Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 13 Juli 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Di tengah kesibukannya sebagai menjalan roda pemerintahan, Wakil Bupati
Sintang, Askiman berkesempatan membuka sekaligus menyaksikan lomba menangkap
babi yang merupakan rangkaian Pekan Gawai Dayak ke-VIII Kabupaten Sintang tahun
2019 yang dilangsungkan di halaman Betang Tampun Juah, Sabtu (13/7/2019).
Di hadapan peserta dan ratusan penonton, Wabup Askiman berpesan
agar lomba yang dilaksanakan dengan sportif dan penuh suka cita.
“Menangkap babi merupakan kebiasaan masyarakat Dayak di kampung-kampung.
Kalau menurut saya, kandang dengan ukuran 10 x 10 meter masih relatif kecil. Ke
depannya agar bisa dibangun kandang lebih luas sehingga memiliki tantangan
tersendiri bagi peserta lomba. Biar ramai juga, tahun depan bisa diadakan lomba
menangkap babi untuk kalangan ibu-ibu,” terangnya.
Sementara Juliyanto, Koordinator Seksi lomba menangkap babi PGD
VIII Sintang menjelaskan bahwa lomba menangkap babi diikuti oleh 23 orang yang
berasal dari 14 Dewan Adat Dayak Kecamatan, lembaga, organisasi dan sanggar.
“Peserta tidak boleh menggunakan alat bantu, hanya boleh
menangkap babi dari bagian belakang, dilarang menggunakan cara kekerasan saat
menangkap babi seperti menendang dan membanting babi, menangkap babi hanya
dengan tangan atau tidak boleh dibantu kaki seperti dijepit. Lalu pemenang
ditentukan oleh kecepatan waktu menangkap babi. Satu peserta hanya diberikan
waktu 3 menit untuk menangkap babi. Kami menyiapkan 4 ekor babi yang akan kami
lepas secara bergiliran supaya babinya masih lincah,” terang Juliyanto.
Saat lomba berlangsung, setiap peserta mampu menangkap babi
dengan waktu sekitar 5-20 detik saja karena faktor kandang yang kecil dan babi
yang sudah kelelahan. Dari 23 orang peserta dipilih 6 orang yang memiliki waktu
tangkap tercepat untuk masuk ke final. Meskipun cuaca terik panas, tak
menyurutkan antusias ratusan warga untuk menyaksikan lomba menangkap babi. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Di tengah kesibukannya sebagai menjalan roda pemerintahan, Wakil Bupati
Sintang, Askiman berkesempatan membuka sekaligus menyaksikan lomba menangkap
babi yang merupakan rangkaian Pekan Gawai Dayak ke-VIII Kabupaten Sintang tahun
2019 yang dilangsungkan di halaman Betang Tampun Juah, Sabtu (13/7/2019).
Di hadapan peserta dan ratusan penonton, Wabup Askiman berpesan
agar lomba yang dilaksanakan dengan sportif dan penuh suka cita.
“Menangkap babi merupakan kebiasaan masyarakat Dayak di kampung-kampung.
Kalau menurut saya, kandang dengan ukuran 10 x 10 meter masih relatif kecil. Ke
depannya agar bisa dibangun kandang lebih luas sehingga memiliki tantangan
tersendiri bagi peserta lomba. Biar ramai juga, tahun depan bisa diadakan lomba
menangkap babi untuk kalangan ibu-ibu,” terangnya.
Sementara Juliyanto, Koordinator Seksi lomba menangkap babi PGD
VIII Sintang menjelaskan bahwa lomba menangkap babi diikuti oleh 23 orang yang
berasal dari 14 Dewan Adat Dayak Kecamatan, lembaga, organisasi dan sanggar.
“Peserta tidak boleh menggunakan alat bantu, hanya boleh
menangkap babi dari bagian belakang, dilarang menggunakan cara kekerasan saat
menangkap babi seperti menendang dan membanting babi, menangkap babi hanya
dengan tangan atau tidak boleh dibantu kaki seperti dijepit. Lalu pemenang
ditentukan oleh kecepatan waktu menangkap babi. Satu peserta hanya diberikan
waktu 3 menit untuk menangkap babi. Kami menyiapkan 4 ekor babi yang akan kami
lepas secara bergiliran supaya babinya masih lincah,” terang Juliyanto.
Saat lomba berlangsung, setiap peserta mampu menangkap babi
dengan waktu sekitar 5-20 detik saja karena faktor kandang yang kecil dan babi
yang sudah kelelahan. Dari 23 orang peserta dipilih 6 orang yang memiliki waktu
tangkap tercepat untuk masuk ke final. Meskipun cuaca terik panas, tak
menyurutkan antusias ratusan warga untuk menyaksikan lomba menangkap babi. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini