KalbarOnline, Ketapang – Peristiwa langka gerhana bulan total berbarengan dengan fenomena supermoon akan terjadi di sejumlah negara. Termasuk 8 wilayah di Kalbar yang merupakan satu diantara 6 provinsi di Indonesia terkena dampak fenomena alam tersebut, yang diperkirakan akan terjadi mulai Sabtu (19/1/2019) malam hingga Selasa (22/1/2019) dini hari waktu Indonesia.
kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Rahadi Oesman Ketapang Aqil Ihsan mengatakan untuk kondisi perairan di wilayah Kabupaten Ketapang sendiri, sementara ini masih dalam kategori aman. Dimana potensi kecepatan angin maksimum mencapai 4 – 15 Knot dan mampu membangkitkan ketinggian gelombang air laut hanya mencapai 0,75 meter.
“Kendati demikian namun perlu di waspadai untuk perairan di Selat Karimata gelombang bisa mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin bisa mencapai 20 Knot,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (20/1/2019).
Ia menjelaskan, sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat. Sehingga berakibat pada pasang dan surut permukaan bumi. Hal ini selalu terjadi pada fase bulan purnama atau bulan baru. Selama fase tersebut, gaya gravitasi bulan dan matahari akan bergabung untuk menarik air laut.
“Tercatat ketika terjadi supermoon, kenaikan air laut bisa mencapai 5 cm lebih besar, daripada pasang biasa saat Bulan Purnama atau Bulan Baru yang bukan saat supermoon terjadi,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap selalu waspada dan siaga. Hal itu guna untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. (Adi LC)
Comment