Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 30 Juni 2019 |
Menteri Agama :
Momentum STQ Wadah Merajut Tali Persaudaraan
KalbarOnline,
Pontianak – Sebanyak25 kali dentuman
meriam karbit menandai dibukanya Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Nasional yang
dilangsungkan di depan Taman Alun Kapuas, Sabtu (29/6/2019) malam.
Selain dentuman meriam karbit, tabuhan gendang yang ditabuh
oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Kalbar, Sutarmidji,
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga
menandai dibukanya STQ tingkat nasional.
Defile dari 34 Kafilah yang mewakili provinsi se-Indonesia
disambut hangat oleh seluruh undangan yang hadir maupun masyarakat yang
menyaksikannya.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan pelaksanaan
STQ XXV Nasional ini. Ia berharap momentum STQ ini bisa menjadi wadah merajut tali
persaudaraan pasca pemilu yang baru saja dilewati.
“Kita berharap even STQ ini terus ditingkatkan sebab bisa
menjadi stimulan bagi umat dalam memperkokoh rasa kebangsaan melalui
nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa Indonesia telah cukup banyak melahirkan
qori dan qoriah yang berprestasi di tingkat internasional. Tahun lalu, kata
dia, ada tujuh orang anak bangsa yang berhasil mengukir prestasi pada event MTQ
Tingkat Internasional.
“Kita bangga dan mengapresiasi kepada mereka yang sudah mengharumkan
nama bangsa di dunia internasional,” ucap Lukman.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan,
pelaksanaan STQ Nasional di Kota Pontianak Provinsi Kalbar sangat berbeda dari
penyelenggaraan STQ sebelumnya. Hal yang berbeda di antaranya mimbar tilawah
utama berbentuk tanjak yang berada di atas sungai terpanjang di Indonesia yaitu
Sungai Kapuas. Mimbar tilawah utama lainnya berbentuk bola dunia yang dibangun
tepat di titik nol derajat Lintang Selatan dan Lintang Utara Garis
Khatulistiwa.
“Semoga dengan dilantunkannya ayat-ayat suci Al Quran di
titik nol derajat bisa mengungkap rahasia Allah yang ada di sana,” tuturnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono,
menjelaskan, sebagai tuan rumah, pihaknya diminta mempersiapkan venue di lima
titik atau lokasi. Dua venue utama berada di Taman Alun Kapuas, tepatnya di
Sungai Kapuas dan di Tugu Khatulistiwa.
Di Sungai Kapuas, desain venue berbentuk menyerupai tanjak,
sedangkan desain bola dunia berada di Tugu Khatulistiwa. Menurutnya,
venue-venue itu menjadi hal yang unik karena menjadi ciri khas tersendiri.
“Kita ingin para tamu STQ dari berbagai provinsi ini
terkesan dan mengenang Kota Pontianak sebagai tuan rumah STQ XXV Nasional,
khususnya tempat-tempat yang berada di lokasi outdoor,” ungkapnya.
Edi berpendapat, di era digital ini, tempat-tempat yang
dibangun harus instagramable, di mana tidak hanya sebagai tempat untuk sebuah
event, namun bisa dimanfaatkan sebagai spot-spot foto yang bisa diviralkan
melalui smartphone.
Para tamu juga tentunya memposting di media sosial dan
dilihat banyak orang sehingga mengundang rasa penasaran untuk melihat langsung
ke lokasi-lokasi tersebut.
“Mereka senang karena lokasi perlombaan STQ di luar ruangan
dan dekat dengan obyek wisata sehingga tidak terkesan monoton, melihat pemandangan
dan melihat budaya kearifan lokal yang khas di Kota Pontianak,” imbuhnya.
Selaku tuan rumah, ia mengimbau warga Kota Pontianak mendukung dan mensukseskan STQ Nasional yang digelar di Bumi Khatulistiwa ini supaya berjalan lancar.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak, mari kita sukseskan pelaksanaan STQ XXV Nasional ini dan berikan kesan yang baik bagi para tamu kita,” pungkasnya. (jim/humpro)
Menteri Agama :
Momentum STQ Wadah Merajut Tali Persaudaraan
KalbarOnline,
Pontianak – Sebanyak25 kali dentuman
meriam karbit menandai dibukanya Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Nasional yang
dilangsungkan di depan Taman Alun Kapuas, Sabtu (29/6/2019) malam.
Selain dentuman meriam karbit, tabuhan gendang yang ditabuh
oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Kalbar, Sutarmidji,
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga
menandai dibukanya STQ tingkat nasional.
Defile dari 34 Kafilah yang mewakili provinsi se-Indonesia
disambut hangat oleh seluruh undangan yang hadir maupun masyarakat yang
menyaksikannya.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan pelaksanaan
STQ XXV Nasional ini. Ia berharap momentum STQ ini bisa menjadi wadah merajut tali
persaudaraan pasca pemilu yang baru saja dilewati.
“Kita berharap even STQ ini terus ditingkatkan sebab bisa
menjadi stimulan bagi umat dalam memperkokoh rasa kebangsaan melalui
nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa Indonesia telah cukup banyak melahirkan
qori dan qoriah yang berprestasi di tingkat internasional. Tahun lalu, kata
dia, ada tujuh orang anak bangsa yang berhasil mengukir prestasi pada event MTQ
Tingkat Internasional.
“Kita bangga dan mengapresiasi kepada mereka yang sudah mengharumkan
nama bangsa di dunia internasional,” ucap Lukman.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan,
pelaksanaan STQ Nasional di Kota Pontianak Provinsi Kalbar sangat berbeda dari
penyelenggaraan STQ sebelumnya. Hal yang berbeda di antaranya mimbar tilawah
utama berbentuk tanjak yang berada di atas sungai terpanjang di Indonesia yaitu
Sungai Kapuas. Mimbar tilawah utama lainnya berbentuk bola dunia yang dibangun
tepat di titik nol derajat Lintang Selatan dan Lintang Utara Garis
Khatulistiwa.
“Semoga dengan dilantunkannya ayat-ayat suci Al Quran di
titik nol derajat bisa mengungkap rahasia Allah yang ada di sana,” tuturnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono,
menjelaskan, sebagai tuan rumah, pihaknya diminta mempersiapkan venue di lima
titik atau lokasi. Dua venue utama berada di Taman Alun Kapuas, tepatnya di
Sungai Kapuas dan di Tugu Khatulistiwa.
Di Sungai Kapuas, desain venue berbentuk menyerupai tanjak,
sedangkan desain bola dunia berada di Tugu Khatulistiwa. Menurutnya,
venue-venue itu menjadi hal yang unik karena menjadi ciri khas tersendiri.
“Kita ingin para tamu STQ dari berbagai provinsi ini
terkesan dan mengenang Kota Pontianak sebagai tuan rumah STQ XXV Nasional,
khususnya tempat-tempat yang berada di lokasi outdoor,” ungkapnya.
Edi berpendapat, di era digital ini, tempat-tempat yang
dibangun harus instagramable, di mana tidak hanya sebagai tempat untuk sebuah
event, namun bisa dimanfaatkan sebagai spot-spot foto yang bisa diviralkan
melalui smartphone.
Para tamu juga tentunya memposting di media sosial dan
dilihat banyak orang sehingga mengundang rasa penasaran untuk melihat langsung
ke lokasi-lokasi tersebut.
“Mereka senang karena lokasi perlombaan STQ di luar ruangan
dan dekat dengan obyek wisata sehingga tidak terkesan monoton, melihat pemandangan
dan melihat budaya kearifan lokal yang khas di Kota Pontianak,” imbuhnya.
Selaku tuan rumah, ia mengimbau warga Kota Pontianak mendukung dan mensukseskan STQ Nasional yang digelar di Bumi Khatulistiwa ini supaya berjalan lancar.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak, mari kita sukseskan pelaksanaan STQ XXV Nasional ini dan berikan kesan yang baik bagi para tamu kita,” pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini