Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 14 Juli 2021 |
Wako Edi Kamtono Sebut Genangan Disebabkan Kombinasi Hujan dan Air Pasang Laut
Siapkan penanganan khusus untuk kawasan Purnama
KalbarOnline.com – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut genangan yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Pontianak disebabkan tingginya curah hujan dan fenomena air pasang laut. Air hujan yang masuk ke sungai kapuas tak bisa dibuang ke laut karena tertahan air laut yang pasang.
“Saya melihat genangan hampir merata di seluruh wilayah kota. Tapi ada daerah-daerah yang tinggi genangannya 20 hingga 30 sentimeter seperti di Jalan Purnama dan umumnya di daerah pemukiman,” kata Edi Kamtono saat diwawancarai usai meninjau kondisi genangan di Jalan Purnama dan beberapa titik lokasi genangan akibat hujan lebat yang terjadi kemarin malam hingga pagi tadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri, kata Edi, telah menyampaikan bahwa pasang air laut mencapai titik maksimum sekitar 1,7 meter dari rata-rata permukaan air Sungai yang diperkirakan akan berlangsung hingga 15 Juli 2021.
[caption id="attachment_104823" align="aligncenter" width="600"]
Genangan yang terjadi di Jalan Purnama Pontianak (Foto: Fat)[/caption]
“Di saat bersamaan terjadi angin dan hujan lebat. Ini berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG, di mana Kota Pontianak dan sekitarnya ini berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi. Ini sangat lebat dan panjang. Kemudian air pasang, ini yang menyebabkan terjadinya genangan,” kata Edi.
Untuk itu Edi mengingatkan warga Pontianak untuk tetap waspada agar dapat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi terjadi.
“Tapi kita (Pemerintah Kota Pontianak) akan terus berupaya mengatasi masalah genangan yang terjadi. Selain melakukan normalisasi parit secara bertahap dan berkala, juga melakukan peninggian jalan,” imbuhnya.
Butuh dukungan dana pusat dan provinsi
Khusus untuk Jalan Purnama yang masuk Parit Tokaya, kata Edi, diperlukan penanganan khusus. Sebab Parit Tokaya merupakan dataran paling rendah di Kota Pontianak.
“Kita akan tangani khusus dengan penurapan mulai dari hulu ke hilirnya, sebagian sudah. Termasuk membebaskan beberapa bangunan yang terdampak penurapan nanti. Kita sudah ada hitungannya sekitar Rp150 miliar,” kata Edi.
Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalbar. Sebab, kata dia, akan ada beberapa jembatan yang harus dibongkar kemudian dibangun kembali.
“Beberapa kawasan juga akan dibuat terkoneksi antara satu parit dengan parit lainnya. Peninggian jalan sudah dilakukan akan tetapi masih belum merata pada semua titik. Sehingga beberapa titik akan diperhatikan terutama untuk penanganan masalah genangan tersebut,” jelasnya.
Edi juga berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi genangan yang terjadi bersamaan dengan penerapan PPKM Darurat yang akan berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Pemerintah Kota Pontianak, kata dia, tentu melihat situasi di lapangan.
“Tapi kan sesuai Instruksi Mendagri, hanya masyarakat yang prioritas yang dapat melewati penyekatan jalan,” tutupnya.
Pelayanan Puskesmas Purnama nyaris lumpuh
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Purnama, Kota Pontianak nyaris lumpuh akibat banjir di kawasan Kecamatan Pontianak Selatan itu, Rabu, 14 Juli 2021. Pelayanan kesehatan pun hanya diprioritaskan untuk keadaan darurat. Sementara pelayanan vaksinasi puskesmas pun ditunda.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, Gedung Puskesmas Purnama terendam banjir karena intensitas hujan yang tinggi pada Selasa malam (13/7/2021).
“Kita ketahui sejak tadi malam hujan kemudian ditambah air pasang. Di Kota Pontianak memang ada tiga puskemas yang rawan terutama daerah pinggir sungai termasuk Puskesmas Purnama,” kata Sidiq Handanu.
Menurutnya, apabila ada genangan air di Jalan Purnama maka Puskesmas setempat juga akan terdampak. Kondisi ini menyebabkan pelayanan kesehatan nyaris lumpuh. Hanya diprioritaskan untuk keadaan darurat. Sementara pelayanan vaksinasi Puskesmas Purnama ditunda untuk waktu yang belum ditentukan.
“Akan tetapi staf puskesmas tetap stanby untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan rujukan. Pelayanan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Purnama bisa dipindahkan ke GOR jika memungkinkan,” katanya.
Jalan Purnama sendiri memang kerap menjadi langganan banjir. Hal ini akan terjadi jika pasang air laut yang mencapai titik maksimum sekitar 1,7 meter dari rata-rata permukaan air laut. Belum lagi ditambah curah hujan tinggi. Hal ini pun mengakibatkan ruas jalan dan pemukiman warga digenangi air. Hingga berita ini diterbitkan, Jalan Purnama saat ini masih terendam banjir.
Wako Edi Kamtono Sebut Genangan Disebabkan Kombinasi Hujan dan Air Pasang Laut
Siapkan penanganan khusus untuk kawasan Purnama
KalbarOnline.com – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut genangan yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Pontianak disebabkan tingginya curah hujan dan fenomena air pasang laut. Air hujan yang masuk ke sungai kapuas tak bisa dibuang ke laut karena tertahan air laut yang pasang.
“Saya melihat genangan hampir merata di seluruh wilayah kota. Tapi ada daerah-daerah yang tinggi genangannya 20 hingga 30 sentimeter seperti di Jalan Purnama dan umumnya di daerah pemukiman,” kata Edi Kamtono saat diwawancarai usai meninjau kondisi genangan di Jalan Purnama dan beberapa titik lokasi genangan akibat hujan lebat yang terjadi kemarin malam hingga pagi tadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri, kata Edi, telah menyampaikan bahwa pasang air laut mencapai titik maksimum sekitar 1,7 meter dari rata-rata permukaan air Sungai yang diperkirakan akan berlangsung hingga 15 Juli 2021.
[caption id="attachment_104823" align="aligncenter" width="600"]
Genangan yang terjadi di Jalan Purnama Pontianak (Foto: Fat)[/caption]
“Di saat bersamaan terjadi angin dan hujan lebat. Ini berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG, di mana Kota Pontianak dan sekitarnya ini berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi. Ini sangat lebat dan panjang. Kemudian air pasang, ini yang menyebabkan terjadinya genangan,” kata Edi.
Untuk itu Edi mengingatkan warga Pontianak untuk tetap waspada agar dapat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi terjadi.
“Tapi kita (Pemerintah Kota Pontianak) akan terus berupaya mengatasi masalah genangan yang terjadi. Selain melakukan normalisasi parit secara bertahap dan berkala, juga melakukan peninggian jalan,” imbuhnya.
Butuh dukungan dana pusat dan provinsi
Khusus untuk Jalan Purnama yang masuk Parit Tokaya, kata Edi, diperlukan penanganan khusus. Sebab Parit Tokaya merupakan dataran paling rendah di Kota Pontianak.
“Kita akan tangani khusus dengan penurapan mulai dari hulu ke hilirnya, sebagian sudah. Termasuk membebaskan beberapa bangunan yang terdampak penurapan nanti. Kita sudah ada hitungannya sekitar Rp150 miliar,” kata Edi.
Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalbar. Sebab, kata dia, akan ada beberapa jembatan yang harus dibongkar kemudian dibangun kembali.
“Beberapa kawasan juga akan dibuat terkoneksi antara satu parit dengan parit lainnya. Peninggian jalan sudah dilakukan akan tetapi masih belum merata pada semua titik. Sehingga beberapa titik akan diperhatikan terutama untuk penanganan masalah genangan tersebut,” jelasnya.
Edi juga berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi genangan yang terjadi bersamaan dengan penerapan PPKM Darurat yang akan berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Pemerintah Kota Pontianak, kata dia, tentu melihat situasi di lapangan.
“Tapi kan sesuai Instruksi Mendagri, hanya masyarakat yang prioritas yang dapat melewati penyekatan jalan,” tutupnya.
Pelayanan Puskesmas Purnama nyaris lumpuh
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Purnama, Kota Pontianak nyaris lumpuh akibat banjir di kawasan Kecamatan Pontianak Selatan itu, Rabu, 14 Juli 2021. Pelayanan kesehatan pun hanya diprioritaskan untuk keadaan darurat. Sementara pelayanan vaksinasi puskesmas pun ditunda.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, Gedung Puskesmas Purnama terendam banjir karena intensitas hujan yang tinggi pada Selasa malam (13/7/2021).
“Kita ketahui sejak tadi malam hujan kemudian ditambah air pasang. Di Kota Pontianak memang ada tiga puskemas yang rawan terutama daerah pinggir sungai termasuk Puskesmas Purnama,” kata Sidiq Handanu.
Menurutnya, apabila ada genangan air di Jalan Purnama maka Puskesmas setempat juga akan terdampak. Kondisi ini menyebabkan pelayanan kesehatan nyaris lumpuh. Hanya diprioritaskan untuk keadaan darurat. Sementara pelayanan vaksinasi Puskesmas Purnama ditunda untuk waktu yang belum ditentukan.
“Akan tetapi staf puskesmas tetap stanby untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan rujukan. Pelayanan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Purnama bisa dipindahkan ke GOR jika memungkinkan,” katanya.
Jalan Purnama sendiri memang kerap menjadi langganan banjir. Hal ini akan terjadi jika pasang air laut yang mencapai titik maksimum sekitar 1,7 meter dari rata-rata permukaan air laut. Belum lagi ditambah curah hujan tinggi. Hal ini pun mengakibatkan ruas jalan dan pemukiman warga digenangi air. Hingga berita ini diterbitkan, Jalan Purnama saat ini masih terendam banjir.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini