Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 06 Juli 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Tujuh kafilah Kalimantan Barat berhasil menorehkan prestasi
membanggakan dalam ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV tingkat Nasional di
Pontianak, Kalimantan Barat. Hal ini berdasarkan surat keputusan Dewan Hakim
STQ Nasional tentang penetapan peserta terbaik 1, 2 dan 3 serta harapan 1, 2
dan 3 STQ Nasional XXV, Jumat (5/7/2019) malam.
Tujuh kafilah Kalbar tersebut berhasil meraih juara pada
cabang perlombaan yang berbeda. Prestasi yang telah diprediksi sejak babak
penyisihan berhasil diraih oleh Rohidah yang sukses menjadi hafizah terbaik 1 pada
cabang golongan 30 juz. Kemudian, Malika Khaira Khalqillah berhasil menjadi
qoriah terbaik 2 pada cabang tilawah golongan anak-anak. Adapun dalam cabang
tahfiz golongan 10 juz, Kalbar harus berpuas diri setelah hafiznya yakni Fathurrahman
sukses menjadi hafiz terbaik 3.
Prestasi membanggakan juga datang dari Fuady Farid Al Bari yang
sukses menjadi muhaddits terbaik 3 cabang hafalan 100 hadis dengan sanad.
Sementara untuk cabang tilawah golongan dewasa, kafilah Kalbar
yakni DR H. Anas Al Hifni, SEI, M.Si berhasil menjadi qori harapan 1. Kemudian
Khullatun Nabella, berhasil menjadi hafizah harapan 2 cabang tahfiz golongan 20
juz dan Ainun Jariah berhasil menjadi muhadditsah harapan 3 cabang 500 hadis
tanpa sanad.
Berdasarkan torehan prestasi tersebut, kontingen Kalimantan
Barat selaku tuan rumah berhasil menduduki peringkat 5 dari 10 besar juara umum
setelah sekian lama puasa gelar juara dalam ajang pemuliaan Alquran.
Prestasi membanggakan itu pun lantas menjadi kebahagiaan bagi
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji tak terkecuali bagi masyarakat Kalbar. Pasalnya,
selama 10 tahun belakangan ini, Kalbar yang dulunya merupakan gudangnya qori
dan qoriah, puasa prestasi di hampir setiap ajang pemuliaan Alquran tersebut.
“Alhamdulillah, empat kafilah Kalbar yang masuk final itu
ada yang berhasil meraih juara 1 dan berhasil meraih beberapa juara harapan.
Kemudian (Kalbar) berada di peringkat 5 dari 10 besar, ini merupakan prestasi
tersendiri. Karena sudah sekian lama, 10 tahun ini kita tidak berprestasi
dengan baik, tahun ini Alhamdulillah. Ini menjadi momentum kebangkitan Kalbar
sebagai gudangnya qori dan qoriah. Dulu gudangnya qori dan qoriah itu di
Kalbar, banyak sekali. Makanya dewan hakim nasional banyak dari Kalbar,” ujar
Sutarmidji saat diwawancarai usai penutupan STQ Nasional XXV.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berharap, momentum
ini juga menjadi penyemangat pihaknya dalam rangka melahirkan 5000 hafiz dan
hafizah yang nantinya akan ditempatkan di seluruh masjid-masjid se-Kalimantan
Barat agar dapat memberikan pemahaman yang benar baik mengenai bacaan dan
kajian isi kandungan Alquran.
“Saya berharap juga, momentum ini menjadi penyemangat kita untuk melahirkan 5000 hafiz dan hafizah yang nantinya akan ditempatkan di seluruh masjid se-Kalbar agar dapat memberikan pemahaman yang benar mengenai bacaan dan mengkaji isi kandungan Alquran dengan baik ke masyarakat,” harapnya.
“Sehingga kita bisa hidup bernegara dan berbangsa dalam kemajemukan dengan landasan Alquran. Karena semuanya sudah diatur dalam Alquran. Beda agama, suku bangsa, kehidupan beragama dalam keberagaman semuanya sudah diatur dalam Alquran. Sehingga kalau itu dihayati, diimplementasikan maka kehidupan yang damai dalam keberagaman pasti akan terwujud,” pungkasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Tujuh kafilah Kalimantan Barat berhasil menorehkan prestasi
membanggakan dalam ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV tingkat Nasional di
Pontianak, Kalimantan Barat. Hal ini berdasarkan surat keputusan Dewan Hakim
STQ Nasional tentang penetapan peserta terbaik 1, 2 dan 3 serta harapan 1, 2
dan 3 STQ Nasional XXV, Jumat (5/7/2019) malam.
Tujuh kafilah Kalbar tersebut berhasil meraih juara pada
cabang perlombaan yang berbeda. Prestasi yang telah diprediksi sejak babak
penyisihan berhasil diraih oleh Rohidah yang sukses menjadi hafizah terbaik 1 pada
cabang golongan 30 juz. Kemudian, Malika Khaira Khalqillah berhasil menjadi
qoriah terbaik 2 pada cabang tilawah golongan anak-anak. Adapun dalam cabang
tahfiz golongan 10 juz, Kalbar harus berpuas diri setelah hafiznya yakni Fathurrahman
sukses menjadi hafiz terbaik 3.
Prestasi membanggakan juga datang dari Fuady Farid Al Bari yang
sukses menjadi muhaddits terbaik 3 cabang hafalan 100 hadis dengan sanad.
Sementara untuk cabang tilawah golongan dewasa, kafilah Kalbar
yakni DR H. Anas Al Hifni, SEI, M.Si berhasil menjadi qori harapan 1. Kemudian
Khullatun Nabella, berhasil menjadi hafizah harapan 2 cabang tahfiz golongan 20
juz dan Ainun Jariah berhasil menjadi muhadditsah harapan 3 cabang 500 hadis
tanpa sanad.
Berdasarkan torehan prestasi tersebut, kontingen Kalimantan
Barat selaku tuan rumah berhasil menduduki peringkat 5 dari 10 besar juara umum
setelah sekian lama puasa gelar juara dalam ajang pemuliaan Alquran.
Prestasi membanggakan itu pun lantas menjadi kebahagiaan bagi
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji tak terkecuali bagi masyarakat Kalbar. Pasalnya,
selama 10 tahun belakangan ini, Kalbar yang dulunya merupakan gudangnya qori
dan qoriah, puasa prestasi di hampir setiap ajang pemuliaan Alquran tersebut.
“Alhamdulillah, empat kafilah Kalbar yang masuk final itu
ada yang berhasil meraih juara 1 dan berhasil meraih beberapa juara harapan.
Kemudian (Kalbar) berada di peringkat 5 dari 10 besar, ini merupakan prestasi
tersendiri. Karena sudah sekian lama, 10 tahun ini kita tidak berprestasi
dengan baik, tahun ini Alhamdulillah. Ini menjadi momentum kebangkitan Kalbar
sebagai gudangnya qori dan qoriah. Dulu gudangnya qori dan qoriah itu di
Kalbar, banyak sekali. Makanya dewan hakim nasional banyak dari Kalbar,” ujar
Sutarmidji saat diwawancarai usai penutupan STQ Nasional XXV.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berharap, momentum
ini juga menjadi penyemangat pihaknya dalam rangka melahirkan 5000 hafiz dan
hafizah yang nantinya akan ditempatkan di seluruh masjid-masjid se-Kalimantan
Barat agar dapat memberikan pemahaman yang benar baik mengenai bacaan dan
kajian isi kandungan Alquran.
“Saya berharap juga, momentum ini menjadi penyemangat kita untuk melahirkan 5000 hafiz dan hafizah yang nantinya akan ditempatkan di seluruh masjid se-Kalbar agar dapat memberikan pemahaman yang benar mengenai bacaan dan mengkaji isi kandungan Alquran dengan baik ke masyarakat,” harapnya.
“Sehingga kita bisa hidup bernegara dan berbangsa dalam kemajemukan dengan landasan Alquran. Karena semuanya sudah diatur dalam Alquran. Beda agama, suku bangsa, kehidupan beragama dalam keberagaman semuanya sudah diatur dalam Alquran. Sehingga kalau itu dihayati, diimplementasikan maka kehidupan yang damai dalam keberagaman pasti akan terwujud,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini