Pontianak    

Wali Kota Terkesima Kepiawaian Seorang Difabel Mainkan Keyboard

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 13 Desember 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Edi Kamtono :

Mengingatkan saya dengan Stevie Wonder

KalbarOnline,

Pontianak – Febri, seorang difabel penyandang tunanetra membuat Wali Kota

Pontianak, Edi Rusdi Kamtono terkesima. Bagaimana tidak, musik instrumen lewat

kepiawaian jari-jarinya memainkan alat musik keyboard mampu memukau tamu yang

hadir pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019 yang dilangsungkan di

gedung UMKM Center Pontianak, Kamis (12/12/2019).

“Musik yang dimainkan oleh Febri ini luar biasa, saya

langsung teringat dengan Stevie Wonder, penyanyi dan pemain musik. Dia juga

seorang tunanetra,” ungkapnya saat membuka kegiatan.

Selain Febri, lukisan karya difabel tampil pada event itu.

Tampak wajah Wali Kota Edi Rusdi Kamtono menjadi satu di antara obyek lukisan

hasil karya difabel.

Orang nomor wahid di Pontianak ini menuturkan, para difabel

atau disabilitas memiliki talenta dan kelebihan yang luar biasa. Sebagaimana

tema yang diusung pada peringatan ini, ‘Menuju Indonesia Inklusi Disabilitas

Unggul’, dirinya berharap para disabilitas yang ada di Kota Pontianak mampu

mengguncang dunia dengan prestasi-prestasi di berbagai bidang. Dalam berbagai

event, difabel Kota Pontianak mampu menunjukkan prestasi yang membanggakan.

Sebut saja Asian Para Games beberapa waktu lalu, beberapa atlet disabilitas

penyumbang medali emas untuk Indonesia berasal dari Pontianak.

“Artinya secara fisik mungkin mereka memiliki kekurangan,

tetapi dari segi prestasi mereka lebih unggul,” ucap Edi.

Dirinya yakin para difabel atau disabilitas yang ada di Kota

Pontianak mampu membuktikan bahwa mereka juga bisa mengukir prestasi. Edi

menyebut, tidak sedikit ilmuwan dan seniman dunia, meskipun memiliki

keterbatasan fisik, tetapi mereka mampu menciptakan karya-karya atau ciptaan

yang hingga kini bermanfaat bagi orang banyak. Sebut saja pelukis Leonardo Da

Vinci penyandang disleksia.

Karyanya yang diperbincangkan dunia yakni lukisan Mona Lisa

yang memiliki daya tarik tersendiri. Kemudian Thomas Alfa Edison penemu lampu

yang merupakan tunarungu, Albert Einstein menyandang sindrom Asperger. Sindrom

Asperger adalah gangguan neurologis atau saraf yang tegolong ke dalam gangguan

spektrum autisme. Dibalik itu, Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoritis

yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20 dengan teori

relativitasnya yang terkenal.

“Mereka adalah orang-orang luar biasa dan menginspirasi bagi

kita semua,” paparnya.

Dalam menyediakan fasilitas publik bagi disabilitas,

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah menerbitkan Perda Nomor 13 tahun 2013

tentang perlindungan dan pemberdayaan para penyandang disabilitas. Memang

diakui Edi, di dalam pembangunan infrastruktur pihaknya masih terus

meningkatkan sarana dan prasarana untuk disabilitas. Seperti trotoar untuk

tunanetra atau tunadaksa.

“Kita sedang melengkapi fasilitas ramah disabilitas.

Bangunan-bangunan milik Pemkot Pontianak termasuk bangunan publik diwajibkan

untuk melengkapi bagi penyandang disabilitas,” pungkasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
Karhutla, Polres Ketapang Segel Lahan PT Prana Indah Gemilang
Jumat, 13 Desember 2019
Artikel Sebelumnya
Pemkab Pastikan Insentif Guru Ngaji dan Fardhu Kifayah Kubu Raya Tepat Sasaran
Jumat, 13 Desember 2019

Berita terkait