Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 16 Oktober 2019 |
Kamis, 17 Oktober
2019 di PCC
KalbarOnline,
Pontianak – Festival Saprahan tahun ini kembali akan digelar dalam rangka
Hari Jadi Kota Pontianak ke-248. Tahun ini bertajuk Lomba Inovasi Saprahan
digelar di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Kamis (17/10/2019).
"Lomba ini diikuti oleh kader-kader PKK yang ada di
kecamatan dan kelurahan," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol
Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Uray Dwi Koryadi, Rabu (16/10/2019).
Lomba Inovasi Saprahan ini, lanjutnya, akan menampilkan para
peserta dalam tata cara saprahan. Mulai dari cara penyajian, perlengkapan
tempat makanan dan makanan apa yang menjadi bagian dari adat saprahan hingga pakaian
yang dikenakan peserta.
"Setiap peserta atau kelompok akan menyajikan hidangan
saprahan sesuai dengan adat istiadat," sebutnya.
Makan Saprahan merupakan adat istiadat budaya Melayu.
Berasal dari kata "Saprah" yang artinya berhampar, yakni budaya makan
bersama dengan cara duduk lesehan bersila di atas lantai secara berkelompok
yang terdiri dari enam orang dalam satu kelompoknya.
Dalam makan saprahan, semua hidangan makanan disusun secara
teratur di atas kain saprah. Sedangkan peralaran dan perlengkapannya mencakup
kain saprahan, piring makan, kobokan beserta kain serbet, mangkok nasi, mangkok
lauk pauk, sendok nasi dan lauk serta gelas minuman.
Untuk menu hidangan diantaranya, nasi putih atau nasi
kebuli, semur daging, sayur dalca, sayur paceri nanas atau terong, selada, acar
telur, sambal bawang dan sebagainya. Kemudian untuk minuman yang disajikan
adalah air serbat berwarna merah. (jim)
Kamis, 17 Oktober
2019 di PCC
KalbarOnline,
Pontianak – Festival Saprahan tahun ini kembali akan digelar dalam rangka
Hari Jadi Kota Pontianak ke-248. Tahun ini bertajuk Lomba Inovasi Saprahan
digelar di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Kamis (17/10/2019).
"Lomba ini diikuti oleh kader-kader PKK yang ada di
kecamatan dan kelurahan," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol
Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Uray Dwi Koryadi, Rabu (16/10/2019).
Lomba Inovasi Saprahan ini, lanjutnya, akan menampilkan para
peserta dalam tata cara saprahan. Mulai dari cara penyajian, perlengkapan
tempat makanan dan makanan apa yang menjadi bagian dari adat saprahan hingga pakaian
yang dikenakan peserta.
"Setiap peserta atau kelompok akan menyajikan hidangan
saprahan sesuai dengan adat istiadat," sebutnya.
Makan Saprahan merupakan adat istiadat budaya Melayu.
Berasal dari kata "Saprah" yang artinya berhampar, yakni budaya makan
bersama dengan cara duduk lesehan bersila di atas lantai secara berkelompok
yang terdiri dari enam orang dalam satu kelompoknya.
Dalam makan saprahan, semua hidangan makanan disusun secara
teratur di atas kain saprah. Sedangkan peralaran dan perlengkapannya mencakup
kain saprahan, piring makan, kobokan beserta kain serbet, mangkok nasi, mangkok
lauk pauk, sendok nasi dan lauk serta gelas minuman.
Untuk menu hidangan diantaranya, nasi putih atau nasi
kebuli, semur daging, sayur dalca, sayur paceri nanas atau terong, selada, acar
telur, sambal bawang dan sebagainya. Kemudian untuk minuman yang disajikan
adalah air serbat berwarna merah. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini