Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 05 November 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta tim Search And
Rescue (SAR) ke depannya untuk lebih mengedapankan edukasi terhadap masyarakat
agar potensi kecelakaan dapat diminimalisir.
Hal itu disampaikan Gubernur Sutarmidji saat membuka rapat
koordinasi dan latihan SAR daerah serta pelatihan bagi potensi SAR di wilayah
Kalbar yang mengusung tema ‘Kita tingkatkan soliditas dan sinergitas seluruh
potensi SAR dalam penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di wilayah
Kalbar yang dilangsungkan di Hotel Kapuas Palace, Senin (4/11/2019).
Pasalnya, kata Midji, keberadaan SAR saat ini ada ketika
sudah terjadi kecelakaan. Tugas pencarian dan sebetulnya, kata dia, harus lebih
banyak memberikan edukasi kemudian mengingatkan tentang potensi terjadinya
kecelakaan di manapun sehingga harus sudah diantisipasi. Contohnya, kata dia, misalnya
Kabupaten Kapuas Hulu, kalau sudah hujan, air sungai pasti deras karena di sana
mungkin ketinggian sehingga muara air larinya ke Pontianak, jadi mendorong air
laut supaya tidak masuk.
“Saya sebenarnya ingin Basarnas itu juga melakukan delegasi
sebelum terjadinya potensi kecelakaan, itu juga harus diantisipasi oleh SAR.
Karena keselamatan itu harus menjadi perhatian kita semua,” ujarnya.
“Kita harus antisipasi semuanya karena bencana alam itu ada yang
sebetulnya tidak perlu terjadi karena perbuatan manusia tetapi ada juga yang
disebabkan karena alam dan alam ini sulit untuk diprediksi. Jadi tidak ada yang
bisa memprediksi bencana alam dan sehebat apapun peralatan kita,” timpalnya.
Contohnya, kata dia, Badan Geospasial. Badan tersebut, kata
Midji, memiliki peralatan untuk mengetahui yang di permukaan dan yang ada di dalam
tanah kedalaman satu meter, selebihnya tidak bisa dan diakuinya memang belum
ada. Sedangkan, lanjut dia, gempa itu terjadi biasa kedalamannya sekitar 8 kilometer.
“Alam selalu bisa mengatur, kita katakan mengatur dirinya
sendiri tetapi ketika hukum alam itu dirusak oleh kita manusia maka dia tidak
akan terkendali lagi, apa yang akan terjadi,” ingatnya.
Kemudian, lanjut dia, di Kabupaten Landak dan Ketapang. Sebagian
kecil sudah berpotensi banjir dan itu sudah dipetakan. Kemudian Kota Pontianak banyak
kapal wisata air. Hal ini menurutnya harus diperhatikan kelengkapan
keselamatannya yaitu pelampungnya, nahkodanya layak atau tidak dan apakah sudah
punya surat izin berlayar atau tidak dan kemudian muatan kapalnya berapa dan
siapa yang punya kewenangan. Karena beberapa waktu lalu, ada tolak menolak
antara Syahbandar dengan pemerintah daerah.
“Yang penting bagi kita, keselamatan dan peralatannya,” ucapnya.
Sementara terkait Karhutla, Midji menyebutkan, Kabupaten
Ketapang hampir setiap hari ada kebakaran lahan berdasarkan data satelit. Untuk,
pihaknya akan membentuk tim guna mencari penyebab hal tersebut.
Hal ini dilakukan juga untuk membuktikan bahwa pembukaan
lahan pertanian bukan sebagai biang kerok. Lantaran saat ini tidak ada lagi
orang membuka lahan pertanian dan orang sudah menanam beberapa bulan yang lalu karena
saat ini sudah masuk musim hujan tetapi di sana (Ketapang) masih saja ada
kebakaran lahan.
“Nantinya, kita akan melakukan evaluasi perizinan dan
semuanya,” tukasnya.
Dirinya berharap, melalui rakor sekaligus pelatihan tersebut
dapat mengantisipasi segala sesuatunya agar jangan sampai terjadi kecelakaan.
“Sering ingatkan sanksi-sanksi yang berkaitan dengan
keselamatan, jangan dibiarkan dan selalu jaga kedisiplinan,” pungkasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta tim Search And
Rescue (SAR) ke depannya untuk lebih mengedapankan edukasi terhadap masyarakat
agar potensi kecelakaan dapat diminimalisir.
Hal itu disampaikan Gubernur Sutarmidji saat membuka rapat
koordinasi dan latihan SAR daerah serta pelatihan bagi potensi SAR di wilayah
Kalbar yang mengusung tema ‘Kita tingkatkan soliditas dan sinergitas seluruh
potensi SAR dalam penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di wilayah
Kalbar yang dilangsungkan di Hotel Kapuas Palace, Senin (4/11/2019).
Pasalnya, kata Midji, keberadaan SAR saat ini ada ketika
sudah terjadi kecelakaan. Tugas pencarian dan sebetulnya, kata dia, harus lebih
banyak memberikan edukasi kemudian mengingatkan tentang potensi terjadinya
kecelakaan di manapun sehingga harus sudah diantisipasi. Contohnya, kata dia, misalnya
Kabupaten Kapuas Hulu, kalau sudah hujan, air sungai pasti deras karena di sana
mungkin ketinggian sehingga muara air larinya ke Pontianak, jadi mendorong air
laut supaya tidak masuk.
“Saya sebenarnya ingin Basarnas itu juga melakukan delegasi
sebelum terjadinya potensi kecelakaan, itu juga harus diantisipasi oleh SAR.
Karena keselamatan itu harus menjadi perhatian kita semua,” ujarnya.
“Kita harus antisipasi semuanya karena bencana alam itu ada yang
sebetulnya tidak perlu terjadi karena perbuatan manusia tetapi ada juga yang
disebabkan karena alam dan alam ini sulit untuk diprediksi. Jadi tidak ada yang
bisa memprediksi bencana alam dan sehebat apapun peralatan kita,” timpalnya.
Contohnya, kata dia, Badan Geospasial. Badan tersebut, kata
Midji, memiliki peralatan untuk mengetahui yang di permukaan dan yang ada di dalam
tanah kedalaman satu meter, selebihnya tidak bisa dan diakuinya memang belum
ada. Sedangkan, lanjut dia, gempa itu terjadi biasa kedalamannya sekitar 8 kilometer.
“Alam selalu bisa mengatur, kita katakan mengatur dirinya
sendiri tetapi ketika hukum alam itu dirusak oleh kita manusia maka dia tidak
akan terkendali lagi, apa yang akan terjadi,” ingatnya.
Kemudian, lanjut dia, di Kabupaten Landak dan Ketapang. Sebagian
kecil sudah berpotensi banjir dan itu sudah dipetakan. Kemudian Kota Pontianak banyak
kapal wisata air. Hal ini menurutnya harus diperhatikan kelengkapan
keselamatannya yaitu pelampungnya, nahkodanya layak atau tidak dan apakah sudah
punya surat izin berlayar atau tidak dan kemudian muatan kapalnya berapa dan
siapa yang punya kewenangan. Karena beberapa waktu lalu, ada tolak menolak
antara Syahbandar dengan pemerintah daerah.
“Yang penting bagi kita, keselamatan dan peralatannya,” ucapnya.
Sementara terkait Karhutla, Midji menyebutkan, Kabupaten
Ketapang hampir setiap hari ada kebakaran lahan berdasarkan data satelit. Untuk,
pihaknya akan membentuk tim guna mencari penyebab hal tersebut.
Hal ini dilakukan juga untuk membuktikan bahwa pembukaan
lahan pertanian bukan sebagai biang kerok. Lantaran saat ini tidak ada lagi
orang membuka lahan pertanian dan orang sudah menanam beberapa bulan yang lalu karena
saat ini sudah masuk musim hujan tetapi di sana (Ketapang) masih saja ada
kebakaran lahan.
“Nantinya, kita akan melakukan evaluasi perizinan dan
semuanya,” tukasnya.
Dirinya berharap, melalui rakor sekaligus pelatihan tersebut
dapat mengantisipasi segala sesuatunya agar jangan sampai terjadi kecelakaan.
“Sering ingatkan sanksi-sanksi yang berkaitan dengan
keselamatan, jangan dibiarkan dan selalu jaga kedisiplinan,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini