Kalbar juara 5 besar nasional
KalbarOnline, Pontianak – Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV tingkat Nasional di Pontianak, Kalimantan Barat secara resmi ditutup oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (5/7/2019) malam.
Sebagai tuan rumah, Kalimantan Barat telah bekerja dengan maksimal sehingga pelaksanaan festival pemuliaan Alquran yang berlangsung hampir 10 hari ini berjalan dengan sukses dan lancar. Tak hanya sukses pelaksanaan, Kalbar selaku tuan rumah juga sukses mendulang prestasi yang cukup membanggakan dengan keberhasilan meraih juara 5 nasional dalam ajang tersebut.
Prestasi membanggakan itu pun lantas menjadi kebahagiaan bagi Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji tak terkecuali bagi masyarakat Kalbar. Pasalnya, selama 10 tahun belakangan ini, Kalbar yang dulunya merupakan gudangnya qori dan qoriah, puasa prestasi di hampir setiap ajang pemuliaan Alquran tersebut.
“Alhamdulillah, empat kafilah Kalbar yang masuk final itu ada yang berhasil meraih juara 1. Kemudian (Kalbar) berada di peringkat 5 dari 10 besar, ini merupakan prestasi tersendiri. Karena sudah sekian lama, 10 tahun ini kita tidak berprestasi dengan baik, tahun ini Alhamdulillah. Ini menjadi momentum kebangkitan Kalbar sebagai gudangnya qori dan qoriah. Dulu gudangnya qori dan qoriah itu di Kalbar, banyak sekali. Makanya dewan hakim nasional banyak dari Kalbar,” ujar Sutarmidji saat diwawancarai usai penutupan STQ Nasional XXV.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berharap, momentum ini juga menjadi penyemangat pihaknya dalam rangka melahirkan 5000 hafiz dan hafizah yang nantinya akan ditempatkan di seluruh masjid-masjid se-Kalimantan Barat agar dapat memberikan pemahaman yang benar baik mengenai bacaan dan kajian isi kandungan Alquran.
“Saya berharap juga, momentum ini menjadi penyemangat kita untuk melahirkan 5000 hafiz dan hafizah yang nantinya akan ditempatkan di seluruh masjid se-Kalbar agar dapat memberikan pemahaman yang benar mengenai bacaan dan mengkaji isi kandungan Alquran dengan baik ke masyarakat,” harapnya.
“Sehingga kita bisa hidup bernegara dan berbangsa dalam kemajemukan dengan landasan Alquran. Karena semuanya sudah diatur dalam Alquran. Beda agama, suku bangsa, kehidupan beragama dalam keberagaman semuanya sudah diatur dalam Alquran. Sehingga kalau itu dihayati, diimplementasikan maka kehidupan yang damai dalam keberagaman pasti akan terwujud,” timpalnya.
“Mudah-mudahan terwujud. Agama lain juga, saya harapkan demikian sebagaimana yang dikatakan Pak Menteri Agama tadi yakni pahamilah, maknailah ajaran agamanya secara baik supaya kehidupan yang damai dalam keberagaman dapat terwujud dengan baik,” imbuhnya.
Atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar beserta seluruh forkopimda dan masyarakat Kalbar, dirinya juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh kontingen apabila dalam pelaksanaan STQ Nasional di Kalbar terdapat hal yang tak berkenan.
“Saya mohon maaf. Tinggalkan yang tidak nyaman di Pontianak, bawa pulang yang mengesankan di daerah saudara, sampaikan ke masyarakat di masing-masing daerah saudara apa yang berkesan dari Pontianak dan mari kita rajut kebersamaan dalam keberagamanan,” pungkasnya. (Fai)
Comment