Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 27 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– 22 Oktober merupakan momen peringatan Hari Santri Nasional yang
diperingati setiap tahunnya di seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten
Sekadau. Peringatan Hari Santri sendiri mulai ditetapkan oleh pemerintah pada
22 Oktober 2015 lalu yang dituangkan dalam Keputusan Presiden nomor 22 tahun
2015.
Santri tak hanya merujuk pada komunitas atau identitas
tertentu, tetapi juga pada semangat ke-Indonesiaan yang selalu digembleng oleh
para Kyai di Pondok Pesantren.
Rois Syuriah PCNU Sekadau, KH. Muhdlar meminta kepada santri
untuk terus meneladani KH. Hasyim Asy'ari yang menjabat sebagai Rais Akbar PBNU
waktu itu yang menetapkan Resolusi Jihad melawan pasukan kolonial Belanda.
Hal itu dilakukan sebagai pernyataan sikap setelah mendengar
tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng sekutu
sebagai kawan.
“Perjuangan KH Hasyim Asy’ari menciptakan organisasi Islam
seperti NU sangat berperan penting dalam perjalanan bangsa karena beliau
merupakan tokoh yang memiliki komitmen ke-Islaman yang kuat dan komitmen
kebangsaan yang luar biasa. Hal inilah yang harus terus kita kenang,” tukasnya.
Selanjutnya pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy’ari
menyerukan imbauan kepada santri untuk berjuang dan berperang demi tanah air. Resolusi
itu disampaikan kepada umat Islam Indonesia terutama kepada para santri untuk
membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Akhirnya melalui semangat itu
Indonesia bisa mempertahankan kemerdekaan hingga sekarang.
“Melalui momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2019
ini, mari kita ingat dan kenang perjuangan para tokoh bangsa dan segenap
perjuangan para santri terdahulu untuk memperjuangkan Islam dan NKRI sebagai
suatu kesatuan utuh yang tak dapat dipisahkan,” ajaknya.
“Di saat sekarang, melalui momentum HSN mari kita contoh dan
teladani semangat para tokoh bangsa dan para santri yang dulu siap sedia
membela dan mempertankan negara dengan cara berjuang dengan darah maupun dengan
cara lainya,” timpalnya.
“Sesuai tema HSN tahun ini, tunjukan bahwa santri unggul
dalam hal pelopor kerukunan antar umat dan menjunjung tinggi nilai-nilai
toleransi antar sesama anak bangsa sebab nilai-nilai itu sudah dicontohkan oleh
para santri terdahulu sehingga ke depan diharapkan terwujudnya Indonesia makmur,
damai dan sejahtera,” pungkasnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– 22 Oktober merupakan momen peringatan Hari Santri Nasional yang
diperingati setiap tahunnya di seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten
Sekadau. Peringatan Hari Santri sendiri mulai ditetapkan oleh pemerintah pada
22 Oktober 2015 lalu yang dituangkan dalam Keputusan Presiden nomor 22 tahun
2015.
Santri tak hanya merujuk pada komunitas atau identitas
tertentu, tetapi juga pada semangat ke-Indonesiaan yang selalu digembleng oleh
para Kyai di Pondok Pesantren.
Rois Syuriah PCNU Sekadau, KH. Muhdlar meminta kepada santri
untuk terus meneladani KH. Hasyim Asy'ari yang menjabat sebagai Rais Akbar PBNU
waktu itu yang menetapkan Resolusi Jihad melawan pasukan kolonial Belanda.
Hal itu dilakukan sebagai pernyataan sikap setelah mendengar
tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng sekutu
sebagai kawan.
“Perjuangan KH Hasyim Asy’ari menciptakan organisasi Islam
seperti NU sangat berperan penting dalam perjalanan bangsa karena beliau
merupakan tokoh yang memiliki komitmen ke-Islaman yang kuat dan komitmen
kebangsaan yang luar biasa. Hal inilah yang harus terus kita kenang,” tukasnya.
Selanjutnya pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy’ari
menyerukan imbauan kepada santri untuk berjuang dan berperang demi tanah air. Resolusi
itu disampaikan kepada umat Islam Indonesia terutama kepada para santri untuk
membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Akhirnya melalui semangat itu
Indonesia bisa mempertahankan kemerdekaan hingga sekarang.
“Melalui momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2019
ini, mari kita ingat dan kenang perjuangan para tokoh bangsa dan segenap
perjuangan para santri terdahulu untuk memperjuangkan Islam dan NKRI sebagai
suatu kesatuan utuh yang tak dapat dipisahkan,” ajaknya.
“Di saat sekarang, melalui momentum HSN mari kita contoh dan
teladani semangat para tokoh bangsa dan para santri yang dulu siap sedia
membela dan mempertankan negara dengan cara berjuang dengan darah maupun dengan
cara lainya,” timpalnya.
“Sesuai tema HSN tahun ini, tunjukan bahwa santri unggul
dalam hal pelopor kerukunan antar umat dan menjunjung tinggi nilai-nilai
toleransi antar sesama anak bangsa sebab nilai-nilai itu sudah dicontohkan oleh
para santri terdahulu sehingga ke depan diharapkan terwujudnya Indonesia makmur,
damai dan sejahtera,” pungkasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini