Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 18 September 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo
meresmikan Marketing Business Center (MBC) Kabupaten Kubu Raya di Aula Kantor
Bupati Kubu Raya, Selasa (17/9/2019).
Seperti diketahui bahwa MBC merupakan sistem pemasaran
produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan produk unggulan lokal secara
terpusat yang berada di kantor Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Kubu Raya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Kubu Raya Norasari Arani mengatakan, MBC bermanfaat
sebagai market place atau pemasaran produk UMKM secara dalam jaringan (online)
di dalam negeri dan luar negeri. MBC juga menjadi sarana menginformasikan harga
sembako atau barang kebutuhan pokok dan penting sebagai alat kontrol untuk
mengurangi laju inflasi.
“MBC ini juga sekaligus menjadi bank data ekonomi khususnya
sektor perkoperasian, UMKM, perdagangan, perindustrian, dan ribuan data terkait
lainnya,” tutur Nora menerangkan.
Nora mengatakan, meski terbilang inovasi, MBC, menurut dia,
bukanlah inovasi luar biasa. Ia menuturkan, di era digitalisasi saat ini, MBC
adalah keharusan. Sehingga inovasi MBC merupakan keniscayaan demi memaksimalkan
peluang UMKM untuk bersaing dan meningkatkan usaha. Dia mengungkapkan, hingga
akhir 2018 lalu, jumlah usaha mikro di Indonesia mencapai 58,91 juta, usaha
kecil 59.260, dan usaha menengah 4.987 pelaku usaha. Akan tetapi yang sudah go
digital dari jumlah tersebut baru lima persen.
“Sisanya masih sangat konvensional dalam pengembangan
usahanya,” ujarnya.
Norasari menjelaskan, untuk tahap awal telah ada sebanyak 70
produk UMKM yang terdaftar sebagai anggota MBC. Dia berharap ke depan semakin
banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan fasilitas MBC. Terkait hal itu, dirinya
mengajak para pelaku UMKM di Kubu Raya untuk bergabung di MBC.
“Bisa langsung datang ke kantor Dinas Koperasi Kubu Raya
untuk mendaftarkan produk yang dimiliki. Tentunya dengan memiliki legalitas
yang jelas dan memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan,” ujarnya.
Sementara Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, di era digital
segala sesuatu dapat berubah dengan cepat. Termasuk pelaku-pelaku usaha skala
besar yang dianggap mapan, ternyata dapat runtuh dengan serbuan aplikasi
perbelanjaan dalam jaringan (online). Sistem pasar digital, kata Muda, terbukti
mampu merontokkan banyak perusahaan multinasional.
“Artinya apa? Inilah bahwasanya sekarang semua sudah harus
menembus pasar digital. Ini sudah keniscayaan dan kebutuhan. Kita ingin
memberikan pemahaman bahwa kita tidak melihat soal kecanggihan. Inovasi dalam
hal itu sebetulnya sudah menjadi hal yang biasa saja. Hidup di zaman digital kita
harus mengikuti zaman dan terus mengantisipasi bahkan mendahului,” tuturnya.
Muda menjelaskan, di era digital, UMKM sudah harus menjadi
menjadi bagian daripada pergaulan global di dalam perdagangan dan jasa. Karena
itu, pemerintah daerah berharap adanya MBC akan memberikan akses lebih luas
kepada UMKM dan koperasi-koperasi. Karena, menurutnya, saat ini yang membuka
peluang dan informasi lebih cepatlah yang akan bisa mendapatkan peluang usaha.
Dengan cara itu pula UMKM dapat saling menopang dan memperkuat jaringan.
“Kalau zaman dulu modal jauh lebih penting daripada
segalanya. Tapi sekarang jaringan itu jauh lebih penting. Jadi jejaring bisnis
dan pelanggan jauh lebih penting daripada modal. Sekarang orang berbisnis tanpa
modal pun bisa dan ini sudah terbukti,” ucapnya.
Terkait hal itu, Muda mengajak semua pelaku UMKM untuk
berani melakukan perubahan. Termasuk dengan melibatkan kaum muda sebagai
pemasar dari pasar digital di Kubu Raya. Hal tersebut menurutnya perlu
diciptakan.
“Bahwa kaum muda mampu menjadi buzzer yang mendinamisasi di
dalam UMKM maupun produk-produk yang kita hasilkan. Sampai-sampai kita ingin
mengajak anak millennia ikut di dalam proses membangun pertanian di Kubu Raya.
Tujuan akhirnya adalah bagaimana nanti mereka bisa mengolah dan memberikan
nilai tambah dari hasil bumi yang ada dan pada akhirnya memberikan peluang
kerja serta cara bisnis kepada kaum muda kita,” paparnya.
Muda menegaskan, pemerintah daerah berpihak pada upaya
mengembangkan eksistensi UMKM. Ia berharap UMKM dapat merajai perdagangan dan
jasa khususnya di Kubu Raya.
“Mudah-mudahan di Kubu Raya UMKM-lah yang menjadi leader
daripada perdagangan dan jasa. Ini harus kita yakinkan,” tegasnya.
Sementara Wakil Bupati Sujiwo mengapresiasi Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kubu Raya yang telah merealisasikan
MBC Kubu Raya. Ia menuturkan pemerintah daerah sangat fokus terhadap keberadaan
koperasi dan UMKM. Menurutnya, UMKM sudah seharusnya mendapatkan porsi perhatian
yang besar dari pemerintah.
“Keberhasilan dari UMKM itu ada pada marketing atau
pemasaran. Nah, salah satu fungsi dari MBC ini kita membantu memasarkan
produk-produk UMKM melalui pemasaran dalam jaringan atau online. Dengan MBC
ini, semua produk-produk UMKM akan dipasarkan secara online dan masyarakat sedunia
bisa menyaksikan langsung,” ujar Sujiwo.
Tak hanya itu, lanjutnya, Sujiwo menyatakan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya setiap tahunnya juga akan memberikan porsi kebijakan
anggaran yang lebih baik terhadap para pelaku UMKM.
“Karena ini langsung mendarat dan bersentuhan dengan
pengusaha-pengusaha kecil yang notabene juga masyarakat Kabupaten Kubu Raya,”
katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten
Kubu Raya Rosalina Muda Mahendrawan menyambut baik hadirnya MBC Kubu Raya.
Menurutnya, hingga kini masih banyak pelaku UMKM di Kubu Raya yang memasarkan
produk dengan cara manual.
“Hadirnya MBC ini otomatis memudahkan pelaku UMKM dalam
memasarkan produknya secara online,” ucapnya.
Terkait hal itu, Rosalina pun meminta semua pelaku UMKM di
Kubu Raya untuk segera memanfaatkan fasilitas MBC yang disediakan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya.
“Tidak hanya makanan ringan, namun hasil kerajinan dan
beragam hasil produk yang dihasilkan pelaku UMKM lainnya di Kubu Raya bisa
dipasarkan melalui MBC ini,” jelasnya.
Peresmian MBC dirangkaikan dengan Peringatan Hari Koperasi
dan Peringatan Hari Nasional UMKM. Pada kesempatan itu juga dilakukan
penyerahan Piala dan Piagam Koperasi Berprestasi Tahun 2019 Kabupaten Kubu
Raya, penyerahan dana wirausaha pemula tahun 2019 dari Kementerian Koperasi dan
UKM RI kepada wirausaha di Kabupaten Kubu Raya, dan penyerahan bantuan gerobak
bagi UMKM.
Adapun koperasi berprestasi tahun 2019 yakni Koperasi Simpan
Pinjam Sejahtera Desa Teluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya, Koperasi Produsen
Tunas Baru Desa Arus Deras Kecamatan Teluk Pakedai, dan Koperasi Konsumen New
Kalbar Processors Desa Teluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya. (ian/rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo
meresmikan Marketing Business Center (MBC) Kabupaten Kubu Raya di Aula Kantor
Bupati Kubu Raya, Selasa (17/9/2019).
Seperti diketahui bahwa MBC merupakan sistem pemasaran
produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan produk unggulan lokal secara
terpusat yang berada di kantor Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Kubu Raya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Kubu Raya Norasari Arani mengatakan, MBC bermanfaat
sebagai market place atau pemasaran produk UMKM secara dalam jaringan (online)
di dalam negeri dan luar negeri. MBC juga menjadi sarana menginformasikan harga
sembako atau barang kebutuhan pokok dan penting sebagai alat kontrol untuk
mengurangi laju inflasi.
“MBC ini juga sekaligus menjadi bank data ekonomi khususnya
sektor perkoperasian, UMKM, perdagangan, perindustrian, dan ribuan data terkait
lainnya,” tutur Nora menerangkan.
Nora mengatakan, meski terbilang inovasi, MBC, menurut dia,
bukanlah inovasi luar biasa. Ia menuturkan, di era digitalisasi saat ini, MBC
adalah keharusan. Sehingga inovasi MBC merupakan keniscayaan demi memaksimalkan
peluang UMKM untuk bersaing dan meningkatkan usaha. Dia mengungkapkan, hingga
akhir 2018 lalu, jumlah usaha mikro di Indonesia mencapai 58,91 juta, usaha
kecil 59.260, dan usaha menengah 4.987 pelaku usaha. Akan tetapi yang sudah go
digital dari jumlah tersebut baru lima persen.
“Sisanya masih sangat konvensional dalam pengembangan
usahanya,” ujarnya.
Norasari menjelaskan, untuk tahap awal telah ada sebanyak 70
produk UMKM yang terdaftar sebagai anggota MBC. Dia berharap ke depan semakin
banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan fasilitas MBC. Terkait hal itu, dirinya
mengajak para pelaku UMKM di Kubu Raya untuk bergabung di MBC.
“Bisa langsung datang ke kantor Dinas Koperasi Kubu Raya
untuk mendaftarkan produk yang dimiliki. Tentunya dengan memiliki legalitas
yang jelas dan memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan,” ujarnya.
Sementara Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, di era digital
segala sesuatu dapat berubah dengan cepat. Termasuk pelaku-pelaku usaha skala
besar yang dianggap mapan, ternyata dapat runtuh dengan serbuan aplikasi
perbelanjaan dalam jaringan (online). Sistem pasar digital, kata Muda, terbukti
mampu merontokkan banyak perusahaan multinasional.
“Artinya apa? Inilah bahwasanya sekarang semua sudah harus
menembus pasar digital. Ini sudah keniscayaan dan kebutuhan. Kita ingin
memberikan pemahaman bahwa kita tidak melihat soal kecanggihan. Inovasi dalam
hal itu sebetulnya sudah menjadi hal yang biasa saja. Hidup di zaman digital kita
harus mengikuti zaman dan terus mengantisipasi bahkan mendahului,” tuturnya.
Muda menjelaskan, di era digital, UMKM sudah harus menjadi
menjadi bagian daripada pergaulan global di dalam perdagangan dan jasa. Karena
itu, pemerintah daerah berharap adanya MBC akan memberikan akses lebih luas
kepada UMKM dan koperasi-koperasi. Karena, menurutnya, saat ini yang membuka
peluang dan informasi lebih cepatlah yang akan bisa mendapatkan peluang usaha.
Dengan cara itu pula UMKM dapat saling menopang dan memperkuat jaringan.
“Kalau zaman dulu modal jauh lebih penting daripada
segalanya. Tapi sekarang jaringan itu jauh lebih penting. Jadi jejaring bisnis
dan pelanggan jauh lebih penting daripada modal. Sekarang orang berbisnis tanpa
modal pun bisa dan ini sudah terbukti,” ucapnya.
Terkait hal itu, Muda mengajak semua pelaku UMKM untuk
berani melakukan perubahan. Termasuk dengan melibatkan kaum muda sebagai
pemasar dari pasar digital di Kubu Raya. Hal tersebut menurutnya perlu
diciptakan.
“Bahwa kaum muda mampu menjadi buzzer yang mendinamisasi di
dalam UMKM maupun produk-produk yang kita hasilkan. Sampai-sampai kita ingin
mengajak anak millennia ikut di dalam proses membangun pertanian di Kubu Raya.
Tujuan akhirnya adalah bagaimana nanti mereka bisa mengolah dan memberikan
nilai tambah dari hasil bumi yang ada dan pada akhirnya memberikan peluang
kerja serta cara bisnis kepada kaum muda kita,” paparnya.
Muda menegaskan, pemerintah daerah berpihak pada upaya
mengembangkan eksistensi UMKM. Ia berharap UMKM dapat merajai perdagangan dan
jasa khususnya di Kubu Raya.
“Mudah-mudahan di Kubu Raya UMKM-lah yang menjadi leader
daripada perdagangan dan jasa. Ini harus kita yakinkan,” tegasnya.
Sementara Wakil Bupati Sujiwo mengapresiasi Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kubu Raya yang telah merealisasikan
MBC Kubu Raya. Ia menuturkan pemerintah daerah sangat fokus terhadap keberadaan
koperasi dan UMKM. Menurutnya, UMKM sudah seharusnya mendapatkan porsi perhatian
yang besar dari pemerintah.
“Keberhasilan dari UMKM itu ada pada marketing atau
pemasaran. Nah, salah satu fungsi dari MBC ini kita membantu memasarkan
produk-produk UMKM melalui pemasaran dalam jaringan atau online. Dengan MBC
ini, semua produk-produk UMKM akan dipasarkan secara online dan masyarakat sedunia
bisa menyaksikan langsung,” ujar Sujiwo.
Tak hanya itu, lanjutnya, Sujiwo menyatakan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya setiap tahunnya juga akan memberikan porsi kebijakan
anggaran yang lebih baik terhadap para pelaku UMKM.
“Karena ini langsung mendarat dan bersentuhan dengan
pengusaha-pengusaha kecil yang notabene juga masyarakat Kabupaten Kubu Raya,”
katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten
Kubu Raya Rosalina Muda Mahendrawan menyambut baik hadirnya MBC Kubu Raya.
Menurutnya, hingga kini masih banyak pelaku UMKM di Kubu Raya yang memasarkan
produk dengan cara manual.
“Hadirnya MBC ini otomatis memudahkan pelaku UMKM dalam
memasarkan produknya secara online,” ucapnya.
Terkait hal itu, Rosalina pun meminta semua pelaku UMKM di
Kubu Raya untuk segera memanfaatkan fasilitas MBC yang disediakan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya.
“Tidak hanya makanan ringan, namun hasil kerajinan dan
beragam hasil produk yang dihasilkan pelaku UMKM lainnya di Kubu Raya bisa
dipasarkan melalui MBC ini,” jelasnya.
Peresmian MBC dirangkaikan dengan Peringatan Hari Koperasi
dan Peringatan Hari Nasional UMKM. Pada kesempatan itu juga dilakukan
penyerahan Piala dan Piagam Koperasi Berprestasi Tahun 2019 Kabupaten Kubu
Raya, penyerahan dana wirausaha pemula tahun 2019 dari Kementerian Koperasi dan
UKM RI kepada wirausaha di Kabupaten Kubu Raya, dan penyerahan bantuan gerobak
bagi UMKM.
Adapun koperasi berprestasi tahun 2019 yakni Koperasi Simpan
Pinjam Sejahtera Desa Teluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya, Koperasi Produsen
Tunas Baru Desa Arus Deras Kecamatan Teluk Pakedai, dan Koperasi Konsumen New
Kalbar Processors Desa Teluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini