Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 25 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com – Suasana penuh gelak tawa dan sorak sorai mewarnai perhelatan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-39 tahun ini. Salah satu momen paling ditunggu-tunggu—lomba menangkap babi—kembali digelar setelah sekian lama vakum.
Ketua Panitia PGD Kalbar 2025, Martinus Sudarno, menyebut lomba ini bukan sekadar hiburan, tapi juga bagian dari melestarikan budaya permainan tradisional kampung yang dulunya sering digelar saat acara-acara besar atau momen adat tertentu.
“Perlombaan ini murni hiburan rakyat. Ini permainan kampung yang biasa digelar saat momen-momen tertentu, dan sekarang kita hidupkan kembali. Ternyata antusias peserta luar biasa,” ujar Martinus, Jumat (23/05/2025).
Total ada sekitar 30 peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba menangkap babi ini, mulai dari perwakilan sanggar budaya hingga utusan dari berbagai kabupaten/kota di Kalbar.
“Peserta kita tutup matanya biar makin seru waktu nangkap babinya. Dan benar aja, jadi tambah heboh,” tambah Martinus sambil tertawa.
Permainan ini memang dirancang untuk menghibur, bukan untuk kontes serius. Meski begitu, panitia tetap menyediakan hadiah menarik bagi para peserta.
Menariknya, babi yang jadi “target utama” dalam lomba ini nantinya tidak dibawa pulang oleh pemenang, melainkan disimpan untuk acara penutupan PGD.
“Babi yang ditangkap nanti kita potong bareng untuk makan bersama di akhir acara. Peserta tetap dapat hadiah, tapi bukan babinya. Intinya, ini hiburan dan kebersamaan,” tegas Martinus.
Dengan digelarnya kembali lomba menangkap babi ini, Pekan Gawai Dayak Kalbar tak hanya jadi ajang pelestarian budaya, tapi juga tempat berkumpulnya tawa dan nostalgia, sekaligus memperkuat solidaritas antarwarga lintas daerah.
KALBARONLINE.com – Suasana penuh gelak tawa dan sorak sorai mewarnai perhelatan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-39 tahun ini. Salah satu momen paling ditunggu-tunggu—lomba menangkap babi—kembali digelar setelah sekian lama vakum.
Ketua Panitia PGD Kalbar 2025, Martinus Sudarno, menyebut lomba ini bukan sekadar hiburan, tapi juga bagian dari melestarikan budaya permainan tradisional kampung yang dulunya sering digelar saat acara-acara besar atau momen adat tertentu.
“Perlombaan ini murni hiburan rakyat. Ini permainan kampung yang biasa digelar saat momen-momen tertentu, dan sekarang kita hidupkan kembali. Ternyata antusias peserta luar biasa,” ujar Martinus, Jumat (23/05/2025).
Total ada sekitar 30 peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba menangkap babi ini, mulai dari perwakilan sanggar budaya hingga utusan dari berbagai kabupaten/kota di Kalbar.
“Peserta kita tutup matanya biar makin seru waktu nangkap babinya. Dan benar aja, jadi tambah heboh,” tambah Martinus sambil tertawa.
Permainan ini memang dirancang untuk menghibur, bukan untuk kontes serius. Meski begitu, panitia tetap menyediakan hadiah menarik bagi para peserta.
Menariknya, babi yang jadi “target utama” dalam lomba ini nantinya tidak dibawa pulang oleh pemenang, melainkan disimpan untuk acara penutupan PGD.
“Babi yang ditangkap nanti kita potong bareng untuk makan bersama di akhir acara. Peserta tetap dapat hadiah, tapi bukan babinya. Intinya, ini hiburan dan kebersamaan,” tegas Martinus.
Dengan digelarnya kembali lomba menangkap babi ini, Pekan Gawai Dayak Kalbar tak hanya jadi ajang pelestarian budaya, tapi juga tempat berkumpulnya tawa dan nostalgia, sekaligus memperkuat solidaritas antarwarga lintas daerah.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini