Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 26 Desember 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Cuaca mendung dan gelap menghiasi detik-detik fenomena Gerhana
Matahari Cincin (GMC) di sejumlah daerah. Kabupaten Kubu Raya salah satu daerah
yang dapat menyaksikan fenomena alam langka tersebut.
Dengan adanya fenomena langka tersebut sebagian umat muslim
melaksanakan sholat sunnah Kusuf, yang dilaksanakan sebelum sholat Dzuhur.
Begitu juga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya turut menggelar sholat sunnah Kusuf
yang diikuti PNS dan Non-PNS di lingkungan Pemerintah Kubu Raya yang berpusat
di Masjid Al-Isra Komplek Kantor Bupati Kubu Raya.
Di kesempatan itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan
mengajak kaum muslim untuk mensyukuri adanya fenomena langka GMC untuk
senantiasi berdoa agar alam tetap seimbang. Dengan digelarnya sholat sunnah
Kusuf menjadi momentum refleksi untuk menyadari kekuasaan Allah.
“Dalam mengatur peredaran-Nya, bumi, matahari dan bulan.
Sekaligus kita juga memberikan penguatan kepada masyarakat, agar dapat menjaga
kondisi alam,” terang Bupati Muda, ditemui usai melaksanakan sholat sunnah
Kusuf dan sholat dzuhur di Masjid Al-Isra, Kamis (26/12/2019).
Mengimbangi iklim bumi, menurut Muda turut menjaga emisi, serapan
bumi, serta karbon oksigen dengan cara penanaman pohon dan membuka ruang hijau.
Upaya-upaya tersebut merupakan menjaga pemanasan global.
“Juga termasuk menjaga lahan agar tidak terbakar,”
tambahnya.
Dengan seperti itu, dirinya berharap pemanasan global yang
tidak dapat dihindari namun fire sport
bumi dapat dikendalikan. Artinya, kesadaran masyarakat untuk membakar lahan
tidak terjadi lagi demi menjaga keseimbangan alam. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Cuaca mendung dan gelap menghiasi detik-detik fenomena Gerhana
Matahari Cincin (GMC) di sejumlah daerah. Kabupaten Kubu Raya salah satu daerah
yang dapat menyaksikan fenomena alam langka tersebut.
Dengan adanya fenomena langka tersebut sebagian umat muslim
melaksanakan sholat sunnah Kusuf, yang dilaksanakan sebelum sholat Dzuhur.
Begitu juga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya turut menggelar sholat sunnah Kusuf
yang diikuti PNS dan Non-PNS di lingkungan Pemerintah Kubu Raya yang berpusat
di Masjid Al-Isra Komplek Kantor Bupati Kubu Raya.
Di kesempatan itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan
mengajak kaum muslim untuk mensyukuri adanya fenomena langka GMC untuk
senantiasi berdoa agar alam tetap seimbang. Dengan digelarnya sholat sunnah
Kusuf menjadi momentum refleksi untuk menyadari kekuasaan Allah.
“Dalam mengatur peredaran-Nya, bumi, matahari dan bulan.
Sekaligus kita juga memberikan penguatan kepada masyarakat, agar dapat menjaga
kondisi alam,” terang Bupati Muda, ditemui usai melaksanakan sholat sunnah
Kusuf dan sholat dzuhur di Masjid Al-Isra, Kamis (26/12/2019).
Mengimbangi iklim bumi, menurut Muda turut menjaga emisi, serapan
bumi, serta karbon oksigen dengan cara penanaman pohon dan membuka ruang hijau.
Upaya-upaya tersebut merupakan menjaga pemanasan global.
“Juga termasuk menjaga lahan agar tidak terbakar,”
tambahnya.
Dengan seperti itu, dirinya berharap pemanasan global yang
tidak dapat dihindari namun fire sport
bumi dapat dikendalikan. Artinya, kesadaran masyarakat untuk membakar lahan
tidak terjadi lagi demi menjaga keseimbangan alam. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini