Sintang    

Bupati Jarot Hadiri Pesta Adat Dalo’ Suku Dayak U’ud Danum

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 06 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Salah satu adat istiadat Suku Dayak U’ud Danum yaitu menampilkan upacara

Pesta Dalo’. Upacara Pesta Dalo’ itu sendiri merupakan gawai angkat tulang

budaya Dayak U’Ud Danum yang diselenggarakan oleh keluarga dari almarhum Johan

Thomas Totong yang dihadiri langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, di

Desa Muara Kota, Kecamatan Serawai, Jumat (5/7/2019) malam.

Dalam sambutannya, Bupati Jarot merasa berbahagia dapat

hadir sekaligus menyaksikan Pesta Dalo’ ini.

“Saya selaku Bupati Sintang berbahagia bisa menghadiri

sekaligus menyaksikan pesta Dalo’ ini yang diselenggarakan oleh keluarga almarhum

Johan Thomas Totong karena pesta Dalo’ bertujuan untuk mendoakan, menghargai

arwah almarhum Johan Thomas Totong,” kata dia.

Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini berpesan kepada

masyarakat yang hadir dalam kegiatan upacara puncak pesta adat Dalo’ untuk

memperhatikan tiga hal.

“Pertama, adat mengajarkan kita hidup berhubungan dengan

alam, jadi alam harus kita jaga dan lestarikan. Kedua, hidup masyarakat juga

seimbang dengan lingkungan dan yang ketiga, adat istiadat yang diajarkan nenek

moyang harus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan,” pesannya.

Bupati Jarot juga mengapresiasi atas terselenggaranya

kegiatan pesta Dalo’ ini karena didalamnya tergabung komponen bangsa ikut serta

di dalamnya.

“Beberapa hari ini kita telah ikut serta dalam pesta dalo’

ini, tentu ini sangat luar biasa, karena seluruh masyarakat, seluruh komponen

bangsa dari berbagai daerah semua berkumpul di sini, berkat kita menjunjung

tinggi adat kita,” ucapnya.

Selain itu juga, Jarot menyelipkan pesan pembangunan

dihadapan seluruh masyarakat yang hadir.

“Serawai dan Ambalau ini macam rumah saya, tentunya

pembangunan saat ini terus kita jalankan, sekarang infrastruktur sedang

berjalan, jembatan-jembatan yang ada di Desa Serawai dan Ambalau kita bangun,

kemudian jalan juga, bahkan Rumah Sakit juga sudah kita bangun dengan megah,

semua ini kita bangun tujuannya agar kesejahteraan masyarakat semakin maju,”

pesannya.

“Dalam kegiatan pesta dalo’ ini menjunjung tinggi rasa

persatuan dan kesatuan, saya lihat yang muslim juga ikut mempersiapkan kegiatan

ini, ini namanya kerukunan, kesatuan dan persatuan kita masyarakat di Serawai

dan Ambalau, kesatuan inilah menjadi modal sosial untuk membangun,” pesannya.

Sementara perwakilan Ikatan Keluarga Dayak U’ud Danum (IKADUM),

FX Murniyanto menjelaskan, makna dari kegiatan upacara pesta Dalo’.

“Pesta Dalo’ ini merupakan upacara penyelesaian kematian

yang berada di tingkat paling tinggi dalam masyarakat Dayak U’ud Danum, dengan

memiliki tiga hal penting yang terkandung dalam upacara pesta Dalo’ ini,” kata

Murniyanto.

Murniyanto juga menjelaskan tiga hal penting yang terkandung

dalam upacara pesta Dalo’.

“Pertama, merupakan perwujudan rasa hormat yang tinggi dari

anggota keluarga yang masih hidup terhadap keluarga yang sudah meninggal. Kedua,

merupakan perwujudan doa kita kepada mereka yang sudah meninggal agar mereka

berbahagia di alam sana dan yang ketiga adalah ingin menunjukkan keanekaragaman

budaya suku bangsa adat budaya di sini,” jelasnya.

Murniyanto berujar, keanekaragaman budaya ini ditampilkan

untuk menujukkan budaya kepada masyarakat luas.

“Tentu dengan keanekaragaman budaya ini memberikan keindahan

sendiri, keindahan ini untuk menjadikan daya tarik masyarakat untuk datang

menyaksikan kegiatan upacara pesta Dalo’ yang sudah ditampilkan beberapa hari

ini,” tukasnya.

Sementara Ketua Panitia penyelenggara, Zulkarnaen mengatakan

bahwa kegiatan Pesta Dalo’ ini sudah dilaksanakan sejak beberapa hari yang lalu.

“Kegiatan ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2019 dan puncak kegiatan pada hari ini 5 Juli 2019, dari mulainya kegiatan Pesta Dalo’ ini ada berbagai kegiatan, salah satunya Ngatung Ritual, kemudian ada juga beberapa prosesi adat lainnya,” kata Zulkarnaen.

Usai memberikan sambutan, Bupati Jarot bersama rombongan dan tamu undangan lainnya, mengikuti prosesi adat Nganjan atau prosesi sebelum melakukan pembukaan tuak pamali. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Raih Peringkat 5 Besar STQ Nasional XXV, OSO : Sejarah Bagi Kalbar
Sabtu, 06 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Edi Kamtono Ucap Syukur Pelaksanaan STQ Nasional XXV di Pontianak Berjalan Sukses
Sabtu, 06 Juli 2019

Berita terkait