Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 06 Juli 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Salah satu adat istiadat Suku Dayak U’ud Danum yaitu menampilkan upacara
Pesta Dalo’. Upacara Pesta Dalo’ itu sendiri merupakan gawai angkat tulang
budaya Dayak U’Ud Danum yang diselenggarakan oleh keluarga dari almarhum Johan
Thomas Totong yang dihadiri langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, di
Desa Muara Kota, Kecamatan Serawai, Jumat (5/7/2019) malam.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot merasa berbahagia dapat
hadir sekaligus menyaksikan Pesta Dalo’ ini.
“Saya selaku Bupati Sintang berbahagia bisa menghadiri
sekaligus menyaksikan pesta Dalo’ ini yang diselenggarakan oleh keluarga almarhum
Johan Thomas Totong karena pesta Dalo’ bertujuan untuk mendoakan, menghargai
arwah almarhum Johan Thomas Totong,” kata dia.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini berpesan kepada
masyarakat yang hadir dalam kegiatan upacara puncak pesta adat Dalo’ untuk
memperhatikan tiga hal.
“Pertama, adat mengajarkan kita hidup berhubungan dengan
alam, jadi alam harus kita jaga dan lestarikan. Kedua, hidup masyarakat juga
seimbang dengan lingkungan dan yang ketiga, adat istiadat yang diajarkan nenek
moyang harus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan,” pesannya.
Bupati Jarot juga mengapresiasi atas terselenggaranya
kegiatan pesta Dalo’ ini karena didalamnya tergabung komponen bangsa ikut serta
di dalamnya.
“Beberapa hari ini kita telah ikut serta dalam pesta dalo’
ini, tentu ini sangat luar biasa, karena seluruh masyarakat, seluruh komponen
bangsa dari berbagai daerah semua berkumpul di sini, berkat kita menjunjung
tinggi adat kita,” ucapnya.
Selain itu juga, Jarot menyelipkan pesan pembangunan
dihadapan seluruh masyarakat yang hadir.
“Serawai dan Ambalau ini macam rumah saya, tentunya
pembangunan saat ini terus kita jalankan, sekarang infrastruktur sedang
berjalan, jembatan-jembatan yang ada di Desa Serawai dan Ambalau kita bangun,
kemudian jalan juga, bahkan Rumah Sakit juga sudah kita bangun dengan megah,
semua ini kita bangun tujuannya agar kesejahteraan masyarakat semakin maju,”
pesannya.
“Dalam kegiatan pesta dalo’ ini menjunjung tinggi rasa
persatuan dan kesatuan, saya lihat yang muslim juga ikut mempersiapkan kegiatan
ini, ini namanya kerukunan, kesatuan dan persatuan kita masyarakat di Serawai
dan Ambalau, kesatuan inilah menjadi modal sosial untuk membangun,” pesannya.
Sementara perwakilan Ikatan Keluarga Dayak U’ud Danum (IKADUM),
FX Murniyanto menjelaskan, makna dari kegiatan upacara pesta Dalo’.
“Pesta Dalo’ ini merupakan upacara penyelesaian kematian
yang berada di tingkat paling tinggi dalam masyarakat Dayak U’ud Danum, dengan
memiliki tiga hal penting yang terkandung dalam upacara pesta Dalo’ ini,” kata
Murniyanto.
Murniyanto juga menjelaskan tiga hal penting yang terkandung
dalam upacara pesta Dalo’.
“Pertama, merupakan perwujudan rasa hormat yang tinggi dari
anggota keluarga yang masih hidup terhadap keluarga yang sudah meninggal. Kedua,
merupakan perwujudan doa kita kepada mereka yang sudah meninggal agar mereka
berbahagia di alam sana dan yang ketiga adalah ingin menunjukkan keanekaragaman
budaya suku bangsa adat budaya di sini,” jelasnya.
Murniyanto berujar, keanekaragaman budaya ini ditampilkan
untuk menujukkan budaya kepada masyarakat luas.
“Tentu dengan keanekaragaman budaya ini memberikan keindahan
sendiri, keindahan ini untuk menjadikan daya tarik masyarakat untuk datang
menyaksikan kegiatan upacara pesta Dalo’ yang sudah ditampilkan beberapa hari
ini,” tukasnya.
Sementara Ketua Panitia penyelenggara, Zulkarnaen mengatakan
bahwa kegiatan Pesta Dalo’ ini sudah dilaksanakan sejak beberapa hari yang lalu.
“Kegiatan ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2019 dan puncak kegiatan pada hari ini 5 Juli 2019, dari mulainya kegiatan Pesta Dalo’ ini ada berbagai kegiatan, salah satunya Ngatung Ritual, kemudian ada juga beberapa prosesi adat lainnya,” kata Zulkarnaen.
Usai memberikan sambutan, Bupati Jarot bersama rombongan dan tamu undangan lainnya, mengikuti prosesi adat Nganjan atau prosesi sebelum melakukan pembukaan tuak pamali. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Salah satu adat istiadat Suku Dayak U’ud Danum yaitu menampilkan upacara
Pesta Dalo’. Upacara Pesta Dalo’ itu sendiri merupakan gawai angkat tulang
budaya Dayak U’Ud Danum yang diselenggarakan oleh keluarga dari almarhum Johan
Thomas Totong yang dihadiri langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, di
Desa Muara Kota, Kecamatan Serawai, Jumat (5/7/2019) malam.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot merasa berbahagia dapat
hadir sekaligus menyaksikan Pesta Dalo’ ini.
“Saya selaku Bupati Sintang berbahagia bisa menghadiri
sekaligus menyaksikan pesta Dalo’ ini yang diselenggarakan oleh keluarga almarhum
Johan Thomas Totong karena pesta Dalo’ bertujuan untuk mendoakan, menghargai
arwah almarhum Johan Thomas Totong,” kata dia.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini berpesan kepada
masyarakat yang hadir dalam kegiatan upacara puncak pesta adat Dalo’ untuk
memperhatikan tiga hal.
“Pertama, adat mengajarkan kita hidup berhubungan dengan
alam, jadi alam harus kita jaga dan lestarikan. Kedua, hidup masyarakat juga
seimbang dengan lingkungan dan yang ketiga, adat istiadat yang diajarkan nenek
moyang harus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan,” pesannya.
Bupati Jarot juga mengapresiasi atas terselenggaranya
kegiatan pesta Dalo’ ini karena didalamnya tergabung komponen bangsa ikut serta
di dalamnya.
“Beberapa hari ini kita telah ikut serta dalam pesta dalo’
ini, tentu ini sangat luar biasa, karena seluruh masyarakat, seluruh komponen
bangsa dari berbagai daerah semua berkumpul di sini, berkat kita menjunjung
tinggi adat kita,” ucapnya.
Selain itu juga, Jarot menyelipkan pesan pembangunan
dihadapan seluruh masyarakat yang hadir.
“Serawai dan Ambalau ini macam rumah saya, tentunya
pembangunan saat ini terus kita jalankan, sekarang infrastruktur sedang
berjalan, jembatan-jembatan yang ada di Desa Serawai dan Ambalau kita bangun,
kemudian jalan juga, bahkan Rumah Sakit juga sudah kita bangun dengan megah,
semua ini kita bangun tujuannya agar kesejahteraan masyarakat semakin maju,”
pesannya.
“Dalam kegiatan pesta dalo’ ini menjunjung tinggi rasa
persatuan dan kesatuan, saya lihat yang muslim juga ikut mempersiapkan kegiatan
ini, ini namanya kerukunan, kesatuan dan persatuan kita masyarakat di Serawai
dan Ambalau, kesatuan inilah menjadi modal sosial untuk membangun,” pesannya.
Sementara perwakilan Ikatan Keluarga Dayak U’ud Danum (IKADUM),
FX Murniyanto menjelaskan, makna dari kegiatan upacara pesta Dalo’.
“Pesta Dalo’ ini merupakan upacara penyelesaian kematian
yang berada di tingkat paling tinggi dalam masyarakat Dayak U’ud Danum, dengan
memiliki tiga hal penting yang terkandung dalam upacara pesta Dalo’ ini,” kata
Murniyanto.
Murniyanto juga menjelaskan tiga hal penting yang terkandung
dalam upacara pesta Dalo’.
“Pertama, merupakan perwujudan rasa hormat yang tinggi dari
anggota keluarga yang masih hidup terhadap keluarga yang sudah meninggal. Kedua,
merupakan perwujudan doa kita kepada mereka yang sudah meninggal agar mereka
berbahagia di alam sana dan yang ketiga adalah ingin menunjukkan keanekaragaman
budaya suku bangsa adat budaya di sini,” jelasnya.
Murniyanto berujar, keanekaragaman budaya ini ditampilkan
untuk menujukkan budaya kepada masyarakat luas.
“Tentu dengan keanekaragaman budaya ini memberikan keindahan
sendiri, keindahan ini untuk menjadikan daya tarik masyarakat untuk datang
menyaksikan kegiatan upacara pesta Dalo’ yang sudah ditampilkan beberapa hari
ini,” tukasnya.
Sementara Ketua Panitia penyelenggara, Zulkarnaen mengatakan
bahwa kegiatan Pesta Dalo’ ini sudah dilaksanakan sejak beberapa hari yang lalu.
“Kegiatan ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2019 dan puncak kegiatan pada hari ini 5 Juli 2019, dari mulainya kegiatan Pesta Dalo’ ini ada berbagai kegiatan, salah satunya Ngatung Ritual, kemudian ada juga beberapa prosesi adat lainnya,” kata Zulkarnaen.
Usai memberikan sambutan, Bupati Jarot bersama rombongan dan tamu undangan lainnya, mengikuti prosesi adat Nganjan atau prosesi sebelum melakukan pembukaan tuak pamali. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini