat jelata, dari berbagai suku maupun agama.

“Hikmah untuk kita dibalik musibah Peristiwa Mandor tersebut

ialah kita harus membangun kembali para cerdik pandai, politisi, tokoh

masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan yang sangat dibutuhkan Kalimantan Barat

untuk bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional. Sebab secara

faktual, Kalbar memang masih jauh tertinggal dari provinsi lain, baik di bidang

ekonomi, pendidikan, kualitas SDM dan lain sebagainya,” kata dia.

Spirit berkabung yang dirasakan saat ini, pesan Bupati

Jarot, harus ditransformasi menjadi energi aktual untuk mengambil

langkah-langkah strategis mencapai kemajuan Kalimantan Barat, termasuk

Kabupaten Sintang di dalamnya.

Sejarah pahit itu harus menjadi cambuk untuk berlari kencang

membangun Kalimantan Barat. Kabupaten Sintang sebagai pusat pembangunan wilayah

timur Kalbar memiliki peran strategis yaitu sebagai lokomotif perubahan

masyarakat wilayah timur Kalimantan Barat.

“Oleh karenanya, langkah-langkah kemajuan yang kita rancang

harus mampu melihat masa depan dengan segala dinamika tantangannya, siap

mempertemukan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki seluruh pelaku

pembangunan serta menghubungkannya dengan cara kerja yang kolaboratif,” jelasnya.

Oleh karenanya tambah Jarot, hal itu harus disadari bahwa

pilihan yang amat terbatas, jangan sia-siakan waktu, tenaga dan pikiran untuk

banyak berdebat, apalagi yang memicu perpecahaan sesama anak bangsa.

“Mari kita fokus ke langkah nyata merealisasikan rencana

yang ada, kita lakukan secara bersama-sama, serta dilengkapi saling mengisi

satu sama lain atas dasar keseteraan, persaudaraan dan profesionalitas. Saya

pikir inilah cara terbaik masyarakat Kalbar untuk bangkit dan mengejar

ketertinggalannya dari provinsi lain di Indonesia,” pungkasnya.

Usai pelaksanaan upacara Bupati Jarot menyerahkan piagam

penghargaan pada bidang P4BN Kabupaten Sintang yakni Kesbangpol, RSUD Ade M.

Djoen Sintang dan Komunitas BELANTIK.

Seyogyanya pelaksanaan upacara tersebut dilaksanakan di halaman

Kantor Bupati Sintang, namun dikarenakan hujan yang mengguyur Kota Sintang dan

sekitarnya tak kunjung reda, upacara pun dialihkan ke aula Pendopo Bupati

Sintang.

Turut hadir dalam upacara itu, unsur Forkopimda Kabupaten

Sintang, Sultan Sintang, unsur pimpinan OPD Kabupaten Sintang, jajaran BNN

Kabupaten Sintang, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa dan tamu undangan lainnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Buka Bimtek LPJ Dana Hibah dan Bansos, Ini Pesan Sekda Sintang
Jumat, 28 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati Jarot Buka Gawai Adat Mangku Benua Desa Topan Nanga
Jumat, 28 Juni 2019

Berita terkait