Pontianak    

Dentuman Meriam Karbit Tandai Dibukanya STQ Nasional XXV

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 30 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Menteri Agama :

Momentum STQ Wadah Merajut Tali Persaudaraan

KalbarOnline,

Pontianak – Sebanyak25 kali dentuman

meriam karbit menandai dibukanya Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Nasional yang

dilangsungkan di depan Taman Alun Kapuas, Sabtu (29/6/2019) malam.

Selain dentuman meriam karbit, tabuhan gendang yang ditabuh

oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Kalbar, Sutarmidji,

Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga

menandai dibukanya STQ tingkat nasional.

Defile dari 34 Kafilah yang mewakili provinsi se-Indonesia

disambut hangat oleh seluruh undangan yang hadir maupun masyarakat yang

menyaksikannya.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan pelaksanaan

STQ XXV Nasional ini. Ia berharap momentum STQ ini bisa menjadi wadah merajut tali

persaudaraan pasca pemilu yang baru saja dilewati.

“Kita berharap even STQ ini terus ditingkatkan sebab bisa

menjadi stimulan bagi umat dalam memperkokoh rasa kebangsaan melalui

nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa Indonesia telah cukup banyak melahirkan

qori dan qoriah yang berprestasi di tingkat internasional. Tahun lalu, kata

dia, ada tujuh orang anak bangsa yang berhasil mengukir prestasi pada event MTQ

Tingkat Internasional.

“Kita bangga dan mengapresiasi kepada mereka yang sudah mengharumkan

nama bangsa di dunia internasional,” ucap Lukman.

Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan,

pelaksanaan STQ Nasional di Kota Pontianak Provinsi Kalbar sangat berbeda dari

penyelenggaraan STQ sebelumnya. Hal yang berbeda di antaranya mimbar tilawah

utama berbentuk tanjak yang berada di atas sungai terpanjang di Indonesia yaitu

Sungai Kapuas. Mimbar tilawah utama lainnya berbentuk bola dunia yang dibangun

tepat di titik nol derajat Lintang Selatan dan Lintang Utara Garis

Khatulistiwa.

“Semoga dengan dilantunkannya ayat-ayat suci Al Quran di

titik nol derajat bisa mengungkap rahasia Allah yang ada di sana,” tuturnya.

Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono,

menjelaskan, sebagai tuan rumah, pihaknya diminta mempersiapkan venue di lima

titik atau lokasi. Dua venue utama berada di Taman Alun Kapuas, tepatnya di

Sungai Kapuas dan di Tugu Khatulistiwa.

Di Sungai Kapuas, desain venue berbentuk menyerupai tanjak,

sedangkan desain bola dunia berada di Tugu Khatulistiwa. Menurutnya,

venue-venue itu menjadi hal yang unik karena menjadi ciri khas tersendiri.

“Kita ingin para tamu STQ dari berbagai provinsi ini

terkesan dan mengenang Kota Pontianak sebagai tuan rumah STQ XXV Nasional,

khususnya tempat-tempat yang berada di lokasi outdoor,” ungkapnya.

Edi berpendapat, di era digital ini, tempat-tempat yang

dibangun harus instagramable, di mana tidak hanya sebagai tempat untuk sebuah

event, namun bisa dimanfaatkan sebagai spot-spot foto yang bisa diviralkan

melalui smartphone.

Para tamu juga tentunya memposting di media sosial dan

dilihat banyak orang sehingga mengundang rasa penasaran untuk melihat langsung

ke lokasi-lokasi tersebut.

“Mereka senang karena lokasi perlombaan STQ di luar ruangan

dan dekat dengan obyek wisata sehingga tidak terkesan monoton, melihat pemandangan

dan melihat budaya kearifan lokal yang khas di Kota Pontianak,” imbuhnya.

Selaku tuan rumah, ia mengimbau warga Kota Pontianak mendukung dan mensukseskan STQ Nasional yang digelar di Bumi Khatulistiwa ini supaya berjalan lancar.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak, mari kita sukseskan pelaksanaan STQ XXV Nasional ini dan berikan kesan yang baik bagi para tamu kita,” pungkasnya. (jim/humpro)

Artikel Selanjutnya
Edi Kamtono Ajak Warga Sukseskan STQ XXV Nasional
Minggu, 30 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati Jarot Lantik Kepengurusan Puspawaja Sintang Periode 2019-2024
Minggu, 30 Juni 2019

Berita terkait