Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 05 November 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Ribuan peserta dari lintas komunitas, Akademisi, SMA, SMP dan SD ikut
memeriahkan kegiatan akbar Gerakan Tanam Padi Milenial di lahan sawah Desa
Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya yang digelar oleh Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya, Minggu (3/11/2019) pagi.
Diwawancarai usai kegiatan, Bupati Kubu Raya, Muda
Mahendrawan mengatakan, prosesi mendapatkan beras ada beberapa tahapan dimulai
dari turun ke sawah, menanam padi serta pemanenan. Menurutnya proses ini, lebih
didominasi oleh orang tua saja, namun tidak dirasakan langsung oleh kaum milenial
alias kaum muda.
“Kegiatan ini merupakan strategi kita untuk membangkitkan
semangat bertani bagi anak-anak muda. Kita berharap kedepannya anak-anak muda
lebih mencintai pertanian,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Muda, dengan kegiatan menanam padi dapat
menjadi momentum wisata yang membawa kesegaran serta inspiratif. Dengan seperti
ini, tentunya kaum milenial dapat mempertahankan serta menyukai bercocok tanam
khususnya bertani.
“Dan identifikasi kita perkuat sebagaimana upaya kita menuju
kemandirian pangan,” ujarnya.
Menurutnya dengan hamparan lahan sekitar 3000 hektar di
kegiatan Gerakan Tanam Padi Milenial akan menjadi contoh teknologi modern
pertanian sehingga lahan-lahan tidur di wilayah desa lain dapat diperdayakan.
“Semoga momentum ini juga menjadi cara membangun imajinasi
dan karakter anak muda agar seimbang antara modernisasi dan alam,” harapnya.
Dikatakannya, sistem penanaman padi rendengan di beberapa
wilayah Kubu Raya akan dipanen secara massal setelah tiga-empat bulan penanaman
yang selanjutnya akan diproduksi sebagai beras lokal.
“Yang dikemas dan dipasarkan secara sistemik sebagaimana
dahulu pernah dilakukan,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kubu Raya, Gandhi
Satyagraha menuturkan, selain pola penanaman rendengan pihaknya telah
mengedukasi sejumlah kelompok-kelompok tani dengan menggunakan metode sistem
tanam jajar legowo.
“Dengan jajar legowo dapat menghemat hasil panen lebih
besar. Karena kehilangan panen dapat, kita cegah. Kemudian kita juga
menggunakan input pupuk-pupuk organik yang kita dapati dari konten lokal, yang
kita olah untuk meningkatkan produksi kita. Selain itu irigasi kita juga harus
kita persiapkan,” bebernya.
Tidak hanya itu pihaknya juga akan menyiapkan benih, pupuk
dan pemberantasan hama dan penyakit. Diakuinya hama tikus masih banyak merusak
hasil produksi panen pertanian di Kubu Raya.
“Dengan adanya kegiatan gropyokan kemudian kegiatan pengendalian
menggunakan agen hayati akan lebih memudahkan kita mengendalikan hama penyakit
di daerah pertanian kita ini,” pungkasnya.
Kegiatan akbar Gerakan Tanam Padi Milenial juga dihadiri Gubernur
Kalimantan Barat, Sutarmidji, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Pangdam
XII Tanjungpura, Mayor Jendral TNI. Muhammad Nur Rahmad, Wakil Bupati Kubu
Raya, Sujiwo bersama istri, Atzeby Yatu Lensi, Sekretaris Daerah Kubu Raya,
Yusran Anizam bersama istri, Diyah Indah Setyasari. Kemudian, Danlanud Supadio,
Marsekal Pertama (Marsma) TNI Palito Sitorus, Danlantamal XII Pontianak, Laksamana
Pertama TNI Agus Hariadi dan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Prof.
Dr. Garuda Wiko. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Ribuan peserta dari lintas komunitas, Akademisi, SMA, SMP dan SD ikut
memeriahkan kegiatan akbar Gerakan Tanam Padi Milenial di lahan sawah Desa
Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya yang digelar oleh Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya, Minggu (3/11/2019) pagi.
Diwawancarai usai kegiatan, Bupati Kubu Raya, Muda
Mahendrawan mengatakan, prosesi mendapatkan beras ada beberapa tahapan dimulai
dari turun ke sawah, menanam padi serta pemanenan. Menurutnya proses ini, lebih
didominasi oleh orang tua saja, namun tidak dirasakan langsung oleh kaum milenial
alias kaum muda.
“Kegiatan ini merupakan strategi kita untuk membangkitkan
semangat bertani bagi anak-anak muda. Kita berharap kedepannya anak-anak muda
lebih mencintai pertanian,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Muda, dengan kegiatan menanam padi dapat
menjadi momentum wisata yang membawa kesegaran serta inspiratif. Dengan seperti
ini, tentunya kaum milenial dapat mempertahankan serta menyukai bercocok tanam
khususnya bertani.
“Dan identifikasi kita perkuat sebagaimana upaya kita menuju
kemandirian pangan,” ujarnya.
Menurutnya dengan hamparan lahan sekitar 3000 hektar di
kegiatan Gerakan Tanam Padi Milenial akan menjadi contoh teknologi modern
pertanian sehingga lahan-lahan tidur di wilayah desa lain dapat diperdayakan.
“Semoga momentum ini juga menjadi cara membangun imajinasi
dan karakter anak muda agar seimbang antara modernisasi dan alam,” harapnya.
Dikatakannya, sistem penanaman padi rendengan di beberapa
wilayah Kubu Raya akan dipanen secara massal setelah tiga-empat bulan penanaman
yang selanjutnya akan diproduksi sebagai beras lokal.
“Yang dikemas dan dipasarkan secara sistemik sebagaimana
dahulu pernah dilakukan,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kubu Raya, Gandhi
Satyagraha menuturkan, selain pola penanaman rendengan pihaknya telah
mengedukasi sejumlah kelompok-kelompok tani dengan menggunakan metode sistem
tanam jajar legowo.
“Dengan jajar legowo dapat menghemat hasil panen lebih
besar. Karena kehilangan panen dapat, kita cegah. Kemudian kita juga
menggunakan input pupuk-pupuk organik yang kita dapati dari konten lokal, yang
kita olah untuk meningkatkan produksi kita. Selain itu irigasi kita juga harus
kita persiapkan,” bebernya.
Tidak hanya itu pihaknya juga akan menyiapkan benih, pupuk
dan pemberantasan hama dan penyakit. Diakuinya hama tikus masih banyak merusak
hasil produksi panen pertanian di Kubu Raya.
“Dengan adanya kegiatan gropyokan kemudian kegiatan pengendalian
menggunakan agen hayati akan lebih memudahkan kita mengendalikan hama penyakit
di daerah pertanian kita ini,” pungkasnya.
Kegiatan akbar Gerakan Tanam Padi Milenial juga dihadiri Gubernur
Kalimantan Barat, Sutarmidji, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Pangdam
XII Tanjungpura, Mayor Jendral TNI. Muhammad Nur Rahmad, Wakil Bupati Kubu
Raya, Sujiwo bersama istri, Atzeby Yatu Lensi, Sekretaris Daerah Kubu Raya,
Yusran Anizam bersama istri, Diyah Indah Setyasari. Kemudian, Danlanud Supadio,
Marsekal Pertama (Marsma) TNI Palito Sitorus, Danlantamal XII Pontianak, Laksamana
Pertama TNI Agus Hariadi dan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Prof.
Dr. Garuda Wiko. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini