Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 18 September 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – PT Well Harvest Winning (WHW) sebagai perusahaan pertama di
Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dalam pengolahan dan pemurnian
(refinery) bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) yang merupakan bahan
baku utama pembuatan aluminium telah berhasil berkontribusi ke penerimaan
negara sebesar Rp367 miliar pada tahun 2018 hingga tahun 2019.
Head of Corporate Communication PT Well Harvest Winning
Alumina Refinery, Suhandi Basri mengatakan, pencapaian tersebut diperoleh dari
penyetoran Pajak Penghasilan (Pph) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama
tahun 2018 sebanyak Rp291 miliar dan pada tahun 2019 hingga Agustus mencapai Rp76
miliar.
“Angka tersebut berasal dari aktivitas penjualan produk
alumina ke pasar domestik dan manca negara dengan rata-rata produksi kapasitas
90 ribu ton per bulannya,” ungkapnya, Selasa (17/9/2019).
Lebih lanjut, Suhandi mengatakan, PT WHW yang menghasilkan
kadar SGA ≥
98,6 persen terus mempertahankan produksi dengan target kapasitas produksi 1
juta ton per tahun.
“Keberadaan PT WHW menjadi strategis untuk mendukung dan
menjadi wujud nyata konsep hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia
yang tercantum dalam Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral
dan batubara, yakni dengan adanya proses pengolahan dan pemurnian bijih mineral
di dalam negeri akan memberikan nilai tambah yang lebih bagi setiap mineral,”
ujarnya.
Selain itu, Ia juga menyebut kalau kepastian pengolahan dan
pemurnian dalam negeri, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan
negara akan terjaga.
“Dampak hilirisasi Minerba memang tidak hanya mendatangkan
pemasukan bagi negara, namun juga memberikan kepastian dan dampak nyata dalam
mensejahterakan dan memberdayakan putra dan putri Kalimantan Barat,” jelasnya.
Suhandi menambahkan, PT WHW yang membangun smelter di Dusun
Sungai Tengar, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat hingga pada bulan Agustus 2019 telah memberdayakan putra dan
putri Kalimantan Barat lebih dari 2.200 orang dari total karyawan 2.286 orang.
“Dengan demikian, maka penyerapan tenaga kerja lokal
Kalimantan Barat jumlahnya lebih dari 95 persen dari total karyawan yang ada di
WHW,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – PT Well Harvest Winning (WHW) sebagai perusahaan pertama di
Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dalam pengolahan dan pemurnian
(refinery) bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) yang merupakan bahan
baku utama pembuatan aluminium telah berhasil berkontribusi ke penerimaan
negara sebesar Rp367 miliar pada tahun 2018 hingga tahun 2019.
Head of Corporate Communication PT Well Harvest Winning
Alumina Refinery, Suhandi Basri mengatakan, pencapaian tersebut diperoleh dari
penyetoran Pajak Penghasilan (Pph) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama
tahun 2018 sebanyak Rp291 miliar dan pada tahun 2019 hingga Agustus mencapai Rp76
miliar.
“Angka tersebut berasal dari aktivitas penjualan produk
alumina ke pasar domestik dan manca negara dengan rata-rata produksi kapasitas
90 ribu ton per bulannya,” ungkapnya, Selasa (17/9/2019).
Lebih lanjut, Suhandi mengatakan, PT WHW yang menghasilkan
kadar SGA ≥
98,6 persen terus mempertahankan produksi dengan target kapasitas produksi 1
juta ton per tahun.
“Keberadaan PT WHW menjadi strategis untuk mendukung dan
menjadi wujud nyata konsep hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia
yang tercantum dalam Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral
dan batubara, yakni dengan adanya proses pengolahan dan pemurnian bijih mineral
di dalam negeri akan memberikan nilai tambah yang lebih bagi setiap mineral,”
ujarnya.
Selain itu, Ia juga menyebut kalau kepastian pengolahan dan
pemurnian dalam negeri, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan
negara akan terjaga.
“Dampak hilirisasi Minerba memang tidak hanya mendatangkan
pemasukan bagi negara, namun juga memberikan kepastian dan dampak nyata dalam
mensejahterakan dan memberdayakan putra dan putri Kalimantan Barat,” jelasnya.
Suhandi menambahkan, PT WHW yang membangun smelter di Dusun
Sungai Tengar, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat hingga pada bulan Agustus 2019 telah memberdayakan putra dan
putri Kalimantan Barat lebih dari 2.200 orang dari total karyawan 2.286 orang.
“Dengan demikian, maka penyerapan tenaga kerja lokal
Kalimantan Barat jumlahnya lebih dari 95 persen dari total karyawan yang ada di
WHW,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini