KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengucap syukur pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV tingkat nasional di Pontianak, Kalimantan Barat berjalan dengan sukses dan lancar. Suksesnya pelaksanaan STQ yang berlangsung hampir 10 hari itu, kata Edi, tentu tak lepas dari peran semua pihak khususnya warga Pontianak yang berpartisipasi aktif mensukseskan festival pemuliaan Alquran itu.
“Terima kasih kepada warga Pontianak, Gubernur, Kementerian Agama dan jajaran serta panitia yang terlibat, sehingga pelaksanaan STQ nasional XXV ini berjalan lancar dan sukses, boleh dikatakan ini unik,” ujarnya saat diwawancarai usai penutupan STQ Nasional XXV oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (5/7/2019) malam.
Ia pun berharap para kafilah STQ se-Indonesia terkesan dengan Kota Pontianak terutama keramahtamahan masyarakat Pontianak, kuliner dan kesan-kesan baik yang didapat selama berada di Pontianak.
“Untuk itu mari kita jaga terus kondisi yang kondusif ini agar Pontianak terus dikenal sebagai kota yang ramah, aman, damai dan toleran sehingga kita bisa menjadi tuan rumah kegiatan nasional lainnya,” tukasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Khatulistiwa ini turut mengapresiasi prestasi yang berhasil ditorehkan para kafilah STQ Kalbar sehingga berhasil menjadi juara 5 nasional. Dirinya merasa bangga atas prestasi yang berhasil diraih tersebut, sebab menurutnya, prestasi itu merupakan kali pertama diraih Kalbar dalam festival pemuliaan Alquran. Tentunya, kata dia, prestasi tersebut dapat memacu para qori, qoriah, hafiz dan hafizah Pontianak untuk mendulang prestasi di ajang serupa.
“Sangat luar biasa, ini baru pertama kali Kalbar mendapat juara 5 nasional bahkan ada kafilah kita yang mendapat juara 1 nasional yang selama ini belum pernah kita raih. Mudah-mudahan ini menjadi pemacu bagi kafilah kita yang lain untuk mendulang prestasi,” tukasnya.
Untuk itu, dirinya pun berkomitmen akan terus mendukung berbagai kegiatan keagamaan sebagai barometer keberhasilan menciptakan Kota Pontianak sebagai kota yang bermartabat.
“Di Pontianak sudah banyak lembaga tahfiz pesantren pondok tahfiz, Pak Gubernur juga ada program melahirkan lima ribu penghafal Quran. Namun yang terpenting adalah bagaimana warga Pontianak khususnya generasi muda bisa membaca, memahami serta mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah barometer keberhasilan Kota Pontianak untuk menciptakan kota yang bermartabat. Kita akan terus lakukan inovasi melalui berbagai kegiatan keagamaan,” pungkasnya. (Fai)
Comment