Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 01 Juli 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Agenda Gawai Dayak di setiap desa di Kabupaten Sintang masih terus
berlangsung, salah satunya Gawai Dayak Sub Suku Undau di Desa Tertung Mau,
Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang yang secara langsung dibuka oleh
Bupati Sintang, Jarot Winarno, Sabtu (29/6/2019) kemarin.
Pembukaan gawai tersebut ditandai dengan pembukaan kain
penutup tempayan yang berisikan minuman khas Dayak yaitu Tuak Pemali sekaligus
melaksanakan penancapan tiang pertama pembangunan rumah betang adat dayak Desa
Tertung Mau oleh Bupati Jarot.
Dalam kegiatan pembukaan gawai dayak tersebut, Bupati Jarot didampingi
oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang,
H. Sudirman.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, kegiatan gawai
ini sangatlah luar biasa karena di dalamnya terdapat momentum mensyukuri
warisan leluhur yang harus dilestarikan.
“Hari ini kita syukuri agenda tutup tahun sebagai momentum
warisan nenek moyang yang sangat luhur, sehingga ini saya ucapkan luar biasa,
mudah-mudahan rezeki semakin melimpah dan kita dapat menyongsong tahun depan
lebih baik lagi,” ujarnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga mengatakan bahwa
hasil musyawarah adat sub suku Dayak Undau ingin memajukan sektor pertanian.
“Jadi mari kita bangun desa kita, kita sudah realisasikan
apa hasil dari pada musyawarah adat sub suku Undau pada waktu itu, dimana kita
ingin memajukan sektor perkebunan pertanian di wilayah sub Suku Undau, agar
kelestarian tersebut tidak menjadi sebuah ketertinggalan,” ajaknya.
Dirinya juga berujar bahwa dalam kegiatan gawai ini memiliki
makna untuk saling menghargai satu sama lain.
“Nenek moyang kita mengajarkan bahwa adat mengatur kita
dengan Tuhan, adat mengatur kita sesama manusia untuk saling menghormati,
menghargai, kalau kita tidak diganggu maka tidak akan menganggu orang lain,
maka kita hidup haruslah rukun,” tukasnya.
Pada kesempatan itu juga, Bupati Sintang menyampaikan pesan
pembangunan dalam kegiatan pembukaan Gawai Dayak.
“Perlu diketahui, bahwa pada Bulan November 2018 lalu,
Pemkab Sintang sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di
wilayah ini, sebenarnya sudah dilelang akan tetapi terkait Pilpres jadi kita
tunda dan akan dimulai pelelangannya minggu depan, secara kontraktual saya
fokuskan pada titik-titik kritis, yang harus dituntaskan, dengan harapan dapat
memperbaiki jalan yang rusak, dengan demikian kalau jalan sudah bagus, baru
kita fikirkan listrik untuk masuk ke daerah sini,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksanaan Gawai Dayak, Bangun
mengatakan bahwa kegiatan gawai dayak ini dilaksanakan selama dua hari yang
bertujuan mensyukuri hasil panen dan tutup tahun.
“Kita selenggarakan gawai dayak sub Suku Undau ini dari
tanggal 28 Juni 2019 hingga 29 Juni 2019 dan pada tanggal 29 Juni ini adalah
puncak daripada kegiatan gawai dayak yang dimana sebagai gawai tutup tahun
setelah habis panen yang dilaksanakan,” kata Bangun.
Sementara Kepala Desa Tertung Mau, Kadi berharap kepada
Pemerintah Kabupaten Sintang untuk dapat membantu hadirnya listrik di Desa
Tertung Mau.
“Harapan kami listrik di sini bisa masuk sampai ke Desa
Tertung Mau dan kemudian jalan masuk ke Desa kami perlu diperhatikan,” harap
Kadi.
Usai pembukaan gawai dayak, Bupati Jarot bersama rombongan
lainnya melakukan pembukaan tuak pemali sekaligus penancapan tiang pertama
pembangunan rumah betang adat Dayak di Desa Tertung Mau yang dialokasikan
melalui dana desa sebesar Rp150 juta. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Agenda Gawai Dayak di setiap desa di Kabupaten Sintang masih terus
berlangsung, salah satunya Gawai Dayak Sub Suku Undau di Desa Tertung Mau,
Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang yang secara langsung dibuka oleh
Bupati Sintang, Jarot Winarno, Sabtu (29/6/2019) kemarin.
Pembukaan gawai tersebut ditandai dengan pembukaan kain
penutup tempayan yang berisikan minuman khas Dayak yaitu Tuak Pemali sekaligus
melaksanakan penancapan tiang pertama pembangunan rumah betang adat dayak Desa
Tertung Mau oleh Bupati Jarot.
Dalam kegiatan pembukaan gawai dayak tersebut, Bupati Jarot didampingi
oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang,
H. Sudirman.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, kegiatan gawai
ini sangatlah luar biasa karena di dalamnya terdapat momentum mensyukuri
warisan leluhur yang harus dilestarikan.
“Hari ini kita syukuri agenda tutup tahun sebagai momentum
warisan nenek moyang yang sangat luhur, sehingga ini saya ucapkan luar biasa,
mudah-mudahan rezeki semakin melimpah dan kita dapat menyongsong tahun depan
lebih baik lagi,” ujarnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga mengatakan bahwa
hasil musyawarah adat sub suku Dayak Undau ingin memajukan sektor pertanian.
“Jadi mari kita bangun desa kita, kita sudah realisasikan
apa hasil dari pada musyawarah adat sub suku Undau pada waktu itu, dimana kita
ingin memajukan sektor perkebunan pertanian di wilayah sub Suku Undau, agar
kelestarian tersebut tidak menjadi sebuah ketertinggalan,” ajaknya.
Dirinya juga berujar bahwa dalam kegiatan gawai ini memiliki
makna untuk saling menghargai satu sama lain.
“Nenek moyang kita mengajarkan bahwa adat mengatur kita
dengan Tuhan, adat mengatur kita sesama manusia untuk saling menghormati,
menghargai, kalau kita tidak diganggu maka tidak akan menganggu orang lain,
maka kita hidup haruslah rukun,” tukasnya.
Pada kesempatan itu juga, Bupati Sintang menyampaikan pesan
pembangunan dalam kegiatan pembukaan Gawai Dayak.
“Perlu diketahui, bahwa pada Bulan November 2018 lalu,
Pemkab Sintang sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di
wilayah ini, sebenarnya sudah dilelang akan tetapi terkait Pilpres jadi kita
tunda dan akan dimulai pelelangannya minggu depan, secara kontraktual saya
fokuskan pada titik-titik kritis, yang harus dituntaskan, dengan harapan dapat
memperbaiki jalan yang rusak, dengan demikian kalau jalan sudah bagus, baru
kita fikirkan listrik untuk masuk ke daerah sini,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksanaan Gawai Dayak, Bangun
mengatakan bahwa kegiatan gawai dayak ini dilaksanakan selama dua hari yang
bertujuan mensyukuri hasil panen dan tutup tahun.
“Kita selenggarakan gawai dayak sub Suku Undau ini dari
tanggal 28 Juni 2019 hingga 29 Juni 2019 dan pada tanggal 29 Juni ini adalah
puncak daripada kegiatan gawai dayak yang dimana sebagai gawai tutup tahun
setelah habis panen yang dilaksanakan,” kata Bangun.
Sementara Kepala Desa Tertung Mau, Kadi berharap kepada
Pemerintah Kabupaten Sintang untuk dapat membantu hadirnya listrik di Desa
Tertung Mau.
“Harapan kami listrik di sini bisa masuk sampai ke Desa
Tertung Mau dan kemudian jalan masuk ke Desa kami perlu diperhatikan,” harap
Kadi.
Usai pembukaan gawai dayak, Bupati Jarot bersama rombongan
lainnya melakukan pembukaan tuak pemali sekaligus penancapan tiang pertama
pembangunan rumah betang adat Dayak di Desa Tertung Mau yang dialokasikan
melalui dana desa sebesar Rp150 juta. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini