KalbarOnline, Sintang – Agenda Gawai Dayak di setiap desa di Kabupaten Sintang masih terus berlangsung, salah satunya Gawai Dayak Sub Suku Undau di Desa Tertung Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang yang secara langsung dibuka oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, Sabtu (29/6/2019) kemarin.
Pembukaan gawai tersebut ditandai dengan pembukaan kain penutup tempayan yang berisikan minuman khas Dayak yaitu Tuak Pemali sekaligus melaksanakan penancapan tiang pertama pembangunan rumah betang adat dayak Desa Tertung Mau oleh Bupati Jarot.
Dalam kegiatan pembukaan gawai dayak tersebut, Bupati Jarot didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang, H. Sudirman.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, kegiatan gawai ini sangatlah luar biasa karena di dalamnya terdapat momentum mensyukuri warisan leluhur yang harus dilestarikan.
“Hari ini kita syukuri agenda tutup tahun sebagai momentum warisan nenek moyang yang sangat luhur, sehingga ini saya ucapkan luar biasa, mudah-mudahan rezeki semakin melimpah dan kita dapat menyongsong tahun depan lebih baik lagi,” ujarnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga mengatakan bahwa hasil musyawarah adat sub suku Dayak Undau ingin memajukan sektor pertanian.
“Jadi mari kita bangun desa kita, kita sudah realisasikan apa hasil dari pada musyawarah adat sub suku Undau pada waktu itu, dimana kita ingin memajukan sektor perkebunan pertanian di wilayah sub Suku Undau, agar kelestarian tersebut tidak menjadi sebuah ketertinggalan,” ajaknya.
Dirinya juga berujar bahwa dalam kegiatan gawai ini memiliki makna untuk saling menghargai satu sama lain.
“Nenek moyang kita mengajarkan bahwa adat mengatur kita dengan Tuhan, adat mengatur kita sesama manusia untuk saling menghormati, menghargai, kalau kita tidak diganggu maka tidak akan menganggu orang lain, maka kita hidup haruslah rukun,” tukasnya.
Pada kesempatan itu juga, Bupati Sintang menyampaikan pesan pembangunan dalam kegiatan pembukaan Gawai Dayak.
“Perlu diketahui, bahwa pada Bulan November 2018 lalu, Pemkab Sintang sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di wilayah ini, sebenarnya sudah dilelang akan tetapi terkait Pilpres jadi kita tunda dan akan dimulai pelelangannya minggu depan, secara kontraktual saya fokuskan pada titik-titik kritis, yang harus dituntaskan, dengan harapan dapat memperbaiki jalan yang rusak, dengan demikian kalau jalan sudah bagus, baru kita fikirkan listrik untuk masuk ke daerah sini,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksanaan Gawai Dayak, Bangun mengatakan bahwa kegiatan gawai dayak ini dilaksanakan selama dua hari yang bertujuan mensyukuri hasil panen dan tutup tahun.
“Kita selenggarakan gawai dayak sub Suku Undau ini dari tanggal 28 Juni 2019 hingga 29 Juni 2019 dan pada tanggal 29 Juni ini adalah puncak daripada kegiatan gawai dayak yang dimana sebagai gawai tutup tahun setelah habis panen yang dilaksanakan,” kata Bangun.
Sementara Kepala Desa Tertung Mau, Kadi berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sintang untuk dapat membantu hadirnya listrik di Desa Tertung Mau.
“Harapan kami listrik di sini bisa masuk sampai ke Desa Tertung Mau dan kemudian jalan masuk ke Desa kami perlu diperhatikan,” harap Kadi.
Usai pembukaan gawai dayak, Bupati Jarot bersama rombongan lainnya melakukan pembukaan tuak pemali sekaligus penancapan tiang pertama pembangunan rumah betang adat Dayak di Desa Tertung Mau yang dialokasikan melalui dana desa sebesar Rp150 juta. (*/Sg)
Comment