Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 15 Desember 2019 |
Istana harap
dirangkai dengan agenda Hari Jadi Sekadau
KalbarOnline, Sekadau
– Istana Kusuma Negara Sekadau menggelar Adat Batas Negeri, Sabtu
(14/12/2019). Berbagai prosesi adat dan tradisi budaya dilakukan seperti arak-arakan
Raja-raja, injak telur, manik beladau, nerojun aik, nyamut tamu, makan betalam
dan prosesi adat lainnya sebagai upaya melestarikan budaya. Adat Batas Negeri
ini sendiri akan berlangsung hingga 20 Desember 2019 mendatang.
Raja Kusuma Negara Sekadau, Pangeran Agung Gusti Muhammad
Effendi Sri Negara II menjelaskan, Adat Batas Negeri merupakan membuang seluruh
penyakit dan hal-hal yang mengganggu lainnya yang dulunya merupakan Adat Batas
Kampung.
“Adat Batas Negeri ini merupakan implementasi pelestarian
adat budaya yang ada di tanah Kusuma Negara Sekadau,” ujarnya.
Pangeran Gusti Muhammad Effendi berharap, kegiatan adat ini dapat
terus berlangsung, sebagai identitas Indonesia yang merupakan bangsa yang besar
dan berbudaya. Oleh karenanya, dukungan Pemerintah Kabupaten Sekadau, tegas
dia, sangat dibutuhkan.
“Kita harap Pemerintah Sekadau mendukung segala upaya untuk
melestarikan adat istiadat dan budaya, terutama Adat Batas Negeri Kusuma Negara
ini,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapannya agar Adat
Batas Negeri Kusuma Negara dapat dirangkai dengan agenda Hari Jadi Kabupaten
Sekadau yang diperingati setiap 18 Desember, di mana kata dia, memiliki
kesamaan dalam pelaksanaannya.
“Tentu akan berdampak pada dunia pariwisata dan berpengaruh
pada perekonomian masyarakat Sekadau,” tukasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Zakaria yang
turut hadir pada kesempatan itu mengatakan, Adat Batas Negeri Kusuma Negara merupakan
kali pertama dilaksanakan.
Bak gayung bersambut, ia juga menyambut baik aspirasi yang
disampaikan oleh pihak Istana Kusuma Negara yang ingin menyatukan agenda Adat
Batas Negeri dengan Hari Jadi Kabupaten Sekadau yang sudah ditetapkan setiap
tanggal 18 Desember sesuai Peraturan Daerah (Perda).
“Kalau memang dua agenda ini kita satukan, tentu lebih baik,
lebih efektif,” ucapnya.
Dijelaskan dia, dalam Perda tentang Hari Jadi Kabupaten
Sekadau terdapat dua agenda wajib yakni apel dan sidang paripurna DPRD. Secara
formal, kata dia, dilaksanakan di Kantor Bupati.
“Namun informalnya untuk memeriahkan di masyarakat, bisa
saja dilaksanakan oleh kerjasama dengan Istana Kusuma Negara ini. Tentu akan sinkron,
tinggal bagaimana diagendakan jadwalnya ini. Kalau ini bisa dijadwalkan saya
rasa lebih bagus, efektif dan dua-duanya bisa berjalan dengan baik, karena
tujuan kita untuk menyejahterakan masyarakat, menghibur masyarakat,” tukasnya.
Di kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa Istana Kusuma
Negara telah dikenal dengan NKRI. Diketahui bahwa pada Juni 1953, secara
sukarela Raja Sekadau datang ke Jakarta menyerahkan administrasi Kesultanan
Kerajaan kepada pemerintah untuk bergabung dengan NKRI sekaligus bergabung
dengan Kabupaten Sanggau.
“Apa yang dilakukan adat budaya ini pasti kita dukung.
Apalagi sudah ada kesepakatan etnis yang diketahui Raja, dari MABM, DAD, MABT
yang intinya kita siap menjadi NKRI harga mati,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Kalbar, Aminuddin mengatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan Adat
Batas Negeri Kusuma Negara. Menurutnya, Adat Batas Negeri merupakan suatu gawai
budaya yang harus dilestarikan.
“Kami sangat mendukung upaya untuk pelestarian ada dan
budaya.Kita harapkan agenda ini dapat berkembang dan bisa menjadi even yang
rutin digelar. Kami melihat dalam acara ini banyak lomba-lomba juga, belangkah,
bersyair, hadrah dan lain-lain, mudah-mudahan ini bisa dilestarikan. Sehingga,
budaya-budaya kita tidak punah ditelan zaman,” pungkasnya. (Mus)
Istana harap
dirangkai dengan agenda Hari Jadi Sekadau
KalbarOnline, Sekadau
– Istana Kusuma Negara Sekadau menggelar Adat Batas Negeri, Sabtu
(14/12/2019). Berbagai prosesi adat dan tradisi budaya dilakukan seperti arak-arakan
Raja-raja, injak telur, manik beladau, nerojun aik, nyamut tamu, makan betalam
dan prosesi adat lainnya sebagai upaya melestarikan budaya. Adat Batas Negeri
ini sendiri akan berlangsung hingga 20 Desember 2019 mendatang.
Raja Kusuma Negara Sekadau, Pangeran Agung Gusti Muhammad
Effendi Sri Negara II menjelaskan, Adat Batas Negeri merupakan membuang seluruh
penyakit dan hal-hal yang mengganggu lainnya yang dulunya merupakan Adat Batas
Kampung.
“Adat Batas Negeri ini merupakan implementasi pelestarian
adat budaya yang ada di tanah Kusuma Negara Sekadau,” ujarnya.
Pangeran Gusti Muhammad Effendi berharap, kegiatan adat ini dapat
terus berlangsung, sebagai identitas Indonesia yang merupakan bangsa yang besar
dan berbudaya. Oleh karenanya, dukungan Pemerintah Kabupaten Sekadau, tegas
dia, sangat dibutuhkan.
“Kita harap Pemerintah Sekadau mendukung segala upaya untuk
melestarikan adat istiadat dan budaya, terutama Adat Batas Negeri Kusuma Negara
ini,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapannya agar Adat
Batas Negeri Kusuma Negara dapat dirangkai dengan agenda Hari Jadi Kabupaten
Sekadau yang diperingati setiap 18 Desember, di mana kata dia, memiliki
kesamaan dalam pelaksanaannya.
“Tentu akan berdampak pada dunia pariwisata dan berpengaruh
pada perekonomian masyarakat Sekadau,” tukasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Zakaria yang
turut hadir pada kesempatan itu mengatakan, Adat Batas Negeri Kusuma Negara merupakan
kali pertama dilaksanakan.
Bak gayung bersambut, ia juga menyambut baik aspirasi yang
disampaikan oleh pihak Istana Kusuma Negara yang ingin menyatukan agenda Adat
Batas Negeri dengan Hari Jadi Kabupaten Sekadau yang sudah ditetapkan setiap
tanggal 18 Desember sesuai Peraturan Daerah (Perda).
“Kalau memang dua agenda ini kita satukan, tentu lebih baik,
lebih efektif,” ucapnya.
Dijelaskan dia, dalam Perda tentang Hari Jadi Kabupaten
Sekadau terdapat dua agenda wajib yakni apel dan sidang paripurna DPRD. Secara
formal, kata dia, dilaksanakan di Kantor Bupati.
“Namun informalnya untuk memeriahkan di masyarakat, bisa
saja dilaksanakan oleh kerjasama dengan Istana Kusuma Negara ini. Tentu akan sinkron,
tinggal bagaimana diagendakan jadwalnya ini. Kalau ini bisa dijadwalkan saya
rasa lebih bagus, efektif dan dua-duanya bisa berjalan dengan baik, karena
tujuan kita untuk menyejahterakan masyarakat, menghibur masyarakat,” tukasnya.
Di kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa Istana Kusuma
Negara telah dikenal dengan NKRI. Diketahui bahwa pada Juni 1953, secara
sukarela Raja Sekadau datang ke Jakarta menyerahkan administrasi Kesultanan
Kerajaan kepada pemerintah untuk bergabung dengan NKRI sekaligus bergabung
dengan Kabupaten Sanggau.
“Apa yang dilakukan adat budaya ini pasti kita dukung.
Apalagi sudah ada kesepakatan etnis yang diketahui Raja, dari MABM, DAD, MABT
yang intinya kita siap menjadi NKRI harga mati,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Kalbar, Aminuddin mengatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan Adat
Batas Negeri Kusuma Negara. Menurutnya, Adat Batas Negeri merupakan suatu gawai
budaya yang harus dilestarikan.
“Kami sangat mendukung upaya untuk pelestarian ada dan
budaya.Kita harapkan agenda ini dapat berkembang dan bisa menjadi even yang
rutin digelar. Kami melihat dalam acara ini banyak lomba-lomba juga, belangkah,
bersyair, hadrah dan lain-lain, mudah-mudahan ini bisa dilestarikan. Sehingga,
budaya-budaya kita tidak punah ditelan zaman,” pungkasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini