Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 28 Juni 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– PeringatanHari Anti Narkoba
Internasional (HANI) dan Hari Berkabung Daerah (Peristiwa Mandor) diperingati
jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang dengan upacara yang dipimpin oleh Bupati
Sintang, Jarot Winarno yang dilaksanakan di aula Pendopo Bupati Sintang, Kamis
(27/6/2019).
Bupati Jarot mengatakan, dirinya sangat percaya dengan upaya
pencegahan dan penindakan yang dilakukan jajaran Polres Sintang dan jajaran BNN
Sintang baik dari aspek pencegahan, penelusuran dan penindakan Narkoba di
Kabupaten Sintang sudah membaik, apabila ada kendala maka akan selalu di bahas
bersama-sama. Namun hal yang perlu disadari bahwa tantangan saat ini semakin
besar, terlebih lagi di kawasan Sungai Kelik, Ketungau Hulu akan dibangun PLBN.
“Kemungkinan bisa saja PLBN nanti dimanfaatkan untuk
distribusi gelap narkoba oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab yang
ingin menghancurkan generasi bangsa, namun saya percaya baik itu Kepolisian,
TNI dan BNN serta pihak terkait lainnya pastilah sudah mengantisipasinya
jauh-jauh hari agar hal tersebut tidak terjadi ke depannya,” kata Jarot.
Yang menjadi kendala dalam permasalahan Narkoba di Kabupaten
Sintang, lanjut Bupati yakni belum adanya pusat rehabilitasi bagi para pengguna
narkoba. Untuk itu dirinya berkeinginan agar RSUD Rujukan Ade M Djeon Sintang
yang luas area lahannya mencapai 20 hektar lebih bisa dibuat tempat khusus
rehabilitasi narkoba karena rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan
kedokteran jiwa yang merupakan salah satu aspek rehabilitasi.
“Saya mengajak kepada masyarakat sipil, mari kita buat
tempat rehabilitasi, lalu kita sosialisasi bersama bahwa narkoba kalau sudah
ditindak teman-teman Polres, penyidik sudah dikenai konsekuensi hukum yaitu
jangan dianggap stigma lagi, kalau mereka lalu kita jauhi, mereka berkelompok
pada kelompok mereka lagi, mereka kambuh lagi, sehingga penindakan yang tidak
disertai rehabilitasi tidak ada gunanya,” jelas Jarot.
Oleh karenanya, pusat rehabilitas tersebut sangat penting
kata Jarot, kalau bisa tahun ini sudah dirumuskan bersama-sama dengan berbagai
pihak.
“Saya punya pengalaman pribadi saya merehabkan 4 orang yang
harus keluar Kota Sintang, bahkan saya dengar ada lagi pusat rehabilitasi di Melawi,”
tukasnya.
Sementara mengenai Hari Berkabung Daerah atau yang lebih dikenal
dengan Peristiwa Mandor, peristiwa tersebut, kata Bupati Jarot akan selalu
dikenang sebagai sejarah pahit. Di mana dalam peristiwa itu terjadi penculikan,
penyiksaan hingga eksekusi mati secara sadis dari penjajah Jepang terhadap para
feodal lokal, cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman,
budayawan, hingga rakyat jelata, dari berbagai suku maupun agama.
“Hikmah untuk kita dibalik musibah Peristiwa Mandor tersebut
ialah kita harus membangun kembali para cerdik pandai, politisi, tokoh
masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan yang sangat dibutuhkan Kalimantan Barat
untuk bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional. Sebab secara
faktual, Kalbar memang masih jauh tertinggal dari provinsi lain, baik di bidang
ekonomi, pendidikan, kualitas SDM dan lain sebagainya,” kata dia.
Spirit berkabung yang dirasakan saat ini, pesan Bupati
Jarot, harus ditransformasi menjadi energi aktual untuk mengambil
langkah-langkah strategis mencapai kemajuan Kalimantan Barat, termasuk
Kabupaten Sintang di dalamnya.
Sejarah pahit itu harus menjadi cambuk untuk berlari kencang
membangun Kalimantan Barat. Kabupaten Sintang sebagai pusat pembangunan wilayah
timur Kalbar memiliki peran strategis yaitu sebagai lokomotif perubahan
masyarakat wilayah timur Kalimantan Barat.
“Oleh karenanya, langkah-langkah kemajuan yang kita rancang
harus mampu melihat masa depan dengan segala dinamika tantangannya, siap
mempertemukan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki seluruh pelaku
pembangunan serta menghubungkannya dengan cara kerja yang kolaboratif,” jelasnya.
Oleh karenanya tambah Jarot, hal itu harus disadari bahwa
pilihan yang amat terbatas, jangan sia-siakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
banyak berdebat, apalagi yang memicu perpecahaan sesama anak bangsa.
“Mari kita fokus ke langkah nyata merealisasikan rencana
yang ada, kita lakukan secara bersama-sama, serta dilengkapi saling mengisi
satu sama lain atas dasar keseteraan, persaudaraan dan profesionalitas. Saya
pikir inilah cara terbaik masyarakat Kalbar untuk bangkit dan mengejar
ketertinggalannya dari provinsi lain di Indonesia,” pungkasnya.
Usai pelaksanaan upacara Bupati Jarot menyerahkan piagam
penghargaan pada bidang P4BN Kabupaten Sintang yakni Kesbangpol, RSUD Ade M.
Djoen Sintang dan Komunitas BELANTIK.
Seyogyanya pelaksanaan upacara tersebut dilaksanakan di halaman
Kantor Bupati Sintang, namun dikarenakan hujan yang mengguyur Kota Sintang dan
sekitarnya tak kunjung reda, upacara pun dialihkan ke aula Pendopo Bupati
Sintang.
Turut hadir dalam upacara itu, unsur Forkopimda Kabupaten
Sintang, Sultan Sintang, unsur pimpinan OPD Kabupaten Sintang, jajaran BNN
Kabupaten Sintang, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa dan tamu undangan lainnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– PeringatanHari Anti Narkoba
Internasional (HANI) dan Hari Berkabung Daerah (Peristiwa Mandor) diperingati
jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang dengan upacara yang dipimpin oleh Bupati
Sintang, Jarot Winarno yang dilaksanakan di aula Pendopo Bupati Sintang, Kamis
(27/6/2019).
Bupati Jarot mengatakan, dirinya sangat percaya dengan upaya
pencegahan dan penindakan yang dilakukan jajaran Polres Sintang dan jajaran BNN
Sintang baik dari aspek pencegahan, penelusuran dan penindakan Narkoba di
Kabupaten Sintang sudah membaik, apabila ada kendala maka akan selalu di bahas
bersama-sama. Namun hal yang perlu disadari bahwa tantangan saat ini semakin
besar, terlebih lagi di kawasan Sungai Kelik, Ketungau Hulu akan dibangun PLBN.
“Kemungkinan bisa saja PLBN nanti dimanfaatkan untuk
distribusi gelap narkoba oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab yang
ingin menghancurkan generasi bangsa, namun saya percaya baik itu Kepolisian,
TNI dan BNN serta pihak terkait lainnya pastilah sudah mengantisipasinya
jauh-jauh hari agar hal tersebut tidak terjadi ke depannya,” kata Jarot.
Yang menjadi kendala dalam permasalahan Narkoba di Kabupaten
Sintang, lanjut Bupati yakni belum adanya pusat rehabilitasi bagi para pengguna
narkoba. Untuk itu dirinya berkeinginan agar RSUD Rujukan Ade M Djeon Sintang
yang luas area lahannya mencapai 20 hektar lebih bisa dibuat tempat khusus
rehabilitasi narkoba karena rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan
kedokteran jiwa yang merupakan salah satu aspek rehabilitasi.
“Saya mengajak kepada masyarakat sipil, mari kita buat
tempat rehabilitasi, lalu kita sosialisasi bersama bahwa narkoba kalau sudah
ditindak teman-teman Polres, penyidik sudah dikenai konsekuensi hukum yaitu
jangan dianggap stigma lagi, kalau mereka lalu kita jauhi, mereka berkelompok
pada kelompok mereka lagi, mereka kambuh lagi, sehingga penindakan yang tidak
disertai rehabilitasi tidak ada gunanya,” jelas Jarot.
Oleh karenanya, pusat rehabilitas tersebut sangat penting
kata Jarot, kalau bisa tahun ini sudah dirumuskan bersama-sama dengan berbagai
pihak.
“Saya punya pengalaman pribadi saya merehabkan 4 orang yang
harus keluar Kota Sintang, bahkan saya dengar ada lagi pusat rehabilitasi di Melawi,”
tukasnya.
Sementara mengenai Hari Berkabung Daerah atau yang lebih dikenal
dengan Peristiwa Mandor, peristiwa tersebut, kata Bupati Jarot akan selalu
dikenang sebagai sejarah pahit. Di mana dalam peristiwa itu terjadi penculikan,
penyiksaan hingga eksekusi mati secara sadis dari penjajah Jepang terhadap para
feodal lokal, cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman,
budayawan, hingga rakyat jelata, dari berbagai suku maupun agama.
“Hikmah untuk kita dibalik musibah Peristiwa Mandor tersebut
ialah kita harus membangun kembali para cerdik pandai, politisi, tokoh
masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan yang sangat dibutuhkan Kalimantan Barat
untuk bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional. Sebab secara
faktual, Kalbar memang masih jauh tertinggal dari provinsi lain, baik di bidang
ekonomi, pendidikan, kualitas SDM dan lain sebagainya,” kata dia.
Spirit berkabung yang dirasakan saat ini, pesan Bupati
Jarot, harus ditransformasi menjadi energi aktual untuk mengambil
langkah-langkah strategis mencapai kemajuan Kalimantan Barat, termasuk
Kabupaten Sintang di dalamnya.
Sejarah pahit itu harus menjadi cambuk untuk berlari kencang
membangun Kalimantan Barat. Kabupaten Sintang sebagai pusat pembangunan wilayah
timur Kalbar memiliki peran strategis yaitu sebagai lokomotif perubahan
masyarakat wilayah timur Kalimantan Barat.
“Oleh karenanya, langkah-langkah kemajuan yang kita rancang
harus mampu melihat masa depan dengan segala dinamika tantangannya, siap
mempertemukan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki seluruh pelaku
pembangunan serta menghubungkannya dengan cara kerja yang kolaboratif,” jelasnya.
Oleh karenanya tambah Jarot, hal itu harus disadari bahwa
pilihan yang amat terbatas, jangan sia-siakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
banyak berdebat, apalagi yang memicu perpecahaan sesama anak bangsa.
“Mari kita fokus ke langkah nyata merealisasikan rencana
yang ada, kita lakukan secara bersama-sama, serta dilengkapi saling mengisi
satu sama lain atas dasar keseteraan, persaudaraan dan profesionalitas. Saya
pikir inilah cara terbaik masyarakat Kalbar untuk bangkit dan mengejar
ketertinggalannya dari provinsi lain di Indonesia,” pungkasnya.
Usai pelaksanaan upacara Bupati Jarot menyerahkan piagam
penghargaan pada bidang P4BN Kabupaten Sintang yakni Kesbangpol, RSUD Ade M.
Djoen Sintang dan Komunitas BELANTIK.
Seyogyanya pelaksanaan upacara tersebut dilaksanakan di halaman
Kantor Bupati Sintang, namun dikarenakan hujan yang mengguyur Kota Sintang dan
sekitarnya tak kunjung reda, upacara pun dialihkan ke aula Pendopo Bupati
Sintang.
Turut hadir dalam upacara itu, unsur Forkopimda Kabupaten
Sintang, Sultan Sintang, unsur pimpinan OPD Kabupaten Sintang, jajaran BNN
Kabupaten Sintang, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa dan tamu undangan lainnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini